Tamasya ke luar angkasa, kenapa tidak?
Bosan bertamasya ke tempat yang ada di bumi? coba ikuti program tamasya ke luar angkasa di negara paman Sam sana.
Melancong ke angkasa luar? Nampaknya bukan menjadi hal yang mustahil lagi sekarang. Amerika Serikat sedang mempersiapkan program pariwisata dengan wahana luar angkasa. Tentunya bukan wahana seperti yang ada di dunia fantasi atau Universal Studio sana, melainkan memang benar-benar berangkat ke luar angkasa. Program pariwisata ini akan mulai dibuka pada awal tahun 2013 atau 2014 mendatang.
Menurut Msn.com, Amerika Serikat sekarang ini sedang mempersiapkan program wisata ke luar angkasa. Mereka memprediksi apabila program tersebut berhasil maka negara akan mendapatkan pemasukan sebesar USD 1 miliar dalam 10 tahun. George Nield, petugas FAA's Office of Commercial Space Transportation, mengatakan hal ini ketika dihelatnya House Subcommittee on Space and Aeronautics, kemarin (20/03). Dia mengatakan, " Berdasarkan riset, kita berharap program ini akan berhasil dan dalam 10 tahun dapat menghasilkan keuntungan bagi Amerika Serikat sebesar USD 1 miliar.
Proses dari program ini pun seperti halnya program pariwisata pada umumnya, bagi orang yang berminat mengikutinya harus membayar dengan nominal yang ditentukan kemudian perjalanan ke luar angkasa dengan menaiki roket atau pesawat ulang alik dimulai. Nield Juga menambahkan, "Jika Anda mengamati, kurang lebih 25 tahun ini, semua usaha dijalankan dengan bantuan satelit, seperti penggunaan jaringan telekomunikasi atau yang lainnya, kita melihat segmen seperti ini belum ada yang mengerjakannya, oleh karena itu, kita berinisiatif untuk menjadi pionir program tamasya ke angkasa luar".
Untuk merealisasikan hal tersebut, pemerintah Amerika Serikat melalui badan antariksanya, NASA, telah memberikan tender ini ke dua perusahaan yang bernama Space Exploration Technologies dan Orbital Sciences Corp.. Kurang lebih USD 100 miliar telah disiapkan pemerintah Amerika Serikat untuk melakukan penelitian serta uji coba peluncuran roket tersebut, sedangkan biaya kontrak untuk dua perusahaan tersebut adalah masing-masing perusahaan akan diberikan USD 3.5 miliar.
Space Exploration Technologies atau yang lebih dikenal dengan nama SpaceX ini adalah perusahaan yang milik salah satu pendiri PayPall dan Tesla Motor, Elon Musk. Mike Suffredini, NASA Space Station Program Manager, mengatakan, " Kita tidak boleh berspekulasi dalam hal ini, kita harus ekstra hati-hati dalam perumusan program ini, karena nantinya dengan program ini pesawat luar angkasa dapat menggantung untuk beberapa saat di angkasa luar dengan sekali peluncuran saja, salah sedikit saja akan berakibat fatal".
Sebagai tambahan, program ini ternyata tidak hanya bertujuan untuk pariwisata saja, akan tetapi dapat juga dipakai dalam hal penelitian atau pendidikan. Walaupun program ini masih dalam tahap penggarapan, namun ada satu perusahaan yang bernama Virgin Galactic dari London, Inggris, telah memesan tempat untuk ikut serta dalam program peluncuran perdananya. Dana yang telah mereka siapkan sebesar USD 60 juta. Program ini mematok harga USD 200 ribu per orang.