Rusia rekrut hacker untuk 'curi ilmu' dari perusahaan besar
Hasil curian digunakan untuk membantu perusahaan lokal Rusia agar mampu bersaing.
Semua negara di dunia ini pastinya melakukan penyadapan. Pernyataan ini sangat cocok ketika dikaitkan dengan berbagai aksi penyadapan yang terbongkar akhir-akhir ini.
Setelah dunia digegerkan dengan NSA yang memata-matai banyak negara dan Australia yang menyadap pembicaraan SBY dan sejumlah pejabat, sebuah fakta penyadapan kembali terbuka. Seperti yang dilansir oleh Reuters (22/1), pelakunya kali ini adalah pemerintahan Rusia yang mencoba hack ratusan perusahaan Amerika, Eropa, dan Asia untuk alasan ekonomi.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Apa itu yang dimaksud dengan penetrasi internet? Penetrasi internet yang tinggi di negara-negara tersebut menunjukkan perkembangan teknologi dan aksesibilitas yang semakin meningkat, meskipun ada variasi dalam jumlah pengguna berdasarkan populasi total.
-
Bagaimana keamanan siber melindungi data penting? Mengutip dari beragam sumber, cyber security adalah sebuah sistem atau cara yang bertujuan melindungi komputer, jaringan, sistem, dan data dari akses yang tidak sah. Sederhananya, terserang hacker.
-
Dimana para penjahat siber menyembunyikan malware? Karena sebagian besar mod dan cheat didistribusikan di situs web pihak ketiga, penyerang menyamarkan malware dengan berpura-pura sebagai aplikasi ini.
-
Kenapa para hacker meminta tebusan kepada perusahaan yang diretas? Dalam serangan ransomware, peretas masuk ke jaringan komputer dan mengancam akan menyebabkan gangguan atau menghapus file kecuali uang tebusan dalam mata uang kripto dibayarkan.
Hal ini terungkap setelah CrowdStrike melaporkan temuan ini. Disebutkan, serangan siber dari pemerintah Rusia ini ditujukan untuk perusahaan teknologi dan energi yang memiliki kekayaan intelektual tinggi.
"Serangan ini terlihat didukung oleh pemerintah Rusia yang juga ingin menjaga ketangguhan industri dalam negeri agar bisa bersaing di dunia," jata CTO CrowdStrike, Dmitri Alperovitch.
Adapun pelaku serangan sendiri diperkirakan adalah kelompok hacker Energetic Bear yang mendapat dukungan penuh dari pemerintah Rusia. Indikasi ini terlihat dari adanya bantuan teknis dan analisis target yang dipilih oleh hacker tersebut.
"Kami sangat yakin dengan hal ini," imbuhnya.