Mengenal Paronikia, Infeksi Kulit di Sekitar Kuku Tangan dan Kaki
Meski tampaknya sepele, kondisi ini bisa menjadi sangat tidak nyaman dan menimbulkan rasa nyeri yang cukup mengganggu.
Paronikia adalah kondisi infeksi yang terjadi pada kulit di sekitar kuku, baik pada tangan maupun kaki. Infeksi ini dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, atau cedera yang membuat area sekitar kuku rentan terhadap patogen.
Biasanya, paronikia muncul setelah adanya luka kecil atau iritasi di sekitar kuku, seperti akibat kebiasaan menggigit kuku atau penggunaan alat manicure yang tidak steril. Meski tampaknya sepele, kondisi ini bisa menjadi sangat tidak nyaman dan menimbulkan rasa nyeri yang cukup mengganggu.
-
Bagaimana kebersihan kulit bisa sebabkan panu? Kurangnya kebersihan kulit juga bisa memicu pertumbuhan jamur penyebab panu. Jika wajah jarang dibersihkan dari kotoran, minyak, dan sel kulit mati, maka jamur akan lebih mudah berkembang. Penggunaan produk kosmetik atau perawatan kulit yang tidak tepat juga dapat mengganggu keseimbangan alami kulit, membuat jamur lebih mudah menyebar.
-
Apa itu penyakit kulit kurap? Penyakit kulit kurap tubuh (tinea corporis) adalah ruam yang disebabkan oleh infeksi jamur.
-
Kenapa kuku kuning bisa jadi tanda penyakit? Kebiasaan merokok juga dapat menjadi penyebab munculnya kuku kuning. Sindrom kuku kuning ini biasanya terjadi bersamaan dengan masalah pernapasan dan pembengkakan anggota badan.
-
Bagaimana caranya merawat kuku kaki? Cara melakukan pedicure di rumah ternyata cukup mudah untuk dipraktikkan. Pedicure adalah salah satu treatment atau perawatan kecantikan pada kuku bagian kaki.
-
Kenapa cantengan sering terjadi di ibu jari kaki? Hal ini biasanya terjadi pada kuku kaki, terutama pada ibu jari kaki.
-
Kenapa jari kaki gatal bisa jadi tanda kutu air? Mungkin sebagian dari Anda sering bertanya atau bahkan mengalami jari-jari kaki gatal. Tahukah Anda, jari-jari kaki gatal bisa menjadi pertanda bahwa Anda terkena kutu air.
Infeksi pada paronikia umumnya berkembang dengan cepat, terutama jika disebabkan oleh bakteri. Keadaan ini bisa berlangsung dalam hitungan hari atau minggu, tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya.
Sementara itu, infeksi yang disebabkan oleh jamur cenderung berkembang lebih lambat tetapi bisa bertahan lebih lama. Paronikia dapat terjadi pada siapa saja, namun orang yang sering melakukan aktivitas yang melibatkan air atau bahan kimia lebih rentan terhadap kondisi ini.
Penanganan yang tepat dan cepat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Beikut penjelasan lengkap mengenai paronikia yang menarik untuk diketahui, yang merdeka.com lansir dari berbagai sumber.
Penyebab Paronikia
Paronikia dapat disebabkan oleh beberapa faktor utama yang membuat kulit di sekitar kuku rentan terhadap infeksi. Berikut beberapa penyebab umum dari kondisi ini:
Infeksi Bakteri
Salah satu penyebab utama paronikia adalah infeksi bakteri, terutama bakteri Staphylococcus atau Streptococcus. Infeksi ini biasanya terjadi akibat luka kecil di sekitar kuku, seperti goresan, robekan, atau iritasi yang memungkinkan bakteri masuk dan berkembang biak.
Infeksi Jamur
Selain bakteri, jamur seperti Candida juga dapat menyebabkan paronikia, terutama pada orang yang sering terpapar air atau bahan kimia. Kelembapan yang berlebihan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan jamur di sekitar kuku.
Cedera atau Trauma Kuku
Luka kecil, seperti akibat menggigit kuku, memotong kuku terlalu pendek, atau cedera dari alat manicure yang tidak steril, dapat memicu paronikia. Cedera ini merusak lapisan pelindung kulit di sekitar kuku, sehingga memudahkan infeksi terjadi.
Paparan Berulang terhadap Air atau Bahan Kimia
Pekerjaan atau kegiatan yang melibatkan paparan berulang terhadap air atau bahan kimia, seperti pembersih atau deterjen, dapat melemahkan kulit di sekitar kuku. Kondisi ini meningkatkan risiko infeksi karena kulit menjadi lebih mudah rusak.
Kondisi Medis Tertentu
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, diabetes, atau kondisi kulit seperti eksim, lebih rentan terkena paronikia karena kulit mereka lebih mudah mengalami iritasi atau infeksi.
Mengetahui penyebabnya dapat membantu dalam pencegahan dan penanganan paronikia secara efektif.
Gejala Paronikia
Gejala paronikia biasanya muncul di sekitar kuku, baik pada tangan maupun kaki, dan dapat bervariasi tergantung pada apakah infeksinya akut atau kronis. Berikut beberapa gejala umum yang sering dialami:
Kemerahan dan Pembengkakan
Kulit di sekitar kuku yang terkena biasanya terlihat kemerahan dan bengkak. Kondisi ini merupakan tanda awal bahwa ada peradangan atau infeksi di area tersebut.
Nyeri atau Sensasi Terbakar
Infeksi dapat menyebabkan rasa nyeri yang signifikan atau sensasi terbakar di sekitar kuku. Nyeri ini biasanya lebih terasa saat disentuh atau ketika jari digunakan untuk aktivitas tertentu.
Munculnya Nanah
Pada kasus paronikia yang lebih parah, bisa muncul kantong nanah (abses) di bawah atau di sekitar kuku. Nanah ini sering kali terlihat sebagai area bengkak yang berwarna kuning atau putih.
Perubahan Warna Kuku
Infeksi yang berlangsung lama atau parah dapat menyebabkan perubahan warna kuku, seperti menjadi lebih kusam, kekuningan, atau terlihat lebih gelap akibat penumpukan cairan di bawah kuku.
Penebalan atau Deformasi Kuku
Pada paronikia kronis, kuku yang terinfeksi dapat menjadi lebih tebal, rapuh, atau bahkan mengalami deformasi. Gejala ini cenderung berkembang perlahan seiring waktu jika infeksi tidak diobati dengan tepat.
Gejala-gejala tersebut dapat bervariasi dalam tingkat keparahan dan durasi tergantung pada jenis dan penyebab infeksi. Penanganan yang tepat dapat mencegah gejala berkembang menjadi lebih serius.
Cara Mengatasi Paronikia
Mengatasi paronikia membutuhkan langkah-langkah perawatan yang tepat agar infeksi dapat sembuh dengan cepat dan tidak berkembang menjadi lebih serius. Berikut beberapa cara untuk mengatasi paronikia:
Merendam Jari dalam Air Hangat
Merendam jari yang terkena dalam air hangat selama 15-20 menit beberapa kali sehari dapat membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Air hangat juga dapat membantu mengeluarkan nanah jika ada abses kecil. Menambahkan garam ke dalam air hangat dapat memberikan efek antiseptik yang membantu proses penyembuhan.
Penggunaan Antibiotik atau Antijamur
Jika infeksi disebabkan oleh bakteri, dokter mungkin meresepkan antibiotik oral atau topikal untuk membantu mengatasi infeksi. Sementara itu, jika paronikia disebabkan oleh jamur, obat antijamur seperti krim atau salep biasanya digunakan untuk mengatasi infeksi. Penggunaan obat harus dilakukan sesuai dengan resep dan petunjuk dokter untuk mencegah resistensi atau komplikasi lebih lanjut.
Mengeluarkan Nanah (Drainase)
Pada paronikia yang lebih parah, di mana terdapat abses atau kantong nanah, dokter mungkin perlu melakukan prosedur drainase. Prosedur ini melibatkan pembuatan sayatan kecil untuk mengeluarkan nanah dan mengurangi tekanan serta rasa sakit. Prosedur ini harus dilakukan oleh tenaga medis agar terhindar dari risiko infeksi lebih lanjut.
Hindari Paparan Air Berlebihan dan Bahan Kimia
Selama proses penyembuhan, penting untuk menjaga agar jari tetap kering dan menghindari kontak dengan bahan kimia keras yang dapat memperparah kondisi. Jika pekerjaan memerlukan paparan air atau bahan kimia, menggunakan sarung tangan pelindung dapat membantu mencegah iritasi.
Perawatan Kuku yang Tepat
Memotong kuku dengan benar dan tidak terlalu pendek, serta menghindari penggunaan alat manicure yang tidak steril, dapat mencegah luka baru yang memperparah infeksi. Perawatan kuku yang baik membantu melindungi kulit di sekitar kuku dan mempercepat penyembuhan.
Mengatasi paronikia memerlukan perhatian terhadap kebersihan dan perawatan yang konsisten. Jika gejala tidak membaik dalam beberapa hari atau kondisi semakin memburuk, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.