Terapkan Kecerdasan Buatan, Gmail Blokir 100 Juta Lebih Email Spam
Layanan email milik Google, Gmail, kini bisa memblokir lebih dari 100 juta email spam tiap harinya. Hal ini bisa dilakukan setelah Google menerapkan framework kecerdasan buatan (AI) berbasis machine learning, TensorFlow.
Layanan email milik Google, Gmail, kini bisa memblokir lebih dari 100 juta email spam tiap harinya. Hal ini bisa dilakukan setelah Google menerapkan framework kecerdasan buatan (AI) berbasis machine learning, TensorFlow.
Kecerdasan buatan ini dipakai untuk membantu Gmail menerapkan filter pesan spam di kotak masuk milik penggunanya.
-
Apa yang dilakukan Telkomsel dan Google dalam kerja sama ini? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih. Telkomsel mengumumkan kemitraan strategis dengan Google untuk menghadirkan layanan Rich Communication Services (RCS) dengan Rich Business Messaging (RBM).
-
Apa yang ditemukan dengan bantuan Google Earth? Mayat seorang pria yang menghilang tanpa jejak akhirnya ditemukan secara kebetulan berkat Google Earth.
-
Mengapa Telkomsel bermitra dengan Google? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih.
-
Di mana teknologi Google ini akan digunakan? Teknologi ini dirancang agar dapat digunakan di ponsel pintar, terutama di wilayah pedesaan yang memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan.
-
Kenapa Google disebut akan berhenti beroperasi di Indonesia? Di media sosial pun beredar narasi yang mengeklaim pendiri Google akan menghentikan operasionalnya di Indonesia imbas dari gerakan boikot.
-
Bagaimana Google memperbarui Street View di kota-kota padat penduduk? Berbeda dengan kota-kota yang padat penduduk. Pada daerah yang seperti ini, Google akan memberikan pembaruan street view lebih teratur.
Ketimbang bulan lalu, jumlah pesan spam yang diblokir kini lebih dari 100 juta email spam. Meski begitu, Google tak menyebut berapa banyak pesan spam yang diblokirnya sebelum mereka menerapkan TensorFlow.
Saat ini, Google memiliki lebih dari satu miliar pengguna di dunia. Dari jumlah tersebut, berbekal kecerdasan buatan, Gmail bisa memblokir 10 pesan spam per pengguna.
Namun, Google menyebut Gmail selama ini telah memblokir 99,9 persen spam di platform-nya.
"Secara skala, penambahan 100 juta email spam yang diblokir itu bukanlah hal mudah," kata Product Manager of Counter Abuse Technology Google Neil Kumaran, seperti dikutip dari The Verge via Liputan6.com, Jumat (7/2).
"Menemukan tambahan pesan spam semakin sulit, namun TensorFlow sangat bagus untuk menutup celah itu," tutur Kumaran.
Sebelumnya Google telah menggunakan AI untuk mem-filter pesan-pesan yang mengandung spam. Filter bebasis aturan ini bisa memblokir spam, sementara, machine learning mencari pola baru yang bisa menyarankan Gmail tentang adanya email yang tak bisa dipercaya.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/faz)