Penjelasan Di Balik Joroknya Kebiasaan Gigit Jari
Penjelasan di balik joroknya kebiasaan gigit jari. gigit jari adalah salah satu tanda kegugupan dan kecemasan. Namun dari sebuah riset yang dipublikasikan di jurnal NCBI, hal tersebut tak selalu demikian. Seseorang juga menggigit kukunya ketika mereka bosan, lapar, frustasi, atau sedang mengerjakan sesuatu yang sulit.
Menggigit jari atau lebih tepatnya menggigit kuku, adalah salah satu kebiasaan buruk yang susah untuk dihilangkan. Meski dihantui berbagai resiko penyakit, banyak yang tetap melakukannya. Hal ini merupakan hal yang biasanya tidak disadari.
Dilansir dari The Verge, hal ini bahkan dilakukan oleh 20 hingga 30 persen dari keseluruhan populasi manusia. 45 persen di antara para penggigit kuku ini adalah remaja.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
Lalu mengapa hal ini terjadi?
Banyak yang mengatakan bahwa gigit jari adalah salah satu tanda kegugupan dan kecemasan. Namun dari sebuah riset yang dipublikasikan di jurnal NCBI, hal tersebut tak selalu demikian. Seseorang juga menggigit kukunya ketika mereka bosan, lapar, frustasi, atau sedang mengerjakan sesuatu yang sulit.
Para ilmuwan pun masih mencari jawaban akan penyebab utama dari manusia yang suka menggigit jari. Ketika peneliti mencari jawaban atas pertanyaan mengapa seseorang menyukai kukunya sendiri, jawabannya selalu karena mereka menyukai menggigit kuku. Menggigit kuku ternyata adalah hal yang menyenangkan bagi banyak orang.
Untuk menelaahnya, ternyata peneliti mengaitkan kebiasaan ini dengan beberapa studi binatang. Tracy Foose, seorang profesor psikiatri di UCSF School of Medicine, menyatakan bahwa binatang pengerat yang kandungan tinggi senyawa kimia endorphin, yakni senyawa yang mampu menghalau rasa sakit, tikus akan sedikit berdandan. Jika senyawa tersebut dibatasi oleh suntikan obat, mereka akan berdandan lebih banyak.
Jika dikaitkan dengan manusia, menggigit kuku adalah bentuk dari berdandan. Jadi hal ini sudah sangat menjelaskan mengapa banyak orang ternyata menggigit kuku ketika stres dan terjebak di pekerjaan yang melelahkan: ternyata menggigit kuku itu adalah hal yang membuat kita nyaman.
Hal ini juga terkait dengan sebuah penelitian terbaru tentang gigit kuku, yang dimuat di Science Direct. Seorang profesor psikiatri di Montreal University bernama Kieron O'Connor, menyatakan bahwa si penggigit kuku adalah orang yang perfeksionis, yakni orang yang punya ribuan rencana dan memikirkan hal tersebut setiap saat dirinya sedang tidak melakukan apa-apa. Menggigit kuku sedikit mengendurkan syaraf otak mereka yang frustasi akan banyaknya hal yang ia hadapi.
Semoga bermanfaat.
Baca juga:
Ini Gagasan Luar Biasa Bill Gates Untuk Atasi Pemanasan Global
6 Cara Teknologi Selalu Mengawasi Kehidupan Kita Lewat Gadget
Senyawa adalah Zat yang Dihasilkan dari Dua atau Lebih Unsur, Ini Selengkapnya
Penelitian: Lockdown Pandemi Covid-19 Mengikis Kesehatan Mental
Fungsi Buret Alat Laboratorium, Ketahui Cara Menggunakan Berdasar Jenisnya
Ilmuwan Sebut Smartwatch Berpotensi Deteksi Covid-19 Sebelum Muncul Gejala
NASA Temukan Planet Dengan Tiga Bintang, Orbitnya Bingungkan Astronom