Pekerja Profesional di Indonesia Paling Siap dengan Kehadiran AI Dibandingkan Negara-negara Asia Tenggara
Hal tersebut merupakan hasil riset dari LinkedIn yang dilakukan pada profesional di Asia Tenggara.
Hal tersebut merupakan hasil riset dari LinkedIn yang dilakukan pada profesional di Asia Tenggara.
Pekerja Profesional di Indonesia Paling Siap dengan Kehadiran AI Dibandingkan Negara-negara Asia Tenggara
Pekerja professional di Indonesia dianggap siap menyambut era artificial intelligence (AI). Hal itu setidaknya berdasarkan survei yang dilakukan di platform media sosial, LinkedIn untuk kawasan Asia Tenggara.
Mengutip Mashable, Selasa (19/9), pekerja Indonesia mendapat skor tertinggi di kawasan Asia Tenggara dalam hal penerapan alat AI di tempat kerja.
Dalam penelitian konsumen global mengenai AI di tempat kerja, Indonesia telah memulai persiapan untuk mengintegrasikan AI dalam pekerjaan sehari-hari.
- Ternyata Hanya 1,9 Juta Pegawai di Indonesia Berhak Terima Kenaikan UMP 2024
- Tenaga Kerja Indonesia Harus Mampu Hadapi Persaingan di Dalam Maupun Luar Negeri
- Sumbang Devisa ke Negara, YMB Siap Cetak SDM Pariwisata RI Berstandar Internasional
- Bergengsi, 10 Perusahaan Indonesia Masuk Daftar Forbes Asia 100
Penelitian tersebut dilakukan bekerja sama dengan Censuswide dan hasilnya berdasarkan tanggapan dari 29.000 pekerja berusia di atas 16 tahun secara global, antara tanggal 23 hingga 30 Agustus 2023.
Foto: Unsplash/jose aljovin
Dari jumlah tersebut, 6.624 responden berasal dari Asia Tenggara dan dibagi berdasarkan negara-negara berikut: Singapura: 2.009; Malaysia: 1.513; Filipina: 1.527; dan Indonesia: 1.575.
Pooja Chhabria, Pakar Karir dan Kepala Editorial, Asia Pasifik di LinkedIn, mengatakan perkembangan AI telah membuka jalan bagi para profesional di Asia Tenggara untuk bekerja dengan cara yang sangat berbeda jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Foto: Unsplash/Possessed Photography
“Perkembangan AI, khususnya AI generatif, telah mengubah cara para profesional memandang cara bekerja di masa depan. Meskipun meningkatkan kecepatan bisa menjadi suatu tantangan, para profesional di Asia Tenggara menyambut kemungkinan yang dapat ditawarkan oleh AI, baik untuk mempermudah pekerjaan mereka, atau membantu mereka memajukan karier mereka,”
Pooja Chhabria, Pakar Karir dan Kepala Editorial, Asia Pasifik di LinkedIn.
Dilanjutkannya, di LinkedIn, ia melihat peningkatan signifikan dalam percakapan dan anggota yang menambahkan keterampilan AI ke profil mereka.Pada saat yang sama, para profesional menyadari pentingnya soft skill dalam menavigasi teknologi baru ini dan perubahan yang ditimbulkannya.
Para profesional di Indonesia mendapat nilai tertinggi (55 persen) dalam hal mempelajari keterampilan baru karena AI membantu menghemat waktu mereka di tempat kerja.
Filipina berada di urutan kedua dengan 51 persen, diikuti oleh Malaysia (50 persen) dan Singapura (44 persen).
Menarik juga untuk melihat satu dari dua orang Indonesia dan Filipina percaya bahwa AI akan menciptakan kesetaraan bagi semua orang, apa pun kualifikasi pendidikan mereka.
Indonesia juga memimpin dalam hal penguatan jaringan profesional sebesar 45 persen, diikuti oleh Filipina (40 persen), Malaysia (40 persen), dan Singapura (35 persen).
Penting untuk dicatat bahwa temuan ini belum konklusif karena para profesional hanya berasal dari empat negara Asia Tenggara yang disurvei. Meskipun demikian, penelitian ini merupakan indikator yang cukup baik mengenai pendapat kawasan mengenai AI dan fungsinya di tempat kerja.
Foto: Unsplash/Hitesh Choudhary