Pentingnya Drone Untuk Turut Amankan Jaringan 5G
Pentingnya Drone Untuk Turut Amankan Jaringan 5G
Ketika kenektivitas 5G telah hadir secara nyata, nantinya berbagai aspek hidup akan berubah. Video konferensi akan lebih cepat dan jernih, cara berkomunikasi jarak jauh akan terasa makin dekat, hingga menikmati konten yang tak lagi perlu buffer.
Namun, di balik perkembangan dan adopsi massal jaringan 5G pada masa depan bukan tanpa bahaya keamanan.
-
Apa yang menjadi contoh kecanggihan drone perang menurut Jokowi? "Saat itu Mayjen Solemani ini komandan Quds dari pengawal besar revolusi Iran ketembak dari drone yang dipersenjatai akurat karena memakai face recognition. Akhirnya ketembak dan yang kita kaget itu terjadi di wilayah Irak, tapi dronenya konon dikendalikan dari Qatar, markas Amerika Serikat di Qatar," ungkapnya.
-
Siapa yang membuat video drone petasan itu? Dalam laporan yang ditulis Mashable, seorang influencer asal Brasil bernama Lucas Albert disebut orang pertama yang mengungah video itu.
-
Bagaimana drone perang yang canggih dapat memburu target? Jokowi mengambil contoh kecanggihan pesawat tanpa awak atau drone yang penggunaannya sangat presisi dan akurat untuk memburu target.
-
Kapan drone diterbangkan untuk mendekati puncak Gunung Merapi? Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Apa reaksi domba bertanduk besar ketika didekati drone? Hal tersebut berbeda dengan kawanan domba bertanduk besar, yang tidak mengikuti seekor pemimpin tunggal meskipun kawanannya berukuran besar.
-
Kenapa drone bergetar saat mendekati kawah Gunung Merapi? Drone mulai bergetar saat makin mendekati kawah.
Hingga teknologi 5G telah berkembang secara definitif pada suatu saat nanti, beberapa tantangan masih harus diselesaikan. Di antara tantangan itu termasuk kemungkinan penyadapan, gangguan, dan pencurian identitas.
Unmanned Aerial Vehicle (UAV), juga dikenal sebagai drone (pesawat nirawak), dapat menjadi enabler untuk mendukung banyak aplikasi dan layanan, seperti pertanian, pencarian dan penyelamatan, dan lainnya.
Giovanni Geraci, peneliti dari Department of Information and Communication Technologies (DTIC) di Universitat Pompeu Fabra (UPF), dalam risetnya menemukan bahwa di satu sisi, penting untuk melindungi jaringan 5G saat terganggu oleh drone yang telah terhubung dan menimbulkan interferensi.
"Namun di sisi lain, di masa mendatang drone juga dapat membantu pencegahan, deteksi, dan pemulihan serangan pada jaringan 5G," ujar Giovanni dikutip dari Eurekalert via Tekno Liputan6.com
Dua Kasus Berbeda
Bersama dengan Aly Sabri Abdalla, Keith Powell dan Vuk Marojevic, dari Department of Electronic Engineering and Computer Science di University of the State of Mississippi, Giovanni dalam penelitian yang terbit di jurnal IEEE Wireless Communications itu menyoroti dua kasus berbeda.
Pertama, penggunaan drone untuk mencegah kemungkinan serangan, yang masih dalam tahap awal penelitian. Kedua, bagaimana melindungi jaringan saat terganggu oleh drone.
"Drone bisa menjadi sumber interferensi (gangguan). Hal ini dapat terjadi, jika drone terbang sangat tinggi dan ketika transmisinya menempuh jarak yang jauh karena tidak ada hambatan di jalanan, seperti gedung," kata Giovanni.
Integrasi drone di jaringan seluler, menurut Giovanni, di masa depan dapat menyebabkan potensi risiko serangan berbasis pesawat tanpa awak itu.
Drone Untuk Keamanan
Drone dengan koneksi seluler mungkin memiliki karakteristik propagasi radio yang boleh jadi berbeda dari pengguna jaringan 5G terestrial. Setelah drone terbang jauh di atas stasiun pangkalan, drone dapat menimbulkan gangguan.
Berdasarkan premis bahwa jaringan 5G terestrial tidak akan pernah seratus persen aman, Giovanni dan rekan juga menyarankan penggunaan drone untuk meningkatkan keamanan jaringan 5G dan di luar akses nirkabel.
"Secara khusus, dalam penelitian kami, kami telah mempertimbangkan jamming, pencurian identitas, spoofing, penyadapan, dan mekanisme mitigasi yang dimungkinkan oleh keserbagunaan drone," tutur Giovanni.
Studi ini menunjukkan beberapa area di mana keragaman dan mobilitas 3D dari drone dapat secara efektif meningkatkan keamanan jaringan nirkabel canggih terhadap penyadapan, interferensi, dan spoofing sebelum hal-hal itu terjadi atau setidaknya untuk deteksi dan pemulihan cepat.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Mochamad Wahyu Hidayat