Kalahkan Malaysia, Wonderful Indonesia Masuk 50 Besar Dunia
"Kita berhasil unggul dibanding Thailand yang hanya berada di posisi 83 dan Malaysia di urutan 97," terang Menpar Arief Yahya.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya menekankan pentingnya 'Brand Value' untuk sebuah negara. Terutama dalam mengenalkan dan mengembangkan sektor pariwisata ke tingkat global.
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa mengembangkan pariwisata? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar, bahkan bisa menginap di rumah milik warga.
-
Bagaimana Pelindo membangun konektivitas pariwisata di Indonesia? Selain itu, para delegasi akan diajak untuk mengunjungi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang disiapkan untuk menjadi jangkar dalam membangun konektivitas pariwisata di Indonesia
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Bagaimana Sulawesi Utara meningkatkan pariwisata nya? Seperti parade kapal perang dan parade pesawat temput. Berbagai kegiatan tersebut digelar untuk meningkatkan pariwisata di Sulawesi Utara dan kami berterima kasih segala kegiatan Provinsi Sulut selalu di-support oleh pemerintah pusat," kata Olly.
-
Kenapa Desa Wisata Batulayang terpilih mewakili Indonesia? Alasan dipilihnya Desa Wisata Batulayang Disampaikan Yogi, terdapat dua hal penting yang dimiliki Desa Wisata Batulayang, sehingga bisa mewakili ajang Best Tourism Village. Pertama, desa itu pernah mendapat penghargaan Indonesia Nasionalisme Award. Kedua, juga memiliki sertifikat desa wisata berkelanjutan dari Kemenparekraf RI.
Seperti yang saat ini tengah gencar ia kampanyekan mengenai branding Wonderful Indonesia dalam segala aspek kepariwisataan Indonesia. Menurutnya, hal ini sangat penting diterapkan sebagai rencana jangka panjang sehingga memiliki manfaat dalam skala besar.
"Selama ini kita hanya mau membiayai customer management atau produk management tapi jarang yang mau membiayai branding management. Itu bagus seperti Telkomsel atau BCA yang memiliki kesempatan dipilih orang enam kali lebih besar dibanding produk lain," ungkap Arief saat mengisi CEO Roundtable di peluncuran WPP BrandZTM Top 50 Most Valuable Indonesian Brand 2016.
Arief mengungkapkan salah satu bagian yang harus diperhatikan dalam memperkuat upaya branding management yaitu logo. Dimana desain logo harus menarik dan fleksibel. Termasuk dalam mendesain master ataupun destination branding.
"Kalau brand nation kuat boleh meng-endorse tourism. Tapi kita sebaliknya, karena brand value Bali jauh lebih tinggi dibanding Indonesia," imbuhnya saat dijumpai di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu, 10 Agustus 2016.
Sejauh ini, usaha yang telah dirintis Kementerian Pariwisata menunjukkan hasil positif. Hal itu terbukti dari diakuinya 'Wonderful Indonesia' pada peringkat 47 dunia.
"Kita berhasil unggul dibanding Thailand yang hanya berada di posisi 83 dan Malaysia di urutan 97," terang Arief.
Ke depan, Arief terus berinovasi dalam mempromosikan potensi wisata Indonesia. Tak sekadar melalui branding, namun juga penguatan pemasaran melalui media digital yang ditargetkan dapat mencapai 50:50 berbanding dengan media konvensional.
"Tahun ini media digital mengalami kenaikan. Jadi 40 persen dibanding media konvensional yang dikurangi menjadi 60 persen saja. Kita akan kengikuti perkembangan customer yang juga semakin beralih ke dunia digital," pungkas Menpar.
(mdk/dream)