Terkuak! Korea Utara punya pasukan hacker dan roket nuklir super
Korea Selatan melaporkan jika Korea Utara punya pasukan hacker dua kali lipat lebih banyak
Pertikaian di semenanjung Korea mulai memanas lagi. Tepat setelah kasus peretasan Sony Pictures oleh Korea Utara, Korea Selatan menuding negara tetangganya itu mempunyai pasukan militer cyber yang akan menyerang mereka.
Pemerintah Korea Selatan baru-baru ini merevisi perkiraan jumlah pasukan hacker yang dimiliki oleh Kim Jong-un, pemimpin nomor satu Korea Utara. Berdasarkan laporan terbaru mereka, diperkirakan saat ini terdapat 6000 hacker top yang siap melancarkan serangan ke pemerintah dan militer Korea Selatan.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
Sebelum kasus peretas Sony mencuat, pemerintah Korea Selatan memang hanya memperkirakan Kim Jong-un hanya memiliki 3000 hacker. Bahkan, Korea Selatan menuding tetangganya itu juga menjadikan organisasi global sebagai target peretasan selanjutnya.
Tudingan itu seakan menjadi kenyataan setelah Korea Selatan mengaku jika reaktor nuklir mereka telah diretas oleh hacker Korea Utara. Akibat serangan hacker itu, beberapa data perusahaan Korea Hydro & Nuclear Power Co dilaporkan dicuri, Daily Mail (06/01).
Untungnya, peretasan tersebut dinyatakan tidak mengancam atau bisa mengambil alih reaktor nuklir Korea Selatan. Data curian hacker pun kemudian diketahui bukan data yang penting.
Selain perkembangan dunia hacking, kemajuan teknologi membuat Korea Utara berhasil mengembangkan roket dan bom radioaktif ke level yang lebih tinggi. Menurut Menteri Pertahanan Korea Selatan, Korea Utara sekarang mampu menghantam tanah Amerika dengan hulu ledak nuklir dengan roket baru mereka.
Apakah pasukan hacker dan roket nuklir akan membuat Amerika melunak saat berhadapan dengan Korea Utara di masa depan?
Baca juga:
Boss Phone, smartphone 7 inci murah anti hacker!
5 Ancaman internet di tahun 2015, mampu mulai Perang Dunia ke-3
Menkominfo sebut Indonesia sedang diserang di dunia siber
Awas, film kontroversial 'The Interview' disusupi virus Android!
Bermodal foto biasa, hacker bisa retas sidik jari konglomerat