11 Penyebab Rambut Rontok pada Anak, Beserta Cara Mengatasinya
Rambut rontok tidak jarang terjadi pada anak-anak, tetapi penyebabnya mungkin berbeda dari kebotakan yang terjadi pada orang dewasa.
Rambut rontok akibat bertambahnya usia, mungkin sudah menjadi hal yang umum dialami. Namun melihat rambut rontok pada anak, bisa sangat mengejutkan. Rambut rontok tidak jarang terjadi pada anak-anak, tetapi penyebabnya mungkin berbeda dari kebotakan yang terjadi pada orang dewasa.
Seringkali, anak-anak kehilangan rambut karena kelainan kulit kepala. Berbagai penyebab rambut rontok pada anak, bisa berasal dari hal sepele sekalipun. Banyak penyebabnya tidak mengancam jiwa atau berbahaya. Namun, rambut rontok bisa berdampak buruk pada kesehatan emosional anak.
-
Bagaimana cara mengatasi rambut lepek? Frekuensi keramas yang ideal untuk mengatasi rambut lepek adalah 2-3 kali seminggu.
-
Bagaimana cara agar sampo anti-rontok bisa benar-benar mengatasi rambut rontok? Sampo dapat membantu mengurangi rambut rontok dan merangsang pertumbuhan rambut baru, tetapi hasilnya tergantung pada penyebab kerontokan rambut. Untuk hasil yang lebih baik, sampo seringkali perlu dikombinasikan dengan perawatan lainnya dan perubahan gaya hidup.
-
Bagaimana cara menggunakan bunga sepatu untuk mengatasi rambut rontok? Cuci bunga sepatu dan potong kelopaknya menjadi potongan kecil. Panaskan minyak kelapa dalam panci hingga hangat. Masukkan potongan bunga sepatu ke dalam minyak kelapa dan aduk rata. Biarkan campuran tersebut mendidih selama 10 menit. Angkat dari api dan saring minyaknya. Simpan minyak bunga sepatu dalam botol kaca bersih. Gunakan minyak bunga sepatu sebagai minyak rambut sebelum tidur atau sebelum keramas.
-
Bagaimana cara mengatasi rambut panjang yang bercabang? Rambut panjang bukan berarti tak boleh dipotong sama sekali. Justru, bagian ujung-ujungnya perlu dipotong secara berkala agar tidak sampai bercabang. Seperti diketahui, rambut bercabang kerap menjadi biang terjadinya masalah rambut.
-
Bagaimana cara merawat rambut keriting yang botak? (Untuk rambut lurus dan ikal), rambut yang kering atau agak lembap itu baru disisir pelan-pelan aja, jangan terlalu ditarik. Sisir rambut itu sebenarnya cukup saat sedang kusut atau habis keramas aja" kata Arlene.
-
Bagaimana cara menggunakan urang-aring untuk mengatasi rambut rontok? Menurut sebuah studi dari tahun 2014, herba yang satu ini bisa merangsang folikel rambut dan memicu siklus pertumbuhan rambut yang lebih cepat pada spesimen tikus botak.
Karena rambut rontok dapat memiliki efek psikologis yang besar pada anak, penting untuk menjalani perawatan. Melalui diagnosis yang tepat, kebanyakan kasus rambut rontok pada anak dapat berhasil diobati.
Sebagian besar anak berusia 26 bulan ke atas mengalami kerontokan rambut. Sehingga patut bagi para orang tua untuk lebih waspada dan memerhatikan tumbuh-kembang anak.
Berikut beberapa penyebab rambut rontok pada anak yang patut diketahui, beserta cara mengatasinya.
Penyebab Rambut Rontok pada Anak secara Medis
1. Infeksi Jamur pada Kulit Kepala (tinea capitis)
Penyebab rambut rontok pada anak yang pertama berasal dari infeksi kulit akibat jamur tinea capitis. Infeksi kulit kepala ini menyebar ketika anak-anak berbagi barang pribadi seperti sisir dan topi. Ini juga dikenal sebagai kurap pada kulit kepala, meskipun disebabkan oleh jamur.
Melansir dari Healthline, anak-anak dengan tinea capitis, mengalami bercak dengan titik-titik hitam di mana rambutnya rontok. Kulit mereka bisa menjadi merah, bersisik, dan bergelombang.
Gejala lain yang dialami anak, bisa berupa demam dan kelenjar bengkak. Segera periksakan, supaya dokter mengikis sepotong kecil kulit yang terinfeksi untuk didiagnosis dan memastikan lebih lanjut.
Liputan6 ©2020 Merdeka.com
2. Kebotakan (alopecia areata)
Alopecia areata atau kebotakan di area tertentu, menjadi penyebab rambut rontok pada anak selanjutnya. Dilansir dari WebMD, alopecia areata ialah kondisi rambut rontok tidak menular yang diduga, disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menyerang folikel rambut.
Ditandai dengan munculnya rambut rontok di area dengan bentuk bulat atau oval secara tiba-tiba. Bercak licin atau halus, tanpa sisik atau rambut patah. Bercak licin atau halus, tanpa sisik atau rambut patah.
Meskipun tidak ada obat untuk alopecia areata, perawatan rutin diketahui mampu mengontrol penyakit ini pada beberapa anak. Banyak yang memiliki rambut kembali dalam kurun satu tahun, meski pertumbuhan kembali tidak dapat diprediksi.
Dikutip dari artikel Healthline lain, sekitar 1 dari setiap 1.000 anak mengalami alopecia areata. Berbagai bentuk kebotakan terbagi menjadi:
- Alopecia areata: botak terbentuk di kulit kepala anak
- Alopecia totalis: semua rambut di kulit kepala rontok
- Alopecia universalis: semua rambut di tubuh rontok
3. Stres atau Trauma Berat (telogen efflovium)
Telogen adalah bagian dari siklus pertumbuhan rambut normal saat rambut berhenti tumbuh dan beristirahat. Stres atau trauma berat bisa menjadi penyebab rambut rontok pada anak, yang dipicu setelah kejadian ekstrim, seperti:
- Demam sangat tinggi
- Operasi
- Trauma emosional yang intens, seperti kematian orang yang dicintai
- Cedera parah
- Luka di kepala
Pada anak penderita telogen effluvium, mengalami lebih banyak folikel rambut yang memasuki fase telogen daripada biasanya. Jadi, alih-alih kehilangan 100 rambut sehari seperti biasanya, mereka kehilangan 300 rambut sehari.
4. Kebiasaan Menarik Rambut (trikotilomania)
Trikotilomania adalah kelainan di mana anak-anak mencabut rambutnya secara paksa. Penyebab rambut rontok pada anak yang dikategorikan oleh para ahli sebagai bentuk gangguan obsesif-kompulsif.
Anak-anak dengan kondisi ini akan memiliki area rambut yang tidak rata dan patah. Sebagian kasus anak ada yang memakan rambut yang mereka, lalu mengembangkan rambut bola besar yang tidak tercerna di perut.
Rambut akan tumbuh kembali setelah anak-anak berhenti mencabutnya. Namun diperlukan terapi untuk membantu perilaku kognitif anak. Serta memahami emosinya yang memicu perilaku menarik paksa rambut sendiri tersebut.
Liputan6 ©2020 Merdeka.com
5. Cedera Kulit Kepala
Penyebab rambut rontok pada anak berikutnya akibat cedera kulit kepala. Mengutip dari Medical News Today, cedera pada kulit kepala, seperti luka bakar, benturan keras di kepala, mampu merusak folikel rambut.
Perawatan yang tepat sangat penting. Karena cedera kulit kepala yang tidak segera ditangani, bisa merusak struktur di bawahnya. Bahkan dapat menyebabkan kerontokan rambut permanen.
Hal ini dapat menyebabkan kerontokan rambut yang signifikan di lokasi cedera. Meski sebenarnya, saat cedera sembuh, rambut akan tumbuh kembali. Selama anak mendapat perawatan.
6. Kekurangan Nutrisi
Nutrisi yang baik dan tercukupi, tentu sangat baik bagi perkembangan dan perumbuhan anak. Sayangnya, saat anak tidak mendapatkan cukup vitamin, mineral, dan protein, rambut mereka bisa rontok.
Rambut rontok bisa menjadi tanda kelainan pola makan seperti anoreksia dan bulimia, serta efek samping dari pola makan vegah rendah protein.
Beberapa nutrisi penting bagi kesehatan rambut, seperti besi, seng, niacin, biotin, protein dan asam amino. Terlalu banyak vitamin A juga bisa menyebabkan rambut rontok.
7. Gangguan Endokrin
Penyebab rambut rontok pada anak lainnya ialah gangguan endokrin dari tiroid. Yakni anak mengalami hipotiroidisme. Kondisi di mana tiroid tidak menghasilkan cukup hormon yang dibutuhkan, supaya berfungsi dengan baik. Tiroid adalah kelenjar di leher, bertugas melepaskan hormon yang membantu mengontrol metabolisme tubuh.
Gejala anak yang menderita hipotiroidisme, meliputi penambahan berat badan, sembelit, kelelahan, rambut kering atau rambut rontok di seluruh kulit kepala.
8. Kemoterapi
Bagi sebagian anak-anak yang menerima perawatan kemoterapi akan kehilangan rambutnya. Kemoterapi adalah pengobatan kuat yang dengan cepat membunuh sel-sel yang membelah dalam tubuh, termasuk sel-sel di akar rambut.
Kabar baiknya, rambut anak Anda dapat tumbuh kembali apabila perawatan kemoterapi selesai.
Penyebab Rambut Rontok pada Anak Non-Medis
9. Rambut Rontok Bayi Baru Lahir
Selama enam bulan pertama kehidupan si buah hati, kebanyakan bayi akan kehilangan rambut sejak lahir. Rambut baru lahir rontok untuk memberi jalan bagi rambut dewasa. Jenis kerontokan rambut ini normal dan tidak perlu dikhawatirkan.
10. Pengeringan Rambut
Penyebab rambut rontok pada anak non-medis bisa karena penggunaan pengering rambut. Dilansir dari Liputan6, panas yang berlebih akibat pengeringan atau pelurusan bisa menjadi penyebab kerontokan dan rambut rusak. Sebaiknya keringkan rambut anak sesekali saja, serta pengaturan suhu yang rendah.
Liputan6 ©2020 Merdeka.com
11. Kebiasaan Buruk
Beberapa kebiasaan buruk anak dan orang tua terkadang dianggap sepele, tapi menjadi penyebab rambut rontok pada anak. Seperti mengikat rambut terlalu kencang, menggunakan alat pengering rambut, atau menggunakan produk perawatan rambut dengan bahan kimia terlalu keras.
Cara Mengatasi Rambut Rontok pada Anak
1. Bila mengalami infeksi jamur tinea capitis, sebagai pengobatan awal bisa dengan menggunakan obat antijamur yang diminum selama sekitar delapan minggu. Kemudian, rambut lama rontok untuk memungkinkan rambut baru tumbuh.
2. Menggunakan sampo antijamur dicampur dengan obat oral (obat dalam), dipercaya bisa membantu mencegah penularan.
3. Mengoleskan minyak zaitun pada rambut anak, serta memijatnya lembut secara teratur. Dikutip dari Brilio, minyak zaitun kaya akan vitamin A, C, D, E, K, serta zat besi dan kalsium yang dapat mengurangi rambut rontok.
4. Menggunakan air teh hijau. Karena dipercaya mampu membant menstimulasi folikel rambut dan meningkatkan pertumbuhan. Balurkan air teh hijau secara rutin 2 kali seminggu untuk mengurangi rambut rontok pada anak.
5. Aplikasikan lidah buaya sebagai penyubur rambut. Kandungan yang ada di dalamnya sangat ampuh mengatasi rambut rontok, seperti vitamin A, D, zat besi, serta protein tinggi.
6. Oleskan yogurt ke seluruh rambut dan kulit kepala anak, sembari dipijat lembut. Lalu diamkan sekitar 5 menit, baru dibilas bersih menggunakan shampo.
Itulah beberapa penyebab rambut rontok pada anak yang patut diwaspadai oleh para orang tua. Ikuti beberapa cara mengatasinya, demi masa depan si buah hati kelak, serta menjaga emosionalnya. Salam sehat dan semoga bermanfaat.