Tragedi Google Maps, 3 Orang Tewas Terjatuh dari Jembatan Rusak
Tiga pria di India tewas setelah Google Maps mengarahkan mereka melewati jembatan rusak. Keluarga korban menuntut tanggung jawab.
RusakTiga pria di India tewas setelah mobil yang mereka kendarai jatuh dari jembatan rusak yang sedang diperbaiki. Insiden ini terjadi di jembatan yang melintasi Sungai Ramganga di Uttar Pradesh. Jembatan tersebut rusak akibat banjir beberapa bulan sebelumnya. Sementara, proses rekonstruksi baru saja dimulai.
Menurut laporan The Economic Times, Selasa (26/11), para korban sedang dalam perjalanan dari Gurugram menuju Bareilly menggunakan panduan Google Maps. Saat malam hari, mereka tidak menyadari ujung jembatan yang terputus hingga kendaraan mereka terjun bebas dari ketinggian.
-
Apa yang ditemukan dengan bantuan Google Earth? Mayat seorang pria yang menghilang tanpa jejak akhirnya ditemukan secara kebetulan berkat Google Earth.
-
Bagaimana Google memperbarui Street View di kota-kota padat penduduk? Berbeda dengan kota-kota yang padat penduduk. Pada daerah yang seperti ini, Google akan memberikan pembaruan street view lebih teratur.
-
Kapan Jembatan Girpasang diresmikan? Padahal waktu awal peresmiannya pada tahun 2022 lalu tempat tersebut dibanjiri pengunjung.
-
Kapan Jembatan Parhitean diresmikan? Saat jembatan ini rampung dikerjakan pasca Kemerdekaan, bangunan ini akhirnya diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Drs. Mohammad Hatta pada tahun 1950 yang didampingi oleh Gubernur Sumatera, TM Hassan.
-
Di mana letak geografis Jombang? Jombang merupakan salah satu kota yang terletak di provinsi di Jawa Timur. Terletak di persimpangan jalur lintas utara dan selatan pulau Jawa, kabupaten Jombang memiliki letak yang strategis dan mudah untuk dijangkau oleh wisatawan baik dari dalam maupun luar kota.
-
Apa yang ditemukan YouTuber MrMBB333 di Antartika lewat Google Earth? Mengutip Indy100, Minggu (11/2), seorang Youtuber dengan nama MrMBB333 mengaku telah menemukan 'kapal es' sepanjang 400 kaki atau 121 meter di permukaan Antartika.
Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan para saksi mata melihat lokasi kecelakaan yang mengerikan. Jembatan itu berakhir tiba-tiba tanpa rambu peringatan atau penghalang yang memadai.
Pihak berwenang mengungkapkan bahwa ponsel para korban menunjukkan mereka masih menggunakan Google Maps sesaat sebelum kecelakaan. Keluarga korban menyalahkan kurangnya pengamanan dan ketidaktepatan peta digital.
"Mereka menggunakan Google Maps dan terjatuh dari jembatan yang belum selesai. Jalan seharusnya ditutup, dan peta tidak boleh menunjukkan bahwa jembatan itu bisa dilalui," kata Pramod Kumar, kakak ipar salah satu korban.
Ini bukan pertama kalinya Google Maps terlibat dalam kecelakaan fatal. Tahun lalu, sebuah keluarga di North Carolina menggugat Google atas kematian seorang pengemudi yang diarahkan ke jembatan yang sudah ambruk selama sembilan tahun.
Google menyampaikan belasungkawa dan berjanji bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelidiki insiden tersebut.
- Google Maps Bantu Ungkap Kasus Pembunuhan Seorang Pria
- Tiga Orang Tewas Gara-Gara Ikuti Petunjuk Google Maps saat Pergi ke Acara Pernikahan
- Ikuti Petunjuk Google Maps, Tiga Pria Ini Tewas karena Mobil Mereka Terjun Bebas dari Jembatan yang Belum Rampung
- Tidak Gunakan Google Maps, Satu Keluarga Tewas Akibat Mobil Terjebak Lumpur Diduga Tahu Jalan Dilewati Hutan Sawit
"Kami sangat bersimpati kepada keluarga korban. Kami mendukung penyelidikan untuk memahami masalah ini lebih lanjut," ujar juru bicara Google.
Kasus ini memunculkan pertanyaan tentang tanggung jawab berbagai pihak, termasuk pengelola jembatan dan platform navigasi digital seperti Google Maps. Para ahli juga memperingatkan bahwa sistem GPS serupa dapat membawa pengguna ke jalur berbahaya di lokasi terpencil.