Sering Mengumpat Justru Jadi Tanda Orang Cerdas? Ini Alasannya!
Sering Mengumpat Justru Jadi Tanda Orang Cerdas? Ini Alasannya!
Mengucapkan sumpah serapah dan umpatan adalah hal yang tidak dianggap baik oleh berbagai budaya di seluruh penjuru Bumi.
Sudah banyak dikatakan bahwa mengumpat akan membuat kita terlihat tidak berkelas. Seringkali pula, umpatan membuat kita dianggap menunjukkan karakter yang tidak mencerminkan kebaikan.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
Namun hal sebaliknya justru diungkapkan oleh para ilmuwan. Dilansir dari Daily Mail, penggunaan umpatan pada percakapan sehari-hari adalah tanda bahwa seseorang tersebut cerdas.
Studi bahkan telah membuktikan bahwa 'mulut kotor' tersebut adalah orang yang lebih luwes dalam menyampaikan sesuatu, dan juga punya lebih banyak perbendaharaan kata yang tersimpan di otaknya.
Hal ini diungkapkan oleh Benjamin Bergen, Profesor ilmu kognitif cognitive science dari UC San Diego Amerika Serikat, yang menyatakan bahwa banyak hal salah kaprah yang kita asumsikan dari mengumpat.
Bahkan, bagaimana cara pikiran bekerja, otak bekerja, dan juga bagaimana pola manusia dalam bersosialisasi bisa dilihat hanya dari umpatan. Sang profesor sendiri adalah penulis buku berjudul 'What The F:What Swearing Reveals About Our Language, Our Brains, and Ourselves.'
Dalam risetnya tahun 2014 silam, ia telah membuktikan bahwa seseorang yang sering mengumpat justru punya lebih banyak perbendaharaan kata. Uniknya, hal ini sedikit banyak berhubungan dengan pendidikan tinggi dan rajinnya seseorang membaca literatur. Penemuan ini dipublikasikan di jurnal Language Sciences.
Selain itu, penelitian lain juga menyebutkan bahwa makin kita percaya diri untuk menggunakan kata-kata umpatan, makin terartikulasi dengan baik kita dalam berkomunikasi.
Sebuah penelitian meminta relawannya untuk mengatakan umpatan selama satu menit sebanyak apapun yang mereka ingat. Setelah selesai, mereka disuruh menyebutkan nama binatang sebanyak-banyaknya dalam satu menit juga.
Dari hasil ini, mereka yang lebih tahu banyak umpatan, juga lebih tahu banyak tentang jenis binatang.
Penelitian ini diinisiasi oleh Kristin dan Timothy Jay, psikolog asal Amerika Serikat yang akhirnya berkesimpulan bahwa kemampuan mengumpat punya korelasi positif dengan kemampuan komunikasi verbal. Hal ini berupa kemampuan dalam menyampaikan sesuatu dengan nuansa yang berbeda-beda, dan mampu menggunakan bahasa yang lebih ekspresif dan sesuai konteks.
Permasalahannya dari umpatan adalah seringkali orang lain menilai kita berdasarkan pemilihan kata. Hal inilah yang mengundang asumsi mulai tak berpendidikan, kampungan, atau bahkan tak bisa mengontrol diri.
Menurut Anda?
(mdk/idc)