Tren Pembayaran Digital Kala Pandemi: Metode e-Wallet Paling Populer?
Pembayaran digital kala pendemi semakin populer di Indonesia. Startup payment gateway, Xendit, mencatat tren pertubuhan transaski pembayaran via e-wallet dan direct debit, sementara berkurangnya pemakian kartu kredit atau debit. Ini rinciannya!
Pembayaran digital kala pendemi semakin populer di Indonesia. Startup payment gateway, Xendit, mencatat tren pertubuhan transaski pembayaran via e-wallet dan direct debit, sementara berkurangnya pemakian kartu kredit atau debit.
Dalam laporan Xendit bertajuk "Tren Pembayaran Digital di Tengah Pandemi" yang diterima Merdeka.com, transaski menggunakan e-wallet meningkat signifikan selama lima tahun terakhir, yang diakselerasi di masa pandemi ini.
-
Bagaimana cara kerja e-commerce dalam mengelola sistem pembayaran? Pada marketplace, sistem pembayaran dan pengiriman sudah diatur hingga tuntas tanpa melibatkan penjual ataupun pembeli. Namun, pada e-commerce tentu saja semuanya harus dijalankan secara independen. Mulai dari sistem pembayaran yang dipilih hingga metode pengiriman yang digunakan.
-
Apa yang menjadi contoh layanan yang mengutamakan kemudahan bertransaksi bagi konsumen? Salah satu contohnya adalah sistem layanan pengembalian produk di platform eCommerce Lazada. Layanan tersebut dapat menjadi contoh layanan yang mengutamakan kemudahan bertransaksi bagi konsumen dan semua pihak yang terlibat.
-
Siapa yang melakukan riset tentang kepuasan berbelanja online di e-commerce? Melihat situasi pasar digital di awal tahun 2024 yang terus bergerak mengikuti perkembangan kebutuhan dan preferensi masyarakat, IPSOS melakukan riset dengan tajuk ”Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce”.
-
Bagaimana Danamon Cash Connect membantu bisnis untuk melakukan pembayaran tagihan secara online? Melalui fitur Bill Payment dapat bayar tagihan langsung ke PLN Postpaid dan Prepaid, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, pembayaran telepon Telkom, hingga bayar virtual account Danamon.
-
Apa perbedaan utama antara e-commerce dan marketplace? Meskipun keduanya seringkali digunakan secara bergantian, namun sebenarnya ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
-
Mengapa Finnet yakin bisa menjadi solusi pembayaran digital? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
"Pada 2020, pemakaian e-wallet untuk pembayaran tumbuh menjadi 50 persen, dari 9 persen pada tahun sebelumnya," tulis laporan tersebut.
Perlu diketahui, data ini diolah berdasarkan transaksi yang difasilitasi Xendit periode Januari 2019-Desember 2020.
Metode pembayaran digital kedua terpopuler adalah virtual account dengan 29 persen. Disusul kartu kredit/debit 9 persen, direct debit 5 persen, dan outlet ritel 7 persen.
Namun, terjadi penurunan yang cukup tajam dari penggunaan kartu kredit/debit. Bila pada 2019, ada 41 persen konsumen yang menggunakan metode kartu kredit/debit, maka pada 2020 jumlahnya tinggal 9 persen.
Menariknya, penggunaan e-wallet dominan untuk pembayaran atau transaksi senilai kurang dari Rp 100.000. Misalnya banyak digunakan untuk pembayaran kopi atau minuman.
"Konsumen Indonesia masih andalkan virtual account untuk rata-rata nilai transaksi Rp 1,8 juta. Sementara layanan kredit tanpa kartu untuk transaksi bernilai besar seperti Rp 700 ribu, seperti untuk belanja smartphone," tulisnya.
Sebesar 50 persen konsumen masih mengandalkan pembayaran via outlet ritel seperti Alfamart dan Indomaret untuk pembayaran di atas Rp 500 ribu.
Metode pembayaran baru yakni direct debit, mengalami kenaikan. Sebab dengan direct debit, merchant dapat memangkas dana langsung dari rekening bank konsumen tanpa one-time password (OTP).
Sejak Juni tahun lalu, Xendit mencatat pertumbuhan 100 persen secara kuartalan dari total nilai transkasi yang diproses pada kuartal IV 2020 dengan direct debit BRI di Indonesia.
(mdk/sya)