Prostitusi dan robot seks (1)
Diperkirakan tahun 2050 dunia prostitusi akan dikuasai robot seks.
Ketika dunia digital dan teknologi semakin maju, tentunya akan ada banyak inovasi dan penemuan baru yang bermunculan. Salah satunya adalah robot. Muncul satu pertanyaan, apakah di kemudian hari robot dapat menggeser peran seorang pekerja seksual?
Saat ini, sudah banyak sekali robot yang diciptakan, mulai dari yang masih berbentuk prototype atau juga yang sudah siap dipasarkan. Selain itu, ada berbagai macam jenis robot, mulai yang berfungsi sebagai sarana pembantu dalam peperangan, robot pengintai, robot untuk membantu aktivitas di rumah tangga sampai dengan robot manusia atau yang biasa disebut humanoid.
Namun, ketika para humanoid mulai bermunculan dan dipasarkan secara bebas, akan ada kekhawatiran yaitu robot-robot itu akan menggeser peran dan tugas manusia.
Memang ada sisi positif dan negatifnya, negatifnya adalah akan ada banyak pengangguran dan sisi positifnya ketika dikaitkan dengan masalah prostitusi, maka penyebaran penyakit kelamin akan dipangkas.
Banyak peneliti percaya dan yakin bahwa suatu hari nanti, akan ada banyak robot-robot yang diciptakan dan berfungsi sebagai pekerja seks komersial atau PSK di dunia-dunia bawah tanah.
Bahkan diperkirakan, sekitar tahun 2050 ini, para robot seks ini akan banyak bermunculan dan lebih diminati daripada berhubungan seks dengan PSK yang manusia.
Hal tersebut dikarenakan para robot dibuat dari bahan fiber elastis yang tidak dapat melar walaupun berumur puluhan tahun dan lagi akan tetap steril terhadap penyakit seks menular.
Selain itu, bercinta dengan robot akan menghilangkan rasa bersalah (bagi pria pada umumnya) karena menurut para peneliti melakukan hubungan badan dengan robot bukanlah suatu hal yang dapat dikatakan sebagai perselingkuhan. Sisi positif lainnya adalah terciptanya robot seks ini akan mengurangi jumlah kasus human-trafficking yang selama ini marak.
[Bersambung ke halaman 2]