Tidak ada kaitan antara perokok pasif dan kanker paru-paru
Peneliti tidak menemukan keterkaitan antara kanker paru-paru dengan perokok pasif atau secondhand smoker.
Pada penelitian sebelumnya disebutkan bahwa para secondhand smoker atau para perokok pasif lebih rentan terkena kanker paru-paru. Namun, menurut penelitian terbaru keduanya tidak memiliki hubungan.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Standford University, tidak ada korelasi atau hubungan antara secondhand smoke dengan kanker paru-paru.
Penelitian yang dilakukan selama beberapa tahun ini terhadap lebih dari 76 ribu wanita, akhirnya para peneliti mengungkapkan bahwa memang ada hubungan antara perokok aktif dengan kanker paru-paru, namun penyakit tersebut tidak berkaitan dengan para perokok pasif atau secondhand smoker.
Dikutip dari Independent (13/12), hasil penelitian yang telah dipublikasikan di Journal of the National Cancer Institute tersebut menyebutkan bahwa asap rokok tidak berpengaruh terhadap terciptanya risiko penyakit kanker paru-paru.
Ange Wang, salah satu peneliti dari Stanford University, "Harus dibenarkan persepsi yang selama ini beredar. Pada kenyataannya, perokok pasif tidak mempunyai kaitan erat dengan kanker paru-paru."
Sayangnya, tidak dijelaskan secara detail kenapa disebutkan bahwa para secondhand smoker atau perokok pasif tidak berkaitan dengan kanker paru-paru.