Jangan Salah, Ini Bedanya Wisata Kuliner dan Wisata Gastronomi
Masih banyak orang menganggap bahwa kegiatan gastronomi itu sama dengan berwisata kuliner.
Bagi penikmat makanan, pasti tak asing dengan berbagai sajian kuliner tradisional yang disuguhkan dengan cara berbeda. Seperti misalnya rendang yang disuguhkan dengan salad khas Italia. Atau menikmati kelezatan sayur asem, martabak dan bunga kecombrang dalam segelas sorbet atau gelato?
Tak perlu heran, karena makanan-makanan ini rupanya disajikan dengan teknik gastronomi. Sebuah ilmu yang mempelajari hubungan antara budaya dan makanan.
-
Kuliner kekinian apa saja yang ditawarkan di Chillax Sudirman? Di sana, Anda bisa mencoba berbagai makanan dan minuman dari yang ringan sampai berat seperti sushi, steak, ramen, dan berbagai jajanan khas Korea atau Jepang.
-
Kuliner apa yang menjadi salah satu makanan khas Yogyakarta? Gudeg adalah salah satu makanan khas Yogyakarta yang paling terkenal.
-
Kapan Sentra Kuliner Ikan Kabupaten Garut diresmikan? Dikutip dari ANTARA, Rabu (28/6) sentra ikan tersebut diketahui baru diresmikan pada Selasa 26 Juni 2023 lalu.
-
Kapan sentra kuliner PKL Sultan Agung buka? Saat ini, kawasan itu telah ditata oleh pemkot sehingga lebih rapi dan nyaman, dengan jam buka mulai pukul 07.00-17.00 WIB.
-
Di mana letak Sentra Kuliner Ikan Kabupaten Garut? Lokasinya berada persis di sebuah bangunan berlantai dua, di Jalan Raya Bandung-Garut, Kecamatan Tarogong Kaler.
-
Apa saja yang ditawarkan di Sentra Kuliner Ikan Kabupaten Garut? Di sana terdapat dua lantai, yang pertama untuk pembelian ikan segar di lantai bawah dan berbagai olahan ikan cepat saji di lantai dua.
Dan terkadang, masih banyak orang menganggap bahwa kegiatan gastronomi itu sama dengan berwisata kuliner. Dimana, keduanya ternyata memiliki pengertian yang berbeda meskipun sama-sama membahas tentang makanan.
Diungkapkan Presiden Indonesia Gastronomy Association (IGA), Indra Ketaren, Gastronomi bukan sekadar kuliner. Tapi lebih menekankan pada aktivitas menikmati makanan, disertai dengan pengalaman dan mempelajari sejarah dan budaya dari makanan itu sendiri.
"Kita bukan kuliner yang dalam artian sebagai tukang masak. Tapi Gastronomi itu tukang makan," ungkap Indra di Restoran Kembang Goela Sudirman, Jakarta Pusat, kemarin.
Ditambahkan Dewan Pendiri Indonesia Gastronomy Association (AGI), Guruh Soekarno Putra, biasanya kuliner menyuguhkan makanan yang dimasak oleh chef. Sementara gastronomi diartikan dalam kata kerja sebagai kegiatan melihat secara visual apa yang tersaji di hadapan.
"Kalau cara Barat itu garnish, padahal kan orang Indonesia tidak butuh itu. Tapi kalau gastronomi, selain makan kita juga mempelajari sejarah seperti misalnya Es teler yang lahir tahun 70-an," tegas Guruh.
(mdk/outside)