Pelupa adalah Tanda Kecerdasan Tinggi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dalam kehidupan sehari-hari, orang yang mudah lupa kerap dikaitkan dengan sosok yang kurang pintar. Namun sebuah penelitian mengatakan menjadi pelupa adalah sebuah keuntungan.
Dalam kehidupan sehari-hari, orang yang mudah lupa kerap dikaitkan dengan sosok yang kurang pintar. Namun sebuah penelitian mengatakan menjadi pelupa adalah sebuah keuntungan.
Sebuah penelitian yang dilakukan Universitas Toronto, Kanada, menyimpulkan memiliki ingatan yang kuat adalah aset yang sangat berlebihan dan menjadi pelupa sebenarnya bisa menjadi keuntungan khususnya kecerdasan seseorang.
-
Apa yang dipelajari dalam ilmu biologi? Biologi adalah studi tentang organisme hidup dan bagaimana mereka menjalani proses kehidupan.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang fungsi sidik jari dan sentuhan? Penelitian ini dilakukan oleh George Debrégeas, fisikawan yang menjadi ahli biologi di Universitas Sorbonne, Paris, beberapa tahun yang lalu.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
Blake Richards, salah satu peneliti, mengatakan bahwa orang yang mudah lupa cenderung mampu membuat seseorang mengambil keputusan yang lebih tepat dan bijak.
"Penting bagi otak untuk melupakan detail-detail yang tidak relevan dan fokus pada hal-hal yang akan membantu membuat keputusan yang baik di dunia nyata," ungkap Richards, dikutip dari Indy100, Selasa (20/6).
Dia mengatakan bahwa membiarkan hal yang tidak penting pada dasarnya memberi ruang bagi otak menyimpan hal yang lebih fokus dan ini akan berpengaruh pada pengambilan keputusan yang lebih baik.
Dengan itu demikian, ilmuwan ini menyimpulkan bahwa melupakan sesuatu mungkin lebih menjadi keuntungan bagi seseorang daripada dianggap sebagai halangan atau kekurangan.
Namun perlu dicatat, dalam studinya ini menyebut adanya pengecualian. Pengecualian bila orang justru melupakan hal-hal penting dalam frekuensi yang berlebiha, maka patut dikhawatirkan.
Karena dalam studi ini, pelupa dapat dilihat sebagai keuntungan apabila seseorang melupakan detail suatu hal sesekali. Ini yang berarti sistem memori otak masih sehat.
Reporter magang: Safira Tiur Margaretha