Selain skill dan mahir bahasa, para TKI wajib paham teknologi
Dengan paham teknologi terutama internet maka akan membuat nilai tawar bagi dirinya lebih tinggi.
Tidak hanya dibutuhkan kemampuan dalam bekerja atau juga kecakapan dalam berbahasa asing, para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) juga dituntut untuk menguasai teknologi.
Tidak hanya di Indonesia saja, di banyak negara-negara lain khususnya yang sering dijadikan tempat kerja para TKI, teknologi serta internet sudah menjadi satu hal yang sangat diperlukan dan perkembangannya sangat pesat.
Oleh karenanya, diharapkan para TKI tidak hanya memiliki skill atau kemampuan bekerja dan berbahasa asing saja, akan tetapi mereka juga perlu menguasai perkembangan teknologi informasi (TI) seperti sekarang ini.
Hal tersebut juga dapat dijadikan nilai tawar lebih tinggi bagi dirinya sendiri sehingga menghasilkan pendapatan yang lebih besar lagi.
Direktur Utama Telkom Indonesia (Telin) di Malaysia, Oki Wiranto mengungkapkan betapa pentingnya penguasaan TI seperti internet sebagai upaya untuk memperkaya ilmu pengetahuan para pekerja tersebut.
Dalam Talkshow berjudul, "Telekomunikasi Sebagai Sarana Penunjang Belajar Jarak Jauh", yang diselenggarakan Kelompok Edukasi Untuk Bangsa (EUB) bekerja sama dengan Kantor Berita Antara dan KBRI Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (29/09) tersebut menekankan akan pentingnya pemanfaatan internet.
Menurut Oki, perlu perjuangan dalam peningkatan posisi tawar terhadap para TKI tersebut dengan mengajak mereka untuk lebih memanfaatkan perkembangan teknologi informasi.
"Dengan menguasai TI tersebut para TKI baik yang bekerja di ladang, pekerja bangunan dan lainnya akan mempunyai nilai lebih dan tentunya memperoleh penghargaan yang lebih baik di mata pimpinannya," ungkap Oki, seperti dikutip dari Antara (30/09).
Sementara itu, praktisi pendidikan E-Learning, Septi Peni Wulandari menjelaskan, di era perkembangan pesat teknologi informasi maka orang tua dituntut untuk bisa menguasai teknologi informasi.
"Penting bagi orang tua menguasai TI agar bisa mengawasi dan mendamping anak-anaknya terhadap perkembangan dunia maya tanpa batas tersebut," ungkapnya.
Dalam talkshow yang dihadiri lebih 150 peserta, penemu metode jarimatika ini juga mendorong penguasaan TI kepada semua orang termasuk para pekerja Indonesia di luar negeri.
"Dengan menguasai internet, semua orang bisa belajar dan berkegiatan tanpa terbatas jarak dan waktu," paparnya.
Sedangkan Kepala Sekolah SIKL (Sekolah Indonesia Kuala Lumpur), Banjir Sihite menambahkan belajar lewat internet juga dapat membantu para TKI terutama yang sudah tamat SMU dapat meneruskan keinginannya menjadi sarjana dengan mengikuti universitas terbuka (UT).
Sampai saat ini, program UT sudah berjalan dan diikuti oleh sejumlah TKI dan WNI di Malaysia. "Melalui UT, tentunya para TKI kelak bisa meraih gelar sarjana," jelasnya.