Sony pernah jual kamera tembus pandang, bisa lihat pakaian dalam
Kamera video ini lantas ditarik oleh Sony
Tahun 90-an memang adalah awal perkembangan pesat teknologi hingga seperti saat ini. Hal tersebut juga dialami oleh Sony, bahkan mereka sempat menjual kamera canggih yang bisa melihat tembus pandang ke dalam pakaian manusia!
Tepatnya di tahun 1998, Sony memasarkan sebuah kamera video atau camcorder bernama "Handycam Vision" berfitur 'Night Vision' alias penglihatan malam. Nah, fitur itulah yang belakangan menimbulkan kontroversi.
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Bagaimana proses Toshiba bangkrut? Dilansir dari BBC, Jumat (23/02), mulanya pada tahun 2015, ketika kecurangan akuntansi terungkap di berbagai divisi perusahaan dan melibatkan manajemen tingkat atas. Selama tujuh tahun, Toshiba telah menggelembungkan laba sebesar USD1,59 miliar dan pada tahun 2020 lebih banyak penyimpangan akuntansi yang terungkap. Selain itu, tuduhan-tuduhan terkait tata kelola perusahaan dan pengambilan keputusan pemegang saham juga mencuat. Investigasi tahun 2021 menemukan bahwa Toshiba telah berkolusi dengan kementerian perdagangan Jepang untuk menekan kepentingan investor asing. Pada tahun 2016, Toshiba dihadapkan pada krisis terkait bisnis nuklirnya setelah unit Amerika, Westinghouse Electric, mengajukan kebangkrutan. Hal tersebut menyebabkan kewajiban lebih dari $6 miliar bagi Toshiba. Perusahaan ini akhirnya menjual beberapa bisnisnya, termasuk telepon seluler, sistem medis, dan barang-barang rumah tangga. Toshiba bahkan terpaksa menjual unit chipnya, Toshiba Memory dalam sebuah kesepakatan yang tertunda karena perselisihan dengan mitranya. Padahal, bisnis chip merupakan salah satu aset paling bernilai bagi Toshiba. Di tengah era di mana perusahaan-perusahaan berinvestasi besar-besaran dalam teknologi dan inovasi masa depan, Toshiba justru terpaksa menjual asetnya untuk mendapatkan uang tunai. Meskipun berhasil mendapatkan suntikan dana sebesar $5,4 miliar pada tahun 2017 dari investor asing, hal tersebut berarti pemegang saham memiliki lebih banyak pengaruh pada perusahaan. Setelah perdebatan panjang, Toshiba membentuk sebuah komite untuk menjajaki kemungkinan menjadikan perusahaan tersebut perusahaan swasta. Pada Juni 2022, Toshiba menerima delapan proposal pembelian, termasuk dari sekelompok investor Jepang yang dipimpin oleh Japan Investment Corp (JIC) yang didukung negara senilai $14 miliar. Rencana masa depan Toshiba dengan pemilik baru masih belum jelas. Namun, layanan digital dengan margin tinggi kemungkinan akan menjadi fokus utama. JIC memiliki rekam jejak dalam mengembangkan bisnis dari pabrikan besar, seperti divisi laptop Sony dan unit kamera Olympus. Meskipun demikian, proses restrukturisasi ini bukanlah perkara mudah. Toshiba bukan hanya sebuah perusahaan elektronik biasa dengan sejumlah 106.000 karyawan dan beberapa operasi yang dianggap penting untuk keamanan nasional, langkah-langkah selanjutnya perusahaan ini akan menjadi sorotan bagi banyak pihak yang terlibat.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pameran teknologi di Techno House? Ada pun instalasi dalam pameran tersebut diikuti oleh berbagai investor dan penyedia teknologi baik dari dalam maupun luar negeri. Termasuk perusahaan Amerika, Jerman, Korea, Tiongkok dan masih banyak lagi yang menampilkan teknologi canggih.
-
Mengapa Toshiba bangkrut? Kecurangan itu mulai terendus pada 2015. Berikut rentetan awal mula Toshiba terpuruk lalu bangkrut. Dulu, nama Toshiba melambangkan keunggulan dalam dunia elektronik. Televisi, komputer, sistem speaker, dan berbagai barang elektronik lainnya diproduksi oleh perusahaan ini.Maka tak heran, menjadikannya salah satu pilar dominasi industri elektronik Jepang yang disebut "Japan Inc". Namun, setelah 74 tahun berkiprah di bursa saham Tokyo, era gemilang Toshiba telah berakhir.
-
Teknologi apa yang digunakan CCTV di Kota Bandung? Baru-baru ini, Pemerintah Kota Bandung memperbaharui teknologi analitis berupa face recognition atau pengenalan wajah di sejumlah kamera CCTV yang tersebar di seluruh penjuru kota.
-
Bagaimana Stadion JIS memberikan pengalaman bagi penonton melalui teknologi? Seperti dilansir dari Austadium, Selasa (4/7), kecanggihan teknologi benar-benar ingin memberikan pengalaman bagi para penontonnya.
Berdasarkan penelitian Greg Hunter, seorang Customer Correspondent di Good Morning America Bank tahun 1998, terungkap bila camcorder Sony dapat melihat menembus pakaian dua model yang jadi sukarelawan percobaan Greg. Bahkan, kamera itu bisa melihat tato yang ada di balik baju model pria dan menyadari bila si model wanita tidak memakai apa-apa di balik rok-nya.
Ternyata, camcorder Sony tersebut menggunakan teknologi sinar infra merah dengan bantuan lensa khusus untuk bisa mengambil gambar dalam gelap. 'Efek samping' lainnya adalah pakaian yang berwarna gelap akan nampak transparan di 'mata' camcorder itu. Sehingga pakaian dalam atau tubuh manusia di balik pakaian gelap tadi bisa terlihat oleh si camcorder.
Celakanya, hasil rekaman camcorder ini kemudian dipakai untuk mendapatkan gambar-gambar wanita yang terlihat nyaris bugil, meski sejatinya memakai pakaian atau baju renang. Gambar-gambar itu lantas diunggah ke lebih dari 12 situs di dunia maya.
Akibat insiden ini, Sony akhirnya melakukan recall terhadap 700.000 camcordernya yang sudah terjual di pasar. Sayang belum jelas apakah Sony berhasil mendapatkan kembali ratusan ribu camcorder yang harganya per buah mencapai USD 700 atau Rp 8 jutaan itu.
Sumber: Fossbytes
Baca juga:
Dengan teknik ini eks Gafatar sulap sungai jadi air minum
Elevenia dapat tambahan investasi USD 50 juta
Glints klaim bisa atasi tantangan pengangguran kalangan muda
Canggihnya WEpod, angkutan umum tanpa sopir pertama di dunia
Teknologi murah Samsung ini bikin film porno jadi 'nyata'