Membekukan Daging Bisa Jadi Cara Mempertahankan Kandungannya dan Tidak Membuat Nutrisi Berkurang
Kerap dianggap tidak menyehatkan, membekukan daging ternyata bisa menjadi cara untuk mempertahankan kandungan gizinya.
Banyak orang menganggap bahwa membekukan daging dapat menyebabkan penurunan kualitas dan kandungan nutrisi. Beberapa bahkan percaya bahwa daging sapi atau ayam yang dibekukan akan kehilangan nilai gizinya. Namun, anggapan ini ternyata keliru. Menurut dokter ahli gizi komunitas, Tan Shot Yen, pembekuan daging justru menjadi cara yang paling efektif untuk mempertahankan kandungan nutrisi dalam daging.
"Nggak (memengaruhi kandungan daging). Justru ini cara terbaik mempertahankan kebaikan daging," ujar Tan Shot Yen.
-
Apa manfaat membekukan daging sapi untuk pengelolaan pangan? Pembekuan juga menjadi strategi penting dalam pengelolaan pangan atau food planning. Ketika daging tersedia dalam jumlah besar, pembekuan memungkinkan konsumen menyimpan daging tersebut untuk digunakan di kemudian hari.
-
Kenapa membekukan daging sapi bisa jadi cara berkelanjutan? Salah satu tujuannya adalah untuk mengawetkan makanan sehingga tidak ada yang terbuang. Dalam hal ini, membekukan daging menjadi cara yang efektif untuk mengurangi pemborosan makanan, salah satu prinsip utama dalam gastronomi berkelanjutan.
-
Gimana caranya menyimpan makanan beku agar tetap segar? Menurut Junaedi untuk menjaga makanan beku tetap segar, perlu dilakukan pembekuan dengan metode yang benar sebagai salah satu cara pengawetan yang efektif. Dengan cara ini, produk dapat bertahan lebih lama jika pengawet yang digunakan sesuai dengan regulasi yang ditetapkan oleh Badan POM RI.
-
Kenapa daging beku direndam dalam larutan? Rendaman daging dilakukan dengan durasi 7-10 menit sembari sesekali dibolak-balik, kira-kira setiap dua atau tiga menit sekali.
-
Bagaimana menyimpan daging dalam freezer agar tetap empuk? Daun pepaya mengandung banyak papain yang dapat mempertahankan kelembutan daging meskipun disimpan dalam freezer selama setahun.
-
Kenapa penyimpanan makanan beku penting? Menyimpan makanan frozen dengan cara yang benar sangat penting untuk mempertahankan kualitas dan daya tahannya. Dengan menerapkan trik penyimpanan yang tepat, makanan tersebut bisa bertahan lebih lama dan siap dinikmati kapan saja.
Meski demikian, Tan menggarisbawahi pentingnya menjaga rantai beku atau cold chain sampai daging tersebut siap dimasak. "Asal rantai beku dipertahankan hingga saat dimasak," tambahnya. Hal ini berarti, daging yang dibekukan harus disimpan dan diproses dengan baik agar kualitasnya tetap terjaga.
Durasi Pembekuan yang Dianjurkan
Tan Shot Yen bersama Remanlay Institute telah memberikan panduan mengenai berapa lama daging dapat disimpan dalam lemari es berdasarkan jenisnya. Berikut adalah rincian yang dapat dijadikan acuan:
Daging giling: Bertahan selama 1-2 hari dalam pendingin (chiller) dan 3-4 bulan dalam pembeku (freezer).
Daging potongan: Dapat bertahan 3-5 hari dalam pendingin dan 6-12 bulan dalam pembeku.
Ayam utuh: Dapat disimpan selama 1-2 hari dalam pendingin dan 12 bulan dalam pembeku.
Ayam potongan: Bertahan selama 1-2 hari dalam pendingin dan 9 bulan dalam pembeku.
Ikan tak berlemak: Dapat disimpan 1-2 hari dalam pendingin dan 6-8 bulan dalam pembeku.
Ikan berlemak: Bertahan 1-2 hari dalam pendingin dan 2-3 bulan dalam pembeku.
Seafood segar: Bisa disimpan 1-2 hari dalam pendingin dan 3-6 bulan dalam pembeku.
Telur mentah: Dapat bertahan selama 3-5 minggu dalam pendingin.
Telur matang: Dapat disimpan selama 4 minggu dalam lemari pendingin.
Panduan ini membantu memastikan bahwa daging dan bahan pangan lainnya tetap segar dan bernutrisi meskipun disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama.
Pembekuan Daging sebagai Bagian dari Gastronomi Berkelanjutan
Selain mempertahankan kandungan nutrisi, proses pembekuan daging juga termasuk dalam praktik gastronomi berkelanjutan. Gastronomi berkelanjutan, menurut Dr. Ray Wagiu Basrowi, Sekretaris Jenderal Indonesian Gastronomy Community (IGC), adalah pendekatan dalam dunia kuliner yang menekankan keseimbangan antara kebutuhan gastronomi dan kelestarian lingkungan, kesejahteraan sosial, serta keberlanjutan ekonomi.
“Tentunya kebiasaan atau perilaku untuk membekukan daging ayam dan daging sapi dapat dianggap sebagai bagian dari praktik gastronomi berkelanjutan, tapi harus tergantung pada konteks dan tujuannya,” ujar Dr. Ray. Jika tujuan dari pembekuan daging adalah untuk mengawetkan makanan dan mengurangi pemborosan, maka hal ini selaras dengan prinsip-prinsip gastronomi berkelanjutan.
Manfaat Pembekuan Daging dalam Konteks Keberlanjutan
Pembekuan daging memberikan sejumlah manfaat yang relevan dengan keberlanjutan, antara lain:
Mengurangi Pemborosan Makanan
Dengan memperpanjang umur simpan daging melalui pembekuan, kita dapat mengurangi potensi pemborosan. Hal ini sangat bermanfaat terutama ketika daging dalam jumlah besar tidak dapat segera dikonsumsi. "Ini adalah prinsip dasar gastronomi berkelanjutan yang dianjurkan pada tingkat rumah tangga," jelas Ray.
Strategi Food Planning
Ketika daging dibeli dalam jumlah besar, pembekuan memungkinkan rumah tangga atau industri untuk menyimpan dan menggunakan daging tersebut di masa mendatang. Strategi ini mengurangi tekanan pada sistem produksi makanan yang tidak selalu dapat menyediakan daging secara terus-menerus. Ini termasuk dalam positive piling-up strategy, sebuah prinsip dalam gastronomi berkelanjutan.
Mengurangi Konsumsi Energi dalam Distribusi
Membekukan daging juga dapat membantu mengurangi konsumsi energi dalam proses distribusi, terutama dalam hal reduksi jejak karbon. Jika daging disimpan lebih lama melalui pembekuan, distribusi dapat dilakukan dalam jumlah besar dan lebih jarang, sehingga penggunaan energi untuk pengiriman bisa dikurangi.
Meski begitu, pembekuan juga membutuhkan energi dalam penyimpanan, terutama pada skala besar. Oleh karena itu, Dr. Ray menyarankan agar pembekuan daging dikombinasikan dengan praktik lain yang mendukung keberlanjutan, seperti penggunaan energi terbarukan dan pengurangan limbah makanan pada tahap produksi hingga konsumsi.
“Juga harus diusahakan agar konsumsi daging diatur secara bijaksana, dengan meningkatkan konsumsi sayur dan buah yang lebih cepat mengenyangkan, agar konsumsi daging bisa lebih bijaksana. Ini juga bagian dari gastronomi berkelanjutan,” tambah Ray.