Tips agar Anak Terhindar dari Kecanduan Gadget
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi menggelar webinar bertema “Deteksi Dini Adiktif Gadget pada Anak”, kemarin (15/9). Webinar ini diikuti kelompok masyarakat dari berbagai komunitas digital di DKI Jakarta dan Banten.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi menggelar webinar bertema “Deteksi Dini Adiktif Gadget pada Anak”, kemarin (15/9). Webinar ini diikuti kelompok masyarakat dari berbagai komunitas digital di DKI Jakarta dan Banten.
Muhammad Nur Awaludin, mantan pecandu game yang mendirikan platform edukasi keluarga Fammi.ly, mengatakan penggunaan gadget pada anak tidaklah dibenarkan, apalagi digunakan dalam waktu cukup lama.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
-
Bagaimana cara mengatasi kecanduan gadget pada anak? Cara Mengatasi Kecanduan Gadget yang Dimiliki
-
Apa yang perlu diajarkan ke anak supaya mereka bisa menggunakan gadget dengan bijak? Ajarkan anak-anak konsep penggunaan teknologi yang sadar. Pastikan mereka memahami bahwa layar adalah alat untuk belajar dan hiburan, tetapi penggunaannya harus disengaja dan seimbang. Dorong mereka untuk mengambil jeda, meregangkan tubuh, dan berlatih teknik relaksasi.
-
Bagaimana cara mengurangi dampak kecemasan dari penggunaan ponsel? Menetapkan batasan dalam penggunaan ponsel juga menjadi kunci untuk mengurangi dampak kecemasan. Disarankan untuk menetapkan batasan waktu untuk aplikasi tertentu atau mengatur waktu penggunaan ponsel setelah jam kerja.
-
Bagaimana cara orang Indonesia menggunakan smartphone dalam sehari? Indonesia juga termasuk ke dalam daftar negara yang tidak bisa hidup tanpa ponsel. Menduduki urutan ke enam, netizen Indonesia mengantongi angka sebanyak 29,1 persen dari waktu harian mereka untuk dihabiskan di depan layar HP.
-
Bagaimana cara kerja ponsel lipat? Ponsel lipat bekerja dengan menggunakan teknologi layar fleksibel yang memungkinkan perangkat untuk dilipat tanpa merusak layar. Beberapa ponsel lipat memiliki dua layar terpisah yang terhubung oleh engsel, sementara yang lain memiliki layar tunggal yang dapat dilipat.
Jika anak dibiarkan menghabiskan waktu lama dengan gadget, dapat menyebabkan kecanduan. Kecanduan penggunaan gadget pada anak dapat menyebabkan banyak dampak buruk terhadap perkembangan psikologis dan kesehatan mereka.
Orang tua diimbau untuk menciptakan lingkungan rumah anak yang penuh sosialisasi.
“Hal utama yang menyebabkan kita tidak berhenti mengakses gadget adalah kondisi bosan, karena tidak ada kegiatan lain, karena itu lebih baik di rumah kita kumpul bersama untuk mengobrol dengan semua anggota keluarga agar tidak fokus dengan gadget," ujar Muhammad Nur dalam keterangan resminya.
Menurutnya, kontrol orang tua sangatlah penting untuk menekan kecanduan gadget pada anak. Jika belum cukup umur, jangan memberikan gadget pribadi pada anak. Jika terpaksa meminjamkan, batasi waktunya. Selanjutnya bagi yang telanjur memberikan gadget pribadi kepada anak, manfaatkan aplikasi pengawasan penggunaan gadget sehingga kita bisa melihat apa saja yang dilakukan anak dengan gadget.
Etika Internet
Ayu Minarti dari Pandu Digital Indonesia mengajak untuk mengajarkan etika berinternet kepada anak.
“Saat menggunakan gadget kita akan berinteraksi dengan pengguna dari lingkungan sosial dan budaya berbeda. Sebelum memberikan gadget kepada anak, berikan dulu pemahaman tentang etika dan sistem nilai norma yang baik agar tingkah lakunya di dunia internet tetap terjaga," jelasnya.
Ayu juga mengajak orang tua untuk menerapkan pola asuh digital kepada anak yang diberikan gadget. Pertama, berikan pengenalan teknologi pada anak sesuai dengan kebutuhannya. Selanjutnya, seimbangkan penggunaan gawai dengan memperbanyak aktivitas interaktif di rumah. Terakhir, awasi penggunaan gadget pada anak, tapi tetap menjaga privasi mereka.
Sementara, Aji Sahdi Sutisna, Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Provinsi Banten, mengimbau orang tua menjadi good digital parenting. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan menjaga komunikasi yang baik dengan anak, terus belajar, menggunakan aplikasi parenting control, serta menjadi teladan digital dengan memberikan contoh yang baik pada anak.
“Hal utama yang dilakukan orang tua dalam mendeteksi kecanduan gadget pada anak adalah dengan memanfaatkan aplikasi parenting control. Aplikasi ini sudah banyak dan bisa diunduh secara gratis. Jadi gunakanlah untuk bisa mengontrol dan melihat apa saja yang mereka akses," tutur Aji.
Untuk mengikuti kegiatan yang ini, masyarakat dapat mengakses info.literasidigital.id atau https://literasidigital.id/
(mdk/sya)