Penasaran dengan UFO, NASA Bentuk Tim Penyelidik
Sejak Juni lalu, NASA telah membentuk sebuah panel atau kelompok ahli berisi 16 orang untuk mempelajari Unidentified Aerial Phenomena (UAP), atau yang lebih dikenal sebagai UFO.
Sejak Juni lalu, NASA telah membentuk sebuah panel atau kelompok ahli berisi 16 orang untuk mempelajari Unidentified Aerial Phenomena (UAP), atau yang lebih dikenal sebagai UFO.
Saat ini, mereka difokuskan untuk meneliti penampakan yang belum diklasifikasikan serta data lain yang dikumpulkan dari pemerintah sipil dan sektor komersial.
-
Apa yang NASA cari dalam penelitian UFO? Misi NASA adalah untuk menemukan yang tidak diketahui, " kata Nelson, seperti dilansir laman Science Alert, Jumat (15/9). "Saya telah mengatakan beberapa kali dalam komentar saya di sini hari ini bahwa kami di NASA menangani ini secara terbuka dan kami akan transparan dalam hal ini."
-
Bagaimana NASA akan mengumpulkan data UFO? Panel tersebut memvisualisasikan sebuah kerangka kerja yang memanfaatkan kontribusi banyak orang, mungkin melalui aplikasi ponsel pintar, untuk mengumpulkan spektrum data yang lebih luas, memastikan lebih banyak mata dan telinga di lapangan," kata ketua panel, David Spergel, seorang fisikawan yang juga merupakan presiden Simons Foundation.
-
Siapa yang memimpin penelitian UFO NASA? NASA menunjuk Mark McInerney sebagai direktur penelitian UAP. Sebelumnya, McInerney telah bekerja sebagai perwakilan NASA untuk Departemen Pertahanan dalam masalah UAP.
-
Apa yang menjadi fokus utama penelitian NASA tentang UFO? Studi ini berkonsentrasi untuk menyelidiki fenomena aneh bernama Unidentified Aerial Phenomena (UAP) atau Fenomena Udara yang Tidak Teridentifikasi. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan UFO yang tidak dapat diidentifikasikan.
-
Mengapa NASA memutuskan untuk serius memeriksa UFO? "Ini adalah pertama kalinya NASA mengambil tindakan konkret untuk serius memeriksa UAP," kata pemimpin NASA Bill Nelson dalam konferensi pers di markas NASA di Washington kemarin.
-
Siapa yang menuntut NASA? Keluarga Alejandro Otero menuntut lebih dari 80.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1,3 miliar kepada NASA setelah sampah antariksanya menembus atap rumah keluarga yang berada di Florida, AS tersebut.
Dilansir dari Engadget pada Kamis (27/10), panel tersebut terpisah dari kelompok Pentagon yang juga menyelidiki UAP di kalangan pejabat pertahanan dan intelijen AS. Sekarang, pemerintah AS secara efektif menjalankan dua jalur penyelidikan UFO setelah melakukan pekerjaan semacam itu secara tertutup selama bertahun-tahun.
Panel ini diketuai oleh David Spergel, mantan kepala astrofisika di Prince University. Beranggotakan Anamaria Berea, afiliasi penelitian di Institut SETI (Search for Intelligence Life) di Mountainview; pensiunan astronot NASA dan pilot uji Scott Kelly; dan lainnya mulai dari ahli kelautan hingga astrofisikawan dan jurnalis sains.
Dalam sebuah video baru-baru ini, panel tersebut membantah sejumlah video klip UFO terkenal, bahkan yang berasal dari Pentagon, dan menganggapnya sebagai kejadian biasa seperti iris kamera, burung, dan suar lensa inframerah.
NASA sendiri tampaknya juga tidak percaya ada banyak hal yang terjadi dengan video dan penampakan ini. Namun, NASA yakin panel tersebut masih dapat memainkan peran penting dalam menentukan bagaimana mengklasifikasikan UFO berdasarkan data, bahkan jika tidak ada alien yang terlibat.
Administrator asosiasi NASA Thomas Zurbuchen pun mengatakan bahwa memahami data yang dimiliki seputar fenomena udara tak dikenal sangat penting untuk membantu menarik kesimpulan ilmiah tentang apa yang terjadi di langit.
"Data adalah bahasa para ilmuwan dan membuat hal yang tidak bisa dijelaskan menjadi bisa dijelaskan," ujar Zurbuchen.
NASA dan panel berisi 16 ahli itu juga mengatakan mereka tidak percaya bahwa UFO berasal dari luar Bumi.
Reporter Magang: Dinda Khansa Berlian
(mdk/faz)