Pemerintah tengah melanjutkan kajian soal teknologi 5G
Kajian 5G di 2016 akan menitikberatkan pada aspek teknologi, regulasi, industri pendukung, dan social development
Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), tengah melanjutkan kajian mengenai teknologi 5G.
Sebelumnya, kajian tersebut pernah dilakukan saat tahun 2015, namun belum terlalu mendalam, baru kajian awal mengenai 5G. Di tahun 2016 ini, kata Kepala Balitbang SDM Kemkominfo, Basuki Yusuf Iskandar, kajian 5G akan menitikberatkan pada aspek teknologi, regulasi, industri pendukung, dan social development.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? “Ada peningkatan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Muhammad Arif, Ketua Umum APJII. Menariknya, dari jumlah tersebut, pengguna internet didominasi oleh satu kelompok saja. Maksud dari kelompok ini adalah orang-orang dengan rentang usia tertentu yang “menguasai” jagad internet Tanah Air. Siapa mereka? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Apa yang mau dilakukan Menkominfo untuk meningkatkan kecepatan internet di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan pemerintah memberikan perhatian khusus mengenai kecepatan internet. Menurutnya, kecepatan internet Indonesia masih rendah dengan angka 24,9 Mbps. Angka itu bawah Philipina, Kamboja, dan Laos, menurutnya Indonesia hanya unggul dari Myanmar dan Timor Leste di kawasan Asia Tenggara.
-
Kenapa internet cepat penting? Internet yang cepat dapat membantu berbagai hal dalam hidup seseorang, mulai dari hal rekreasi hingga dalam bidang profesi.
-
Mengapa industri telekomunikasi di Indonesia terus berkembang? Pada tahun 2021, sektor informasi dan komunikasi menyumbang sekitar Rp 748,75 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
-
Dimana internet pertama kali diakses di Indonesia? Perkembangan akses internet di Indonesia dimulai dengan kelahiran protokol IP pertama pada tahun 1988.
-
Mengapa keberadaan layanan OTT menjadi ancaman bagi penyedia layanan seluler di Indonesia? Kekhawatiran tersebut muncul karena saat ini masyarakat Indonesia, semakin ketergantungan dengan layanan OTT asing, yang teknologi dan inovasinya sangat berkembang cepat. Akan tetapi, hal ini justru bukan menguntungkan, malah menjadi ancaman bagi penyedia layanan seluler di Indonesia.
"Termasuk di dalamnya roadmap serta pemodelan setiap aspek terkait terutama di bidang regulasi dan pengembangan industri atau bisnis," kata Basuki yang dikutip dari website resmi Kemkominfo, Selasa (29/03).
Menurutnya, dengan adanya profil aspek implementasi 5G diharapkan pihak pengambil kebijakan memiliki gambaran dan informasi yang memadai dalam menentukan strategi yang tepat dalam menghadapi kedatangan 5G.
"Sehingga teknologi tersebut dapat mendatangkan manfaat sebesar-besarnya baik di sisi bisnis dimana agar industri dalam negeri dapat ikut berperan aktif dan untuk hal-hal yang bersifat kreatif produktif," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Basuki juga menjelaskan mengenai Forum 5G Indonesia. Forum itu diarahkan untuk mendukung penelitian mengenai 5G dengan membentuk empat working group, yaitu (1) Working Group Riset Teknologi, (2) Working Group Riset Bisnis dan Regulasi, (3) Working Group Riset Industri Pendukung, serta (4) Working Group Riset Social Development.
"Working group ini terdiri dari para praktisi, akademisi, regulator serta para peneliti. Dimana dari masing-masing working group tersebut dibentuk untuk menganalisa dan mengkaji hal-hal terkait mengenai teknologi 5G," jelasnya.
Baca juga:
Infinet inovasi akses internet cepat XL bagi UMKM
Pakar sebut biaya interkoneksi turun 10 persen buat operator malas
Telkomsel buka 10 toko pemasaran baru T-Bike
APJII soal OTT nasional: Awal yang bagus, apalagi free quota
Tribe jadi jagoan layanan video streaming XL