6 Penyebab Seseorang Menjadi Pelupa yang Bisa Terjadi pada Usia Berapa Pun
Munculnya kondisi pelupa pada seseorang bisa terjadi lepas dari usia dan disebabkan oleh sejumlah hal.
Seringkali kita mengalami momen-momen pelupa, seperti lupa di mana kita meletakkan kunci atau mengapa kita masuk ke suatu ruangan. Terkadang, ketidakmampuan untuk mengingat hal-hal ini bisa lebih dari sekadar gangguan kecil.
Menurut Dr. Scott Noorda, seorang dokter spesialis kedokteran keluarga dan ahli kesehatan otak, “Kehilangan memori sampai batas tertentu adalah hal yang normal di masyarakat kita. Seiring dengan meningkatnya tanggung jawab dan tingkat stres, kita cenderung mengabaikan beberapa hal yang dibutuhkan otak kita.”
-
Kenapa lupa normal seiring usia? 'Dalam batas tertentu, lupa sebenarnya merupakan hal yang normal terlebih seiring bertambahnya usia,' kata Carmen Carrión, seorang neuropsikolog dan asisten profesor neurologi di Yale School of Medicine, kepada HuffPost.
-
Bagaimana cara mengenali lupa yang tidak normal? Jika keluarga atau teman memberi tahu Anda bahwa mereka khawatir tentang ingatan Anda, coba terima dengan serius. Apa yang mereka perhatikan bisa lebih berharga daripada apa yang Anda sadari sendiri.
-
Apa penyebab utama penurunan daya ingat? Penurunan daya ingat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia, stres, kurang tidur, atau gangguan kesehatan lainnya seperti demensia.
-
Dimana lupa menjadi tanda masalah? Jika ini terjadi pada Anda atau orang yang Anda cintai, sebaiknya menjadi perhatian.
-
Kapan lupa menjadi masalah? Kelemahan dalam kemampuan untuk memperbarui memori ini dapat berbahaya. Misalnya, pada penderita PTSD (gangguan stres pasca-trauma), kegagalan untuk melupakan atau memperbarui ingatan traumatik dapat menyebabkan mereka terus-menerus tertrigger oleh ingatan yang menyakitkan, yang berakibat buruk bagi kesehatan mental mereka.
-
Kapan lupa menjadi tidak normal? Secara normal, setelah melakukan percakapan, diharapkan Anda bisa mengingat bahwa percakapan tersebut terjadi. Tetapi, katakanlah satu jam berlalu, seseorang lupa tentang percakapan tersebut, itu tentu patut dikhawatirkan.
Dengan kata lain, faktor-faktor yang mengganggu perawatan diri, seperti stres yang berlebihan dan kurang tidur, sering kali menjadi penyebab utama pelupa. Dilansir dari Live Strong, berikut adalah enam penyebab umum yang bisa menyebabkan seseorang menjadi pelupa, yang dapat terjadi pada usia berapa pun:
1. Stres yang Berlebihan
Ketika otak kita beralih dari satu hal ke hal lainnya tanpa henti, fokus yang sebenarnya menjadi sangat sulit.
“Untuk benar-benar mempelajari dan mengingat sesuatu, Anda perlu perhatian yang terfokus,” jelas Dr. Noorda.
Stres yang kronis dapat menyebabkan kadar kortisol, hormon stres, meningkat, yang mengganggu kemampuan otak untuk menyimpan memori baru. Dr. Noorda merekomendasikan untuk menemukan satu aktivitas yang membantu mengurangi stres — seperti berolahraga, berada di alam, atau membaca buku — dan melakukannya setiap hari.
2. Kurang Tidur
Apakah Anda mendapatkan tidur selama lebih dari 7 jam yang direkomendasikan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC)? Tidur tidak hanya membantu Anda merasa segar dan bertenaga di hari berikutnya, tetapi juga memainkan peran penting dalam konsolidasi memori, yaitu proses mengubah memori jangka pendek menjadi memori jangka panjang. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat mempengaruhi kinerja kognitif dan mempercepat proses penuaan otak.
3. Depresi
Depresi dapat memengaruhi kinerja memori dan kemampuan untuk mengingat informasi. “Depresi mungkin merupakan hal yang paling umum yang tumpang tindih dengan gangguan kognitif,” kata Dr. Noorda.
Kondisi ini sering disertai dengan peningkatan kadar kortisol, yang juga merupakan faktor stres. Gejala lain dari depresi meliputi perasaan sedih, cemas, atau kosong hampir sepanjang waktu, penurunan energi, dan kesulitan tidur.
4. Infeksi
Infeksi seperti meningitis, penyakit Lyme kronis, dan infeksi saluran kemih dapat menyebabkan kabut otak dan masalah memori. “Jika Anda mengalami gejala lain seperti demam, menggigil, mual, atau muntah, atau berkemih yang sering atau terasa terbakar, segera periksakan ke dokter,” ujar Dr. Noorda.
5. Masalah Tiroid
Tiroid, kelenjar di dasar leher yang memproduksi hormon penting untuk berbagai proses tubuh, juga memengaruhi fungsi otak. Hipotiroidisme, yaitu kondisi di mana fungsi tiroid melambat, dapat mempengaruhi kemampuan otak dalam belajar dan mengingat.
Penelitian menunjukkan bahwa individu dengan hipotiroidisme memiliki volume hippocampus yang lebih kecil, area otak yang terlibat dalam memori. Jika Anda mengalami gejala seperti intoleransi terhadap dingin, kulit kering, kelelahan, atau depresi, bicarakan dengan dokter tentang kemungkinan pengujian tiroid.
6. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi, seperti anemia akibat kekurangan zat besi atau vitamin B12, dapat menyebabkan kabut otak dan pelupa. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat B12 yang cukup berhubungan dengan kinerja memori yang lebih baik.
Begitu juga, kekurangan zat besi dapat mempengaruhi tugas kognitif, tetapi suplementasi zat besi dapat meningkatkan kinerja kognitif secara signifikan. Sebelum mulai mengonsumsi suplemen, pastikan untuk memeriksakan kadar B12 atau zat besi melalui tes darah sederhana.
Jika Anda merasa sering lupa, cobalah untuk mengevaluasi faktor-faktor ini dan konsultasikan dengan dokter jika masalah berlanjut atau disertai dengan gejala lain. Memahami penyebabnya adalah langkah awal untuk mengatasi masalah memori dan menjaga kesehatan otak.