Aceh Makin Gencar Promosikan Wisata Halal
Tak hanya pemerintah, namun Serikat Agam Inong Nanggroe dan para penggiat media sosial sepakat untuk mendongkrak popularitas wisata halal di Aceh.
Beberapa penggiat media sosial di bidang pariwisata menggelar diskusi bersama para duta wisata Aceh. Mereka menyoroti perananan Aceh dalam kompetisi halal nasional dan membahas upaya promosi wisata wilayah ujung barat Indonesia itu.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama wisata religi di Aceh? Aceh merupakan salah satu destinasi utama bagi wisata religi di Indonesia dengan keindahan yang memukau. Salah satu daya tarik utama adalah Masjid Raya Baiturrahman yang terletak di pusat Kota Banda Aceh.
-
Mengapa Aceh dianggap sebagai destinasi wisata halal yang potensial? Faktanya, pada tahun 2016 Aceh berhasil mendapatkan penghargaan sebagai World Best Airport for Halal Travellers dan World Best Halal Cultural Destination dari World Halal Tourism Award.
-
Kenapa Masjid Raya Baiturrahman menjadi ikon wisata di Aceh? Kini, Masjid Raya Baiturrahman ini menjadi ikon wisata di Aceh. Bangunannya berwarna putih dengan kubah hitam. Di sekelilingnya terdapat tujuh pilar yang berdiri dengan kubah hitam di atasnya. Kolam besar dengan pancuran air di depan masjid semakin menambah kesan megah dan indah dari masjid ini.
-
Di mana Desa Wisata Cisaat berada? Desa Cisaat di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini mendapat gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Apa tujuan utama dari Wisata Halal di Indonesia? Wisata halal adalah sebuah konsep pariwisata yang populer di beberapa negara seperti Arab Saudi, Mesir, Turki, Palestina, hingga Malaysia. Kini, Indonesia juga tengah gencar mempromosikan negaranya sebagai salah satu destinasi wisata halal yang layak dikunjungi.
Setelah beberapa waktu lalu mengenalkan branding 'The Light of Aceh' kepada sejumlah komunitas online, Bagian Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh semakin gencar berkoordinasi untuk memantapkan strategi untuk menyukseskan misi tersebut.
"Respon baik dari Disbudpar Aceh ini tentu membuat kami yakin, hadirnya branding terbaru ini akan memberikan dampak untuk menjadikan Aceh sebagai World's Best Halal Cultural Destination 2016," jelas Rizki, mahasiswa Aceh yang menuntut ilmu di Yogyakarta.
Menurutnya, kompetisi wisata halal nasional yang diikuti oleh Disbudpar Aceh harus menyasar sejumlah tempat publik yang memiliki massa.
"Untuk menarik minat masyarakat dalam voting nanti, Disbudpar Aceh juga harus memanfaatkan warkop yang memiliki fasilitas WiFi untuk bisa merubah home login akses internet dengan logo branding terbaru dan laman yang mengarah langsung pada voting wisata halal untuk memilih Aceh," paparnya di Nacha Cafe Lampineung Banda Aceh, akhir pekan lalu.
Sementara itu, Ketua Serikat Agam Inong Nanggroe (SAIN) Aceh dari perwakilan duta wisata, Reyhan Gufriyansyah, juga menyampaikan ide untuk merangkul seluruh anggota SAIN agar terlibat aktif dalam mengkampanye wisata halal ini.
"Anggota SAIN Aceh siap untuk membranding The Light of Aceh serta mendukung dan mewujudkan Pesona Cahaya Aceh menjadi World's Best Halal Cultural Destination 2016, kami juga akan minta fasilitasi dari Disbudpar Aceh untuk membuat pertemuan dengan seluruh anggota SAIN yang tersebar disejumlah kabupaten/kota serta selegram agar menjadi endorser dalam kampanye wisata halal ini," sebutnya.
Upaya yang dilakukan anggota SAIN Aceh, diharapkan dapat membuat branding baru Aceh makin dikenal. Ditambah dengan bantuan dari Selebgram untuk mempercepat promosi Aceh sebagai Destinasi Halal.
"Selegram bisa memberikan pengaruh besar yang positif untuk para pengikutnya, dari konten yang diposting di akun-akun pribadi media sosialnya," sebut duta wisata asal Meulaboh ini.
Hingga saat ini, secara resmi Disbudpar Aceh juga menyatakan telah mendaftar dalam kompetisi wisata halal nasional, yang nantinya akan segera digelar voting mulai 18 Agustus hingga 7 September mendatang.
"Saat ini kita juga telah menyiapkan ragam konten semenarik mungkin untuk menarik minat masyarakat agar nantinya ikut dalam voting wisata halal yang akan dimulai 18 Agustus nanti. Kita harap adanya koordinasi dengan pegiat media sosial dan duta wisata ini tentu bisa membantu kita agar terbentuknya interaksi dan dukungan dari masyarakat secara luas," imbuh M. Syahputra, Kasi Promosi Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh.
(mdk/dream)