Perang berakhir? FBI ngaku sudah berhasil retas iPhone tanpa Apple
FBI juga sudah meminta pengadilan mencabut permintaan bantuan pada Apple
Beberapa waktu lalu, salah satu pentolan FBI pernah mengatakan bila perseteruan dengan Apple soal permintaan peretasan iPhone teroris adalah kasus tersulit yang pernah mereka hadapi. Namun, di akhir bulan ini kasus itu sepertinya sudah menemui titik terang.
Ya, seperti yang dilansir oleh Daily Mail (28/03), FBI mengaku telah berhasil meretas iPhone 5c milik Syed Farook, tersangka penembakan San Benardino, tanpa bantuan dari Apple. Hal ini disampaikan pada surat resmi yang ditujukan pada pengadilan federal Amerika.
-
Bagaimana FBI mengakses telepon pelaku? FBI mengatakan mereka telah "berhasil mendapatkan akses" ke telepon milik pelaku, Thomas Matthew Crooks. Sayangnya, tak jelas bagaimana FBI mengakses telepon pelaku tersebut.
-
Apa yang ditemukan FBI di rumah dan mobil pelaku? FBI mengatakan mereka telah "berhasil mendapatkan akses" ke telepon milik pelaku, Thomas Matthew Crooks. Sayangnya, tak jelas bagaimana FBI mengakses telepon pelaku tersebut. Informasi yang disampaikan mereka hanya menemukan perangkat mencurigakan di rumah dan mobilnya.
-
Bagaimana Apple merespon ketertinggalan di bidang AI? Berbagai perusahaan teknologi, terutama yang berkutat di industri ponsel, telah menyoroti sekaligus mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) ke dalam berbagai perangkat mereka. Apple pun telah menyusul langkah adopsi teknologi AI tersebut, seperti dengan mengakuisisi lebih dari 30 perusahaan rintisan AI sejak 2023.
-
Mengapa para penyerang menargetkan ID Apple? Kredensial ini sangat dihargai, memberikan kontrol atas perangkat, akses ke informasi pribadi dan keuangan, dan potensi pendapatan melalui pembelian tidak sah.
-
Mengapa Apple disebut-sebut menunda peluncuran iPhone lipat? Analisa itu sejauh ini masih misterius. Yang jelas Apple telah menerima paten baru terkait dengan perangkat elektronik dengan layar lipat yang tahan lama.
-
Mengapa FBI membuka enkripsi HP pelaku? Butuh waktu beberapa hari, namun FBI akhirnya berhasil memecahkan sandi dari telepon pria berusia 20 tahun yang tewas.
Meski dalam surat itu tidak dijelaskan secara rinci bagaimana FBI mampu menembus sistem keamanan iPhone, Badan Investigasi Federal Amerika itu sudah meminta pengadilan untuk mencabut permintaan bantuan peretasan pada Apple.
Sebelumnya FBI memang sudah 'pede' bisa membobol sistem keamanan iPhone. Kepercayaan diri FBI itu ternyata ada alasannya, yakni sebuah perusahaan keamanan siber 'Cellebrite' yang bermarkas di Israel. Cellebrite disebut menawarkan bantuan pada FBI untuk membuka akses ke iPhone Syed Farook.
Bukan kali ini saja Cellebrite berkolaborasi dengan FBI. Sebelumnya perusahaan yang didirikan tahun 199 itu pernah menjual software peretas data ponsel pada FBI di tahun 2013. Dalam websitenya, Cellebrite mengklaim bisa membobol password iPhone yang berjalan dengan iOS 8.
Sekali lagi, apakah FBI atau Cellebrite yang berhasil meretas iPhone 5c Farook masih jadi misteri. Akan tetapi setidaknya kasus ini berakhir 'bahagia' bagi kedua belah pihak.
Baca juga:
Begini cara Apple cari untung besar dari iPhone '64GB'
Plus Minus dari Apple iPhone SE
[Video] Update iOS 9.3 ternyata banyak bikin iPhone 'hang'
5 Alasan Apple kembali produksi smartphone ukuran mini
Ternyata FBI minta bantuan perusahaan Israel untuk retas iPhone