Serangan DDoS Meningkat 18 Persen
Serangan DDoS Meningkat 18 Persen
Menurut laporan Kaspersky Lab, pada kuartal kedua 2019, jumlah total serangan DDoS meningkat sebesar 18 persen, dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018.
Tipe serangan berupa lapisan aplikasi yang lebih sulit untuk dikelola dan dilindungi, menunjukkan pertumbuhan signifikan berupa peningkatan dalam jumlah, yaitu 32 persen lebih banyak dibandingkan dengan Q2 2018.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
Hasilnya, hampir setengah (46 persen) dari seluruh serangan yang terjadi, telah terdeteksi dan dicegah oleh Kaspersky DDoS Protection.
Menurut Kaspersky dalam laporan DDoS Q2 2019, jumlah serangan pada kuartal kedua 2019 terdapat 44persen lebih sedikit dibandingkan kuartal satu.
Namun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, jumlah serangan DDoS di Q2 meningkat sebesar 18persen dan 25persen bila dibandingkan dengan Q2 2017.
Namun, penurunan ini tidak memiliki efek signifikan pada jumlah serangan di lapisan aplikasi, hanya berkurang sebanyak 4persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
"Secara tradisional, para aktor ancaman yang melakukan serangan DDoS di waktu luang selama musim liburan tidak mengaktifkan serangannya hingga September. Namun, statistik untuk kuartal ini menunjukkan bahwa penyerang profesional, yang melakukan serangan DDoS yang kompleks, bekerja keras bahkan selama musim liburan," kata Alexey Kiselev, Business Development Manager di tim Kaspersky DDoS Protection, melalui keterangannya, Kamis (8/8).
Ia menambahkan, tren ini agak mengkhawatirkan untuk bisnis. Banyak yang terlindungi dengan baik dari volume jump traffic yang tinggi, tetapi serangan DDoS pada lapisan aplikasi perlu mengidentifikasi aktivitas ilegal meskipun volumenya rendah.
"Oleh karena itu kami menyarankan bisnis memastikan solusi perlindungan DDoS mereka siap untuk melindungi diri dari serangan kompleks ini,” tuturnya menambahkan.
Jenis serangan ini menargetkan fungsi atau API aplikasi tertentu, tidak hanya untuk menggunakan jaringan, tetapi juga sumber daya server. Mereka juga lebih sulit untuk dideteksi dan dilindungi, karena memiliki permintaan yang terlegitimasi.
Bila dibandingkan dengan Q2 2018, jumlah jenis serangan ini telah meningkat hampir sepertiga (32persen) dan penyebaran serangan semacam itu di Q2 2019 telah meningkat menjadi 46persen.
Ini merupakan peningkatan sebesar sembilan persen dalam penyebaran dari kuartal pertama tahun ini, dan 15persen lebih tinggi pada periode yang sama tahun 2018.
Analisis perintah yang diterima oleh bot dari server command and control (C&C) mengungkapkan bahwa serangan DDoS terpanjang pada Q2 2019 berlangsung 509 jam-hampir 21 hari.
Ini adalah serangan terlama sejak Kaspersky mulai memantau aktivitas botnet pada tahun 2015. Sebelumnya, serangan terlama berlangsung 329 jam dan terdaftar pada kuartal empat 2018
Baca juga:
Hati-Hati, Penipuan WhatsApp Berkedok Paket Data Gratis 1.000 GB
Gangguan Sistem Bank Mandiri Bukan Karena Aksi Hacker
5 Tips Berselancar di Internet Dengan Aman, Bebas Phising dan Pecurian Data!
Cara Menghindar Dari Bahaya Phising, Pecinta Media Sosial Hati-Hati!
WhatsApp Versi Baru Sudah Kebal Terhadap Hacker, Sudah Update?
Hati-Hati, Ini 6 Versi WhatsApp yang Rentan Diretas
8 Kemampuan yang Harus Dimiliki Jika Ingin Jadi Hacker