4 Partai Pemenang Pemilu 1955, Lengkap dengan Sejarah dan Kiprahnya
Merdeka.com merangkum informasi tentang 4 partai pemenang pemilu 1955, sejarah, kiprahnya di dalam dunia perpolitikan.
Merdeka.com merangkum informasi tentang 4 partai pemenang pemilu 1955, sejarah, kiprahnya di dalam dunia perpolitikan.
4 Partai Pemenang Pemilu 1955, Lengkap dengan Sejarah dan Kiprahnya
Pemilu di Indonesia sudah berlangsung selama puluhan tahun lamanya. Sejak Indonesia merdeka, negara ini sudah mengakui diri sebagai negara demokrasi, dan pemilu adalah salah satu instrumen pendukung berdirinya negara demokrasi.
Pada tahun 1955 silam, masyarakat Indonesia melaksanakan pemilu untuk yang pertama kalinya. Pada waktu itu, pemilu pertama bahkan dikatakan sebagai pemilu yang paling demokratis.
Pemilu 1955 diselenggarakan pada 29 September dan diikuti oleh 30 partai politik, organisasi maupun perorangan dengan sebanyak 257 kursi di DPR dan 514 kursi konstituante.
-
Apa tujuan utama Pemilu 1955? Pelaksanaan Pemilu 1955 bertujuan untuk dua hal. Pertama tujuan Pemilu 1955 adalah untuk memilih anggota DPR. Tujuan Pemilu 1955 kedua adalah untuk memilih anggota Konstituante.
-
Kenapa Pemilu 1955 diadakan? Pelaksanaan Pemilu 1955 bertujuan untuk dua hal. Pertama tujuan Pemilu 1955 adalah untuk memilih anggota DPR. Tujuan Pemilu 1955 kedua adalah untuk memilih anggota Konstituante.
-
Mengapa Pemilu 1955 dianggap penting dalam sejarah Indonesia? Pemilu 1955 memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia karena hasil pemilu tersebut menjadi dasar pembentukan negara Kesatuan Republik Indonesia.
-
Bagaimana Pemilu 1955 dilaksanakan? Pemilu 1955 dilakukan dua kali berdasarkan subjek yang dipilih. Puncak pemilu 1955 jatuh pada 29 September 1955 dan 15 Desember 1955. Pada saat itu, masyarakat Indonesia tumpah ruah di bilik pencoblosan untuk menyalurkan hak pilihnya.
-
Kapan Pemilu 1955 diselenggarakan? Pemilu tersebut dilaksanakan pada 29 September 1955 dengan sistem pemilihan anggota DPR menggunakan metode representasi proporsional.
-
Apa tujuan utama dari Pemilu 1955? Tujuan utama dari pelaksanaan Pemilu 1955 untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Konstituante yang akan menentukan dasar negara Pancasila.
Meski ada banyak peserta pemilu yang berkecimpung, namun ada 4 partai besar yang menang dalam pemilu 1955.
4 partai pemenang pemilu 1955 adalah Partai Nasional Indonesia (PNI), Masyumi, Nahdlatul Ulama (NU), dan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini merdeka.com merangkum informasi tentang 4 partai pemenang pemilu 1955, sejarah, kiprahnya di dalam dunia perpolitikan.
Simak ulasannya sebagai berikut.
4 Partai Pemenang Pemilu 1955
Mengutip dari liputan6, pada tahun 1950 an, Indonesia sedang mencari bentuk pemerintahan yang cocok untuk menjalankan sistem demokrasi secara utuh. Hal itu merupakan respons atas ancaman yang datang dari dalam negeri seperti DI/TII di Jabar, Aceh, Sulsel, dan Kalsel.
Selain itu, muncul juga gerakan RMS di Maluku yang dibentuk oleh mantan anggota KNIL. Mereka juga ingin memisahkan diri dari NKRI. Ancaman-ancaman itulah yang membuat Indonesia harus memaksakan diri memperbaiki bentuk pemerintahannya.
Pada September tahun 1955, pemilu pertama kalinya lahir di Indonesia. Pemilu tersebut diadakan untuk memilih anggota parlemen. Pada Desember 1955 juga diadakan pemilihan anggota Dewan Konstituante yang akan membuat UUD baru.
Pada pemilu pertama tahun 1955 itu melahirkan 4 partai besar yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI), Masyumi, Nahdlatul Ulama (NU), dan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Sejarah dan Kiprah 4 Partai Pemenang Pemilu 1955
1. Partai Nasional Indonesia (PNI)
Partai pemenang pemilu 1955 pertama adalah PNI. PNI dipimpin oleh proklamator, Soekarno. Pada waktu itu Soekarno menduduki jabatan sebagai Wakil Perdana Menteri.
PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
2. Masyumi
Partai pemenang pemilu 1955 kedua yang juga menduduki kursi parlemen adalah Masyumi. Seperti namanya, Masyumi adalah partai Islam yang sangat konservatif.
Mereka ikut dalam perpolitikan Indonesia lewat jalur partai karena ingin memperjuangkan kepentingan umat Islam.
3. Nahdlatul Ulama (NU)
Partai selanjutnya adalah Nahdlatul Ulama (NU). Partai NU adalah partai Islam yang berperan dalam pembentukan kabinet di pemerintahan.
Partai ini memperjuangkan kepentingan umat Islam terutama masyarakat Islam yang berada di kelas bawah. Mayoritas pemilihnya adalah masyarakat Nahdliyin.
4. Partai Komunis Indonesia (PKI)
Seperti namanya, partai ini menganut ideologi komunis. PKI awalnya adalah sebuah partai yang mendukung pemerintahan.
Sampai pada akhirnya mereka berseteru hingga keberadaannya pun dibredel. Para anggota PKI pun dipecat dari kabinet dan partai merah tersebut dibubarkan.
Perolehan Suara Partai di Pemilu 1955
Partai Nasional Indonesia (PNI) - 8.434.653 suara, 22,32%, 57 kursi
Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) - 7.903.886 suara, 20,92%, 57 kursi
Nahdlatul Ulama (NU) - 6.955.141 suara, 18,41%, 45 kursi
Partai Komunis Indonesia (PKI) - 6.179.914 suara, 16,36%, 39 kursi
Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) - 1.091.160 suara, 2,89%, 8 kursi
Partai Kristen Indonesia (Parkindo) - 1.003.326 suara, 2,66%, 8 kursi
Partai Katolik - 770.740 suara, 2,04%, 6 kursi
Partai Sosialis Indonesia (PSI) - 753.191 suara, 1,99%, 5 kursi
Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) - 541.306 suara, 1,43%, 4 kursi
Pergerakan Tarbiyah Islamiyah (Perti) - 483.014 suara, 1,28%, 4 kursi
Partai Rakyat Nasional (PRN) - 242.125 suara, 0,64%, 2 kursi
Partai Buruh Indonesia - 224.167 suara, 0,59%, 2 kursi
Gerakan Pembela Panca Sila (GPPS) - 219.985 suara, 0,58%, 2 kursi
Partai Rakyat Indonesia (PRI) - 206.161 suara, 0,55%, 2 kursi
Persatuan Pegawai Polisi RI (P3RI) - 200.419 suara, 0,53%, 2 kursi
Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Murba) - 199.588 suara, 0,53%, 2 kursi
Badan Permusjawaratan Kewarganegaraan Indonesia (Baperki) - 178.887 suara, 0,47%, 1 kursi
Partai Persatuan Indonesia Raya (PIR) - 178.481 suara, 0,47%, 1 kursi
Grinda - 154.792 suara, 0,41%, 1 kursi
Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia (Permai) - 149.287 suara, 0,40%, 1 kursi
Partai Persatuan Dayak (PPD) - 146.054 suara, 0,39%, 1 kursi
PIR Hazairin - 114.644 suara, 0,30%, 1 kursi
Partai Persatuan Tharikah Islam (PPTI) - 85.131 suara, 0,22%, 1 kursi
Angkatan Kemenangan Umat Islam (AKUI) - 81.454 suara, 0,21%, 1 kursi
Persatuan Rakyat Desa (PRD) - 77.919 suara, 0,21%, 1 kursi
Partai Republik Indonesia Merdeka (PRIM) - 72.523 suara, 0,19%, 1 kursi
Partai Acoma - 64.514 suara, 0,17%, 1 kursi
Soedjono Prawirosoedarso - 53.306 suara, 0,14%, 1 kursi
Lain-lain - 1.022.433 suara, 2,71%, -