Ratusan data pengguna bocor, Spotify bantah kena hack
Apa saja data pengguna yang bocor itu?
Tanggal 23 April lalu, beberapa media internasional melaporkan dugaan peretasan yang terjadi pada layanan streaming musik Spotify. Akan tetapi, Spotify lewat pernyataan resminya membantah hal itu.
Minggu lalu, tepatnya di situs berbagi teks 'Pastebin' ditemukan data personal pengguna yang diyakini dari Spotify. Data yang jumlahnya ratusan itu terdiri dari alamat email, password, jenis akun (apakah premium atau free), negara registrasi akun, dan tanggal pembaruhan akun. Seperti yang dilansir oleh Techworm, data ini milik pengguna global, tidak tertuju khusus satu negara tertentu.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Bagaimana cara hacker bisa meretas satelit? Diungkapkannya, celah ini memungkinkan hacker jahat bisa dengan begitu mudah meretas satelit dengan menggunakan peralatan yang tersedia di pasaran.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Apa yang dilakukan hacker untuk mengakses data melalui WiFi? Para hacker meniru nama jaringan WiFi publik yang sudah ada dan tanpa keamanan kata sandi (password).
Di sisi lain, Spotify membantah adanya aksi peretasan terhadap situsnya. Namun pihaknya masih mencari tahu apabila semua data itu adalah asli.
"Spotify tidak teretas dan catatan pengguna kami aman. Kami telah memonitor Pastebin dan situs lain secara teratur. Ketika kami menemukan data Spotify, kami pertama akan memastikan bila data itu benar, dan bila benar, kami akan memberitahu pengguna untuk segera mengganti password mereka," ujar Spotify.
Terlepas dari bantahan Spotify itu, ternyata ada beberapa laporan dari pengguna yang merasa akun mereka kena hack. Ada beberapa yang mengaku tiba-tiba akun mereka menyimpan lagu yang tidak pernah didengarkan, lainnya mengaku tiba-tiba dipaksa logout karena ada yang mengganti akun email untuk Spotify. Ironisnya, para korban ini menyatakan bila Spotify lambat dalam memberitahu adanya peretasan.
Perlu diketahui bila bocoran data pengguna ini kemungkinan tidak hanya berasal dari Spotify saja, tetapi layanan musik lain. Untuk kasus Spotify sendiri, ada kemungkinan bocoran data itu didapat dari aksi peretasan Spotify yang terjadi jauh sebelum kasus minggu lalu tersebut.
Baca juga:
Modal nomor telepon, hacker mampu sadap semua smartphone di Bumi!
Tidak selamanya jahat, ini 3 jenis hacker yang wajib diketahui!
Hacker pembobol situs NASA dan FBI terancam penjara 99 tahun
Situs Brunei tampilkan tuduhan pada Rini Soemarno mengaku diretas
Tak mau bayar tebusan? Virus ini akan hapus data komputer mu
Pemuda pembuat aplikasi 'pembunuh' 200.000 situs dipenjara 1 tahun