5 Bahan Berbahaya Pada Tisu Bayi yang Perlu Dihindari
Bahan berbahaya pada tisu bayi yang perlu diperhatikan.
Bahan berbahaya pada tisu bayi perlu untuk diketahui oleh para orang tua. Bagi orang tua yang memiliki bayi, kehadiran tisu basah memang dinilai sangat membantu. Tisu basah dapat dipakai menggantikan air saat membersihkan kulit bayi dari berbagai jenis kotoran, seperti debu, keringat, cipratan makanan, susu, air seni, atau tinja. Bisa dibilang, benda ini wajib ada di tas perlengkapan bayi.
Meski praktis, tisu basah ternyata cukup berisiko pada bayi yang memiliki kulit sensitif. Efek buruk pada kulit bayi yang sensitif disebabkan karena adanya reaksi kulit terhadap bahan-bahan iritatif yang terkandung dalam tisu basah, seperti alkohol, pewangi, dan deterjen.
-
Mengapa menjaga kesehatan rambut penting untuk anak? Bagi anak-anak, rambut yang sehat sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari.
-
Bagaimana cara agar badan bayi padat dan sehat? Untuk membantu bayi mendapatkan tubuh yang padat dan sehat, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh orang tua atau pengasuh: Berikan Asupan Nutrisi yang Cukup dan Seimbang: Pastikan bayi mendapatkan asupan nutrisi yang cukup sesuai dengan usianya.
-
Bagaimana cara ibu hamil anak kembar menjaga kesehatan? Dokter KSM Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG, Subsp.K.Fm, memberikan beberapa kiat penting untuk ibu yang mengandung anak kembar agar tetap sehat selama masa kehamilan.
-
Kenapa belajar dari kesalahan penting untuk anak muda? Belajar dari kesalahan termasuk proses pendewasaan yang perlu dilakukan setiap orang. Bukan tanpa alasan, belajar dari kesalahan dapat memberikan berbagai manfaat bagi perkembangan diri, yaitu sebagai berikut:• Pengembangan Kemampuan Problem Solving: Kesalahan memberikan peluang untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi. Melalui pengalaman, kita belajar untuk mengatasi kesalahan dan menemukan cara yang lebih baik untuk menangani situasi serupa di masa depan.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan rambut anak selain dengan makanan? Kebiasaan ini mungkin terbilang sederhana namun dapat merusak rambut anak. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang perlu dihindari: 1. Sering KeramasKeramas memang penting untuk menjaga kebersihan rambut, namun jika terlalu sering, kebiasaan ini justru bisa merusak rambut serta menyebabkan kulit kepala gatal dan kering. Terlalu sering keramas juga bisa menghilangkan pelembap alami rambut. 2. Jarang KeramasSebaliknya, jarang keramas juga dapat merusak rambut. Jika tidak keramas secara teratur, kulit kepala dapat menjadi berminyak, yang dapat menyebabkan ketombe dan membuat rambut lebih lengket. 3. Mengeringkan Rambut dengan Pengering RambutMengeringkan rambut dengan pengering rambut atau mencatok rambut bisa memicu kebotakan dini. Penggunaan alat-alat ini dapat membuat rambut semakin rontok dan rapuh. Sebaiknya, keringkan rambut dengan bantuan kipas atau angin alami. 4. Menyisir Rambut Saat BasahMenyisir atau menata rambut saat basah bisa merusak rambut. Pada saat basah, rambut cenderung meregang, dan jika disisir, kutikula rambut dapat rusak. Oleh karena itu, sebaiknya sisir rambut setelah rambut kering. 5. Tidur dengan Rambut BasahTidur dengan rambut yang masih basah dapat menyebabkan rambut rapuh dan mudah kering. Rambut basah terlalu lama dapat menyebabkan hygral fatigue, yaitu rambut kehilangan lapisan terluar akibat batang rambut terlalu lembap. Efeknya, rambut pun rapuh dan mudah kering. 6. Tidur dengan HairsprayMembiarkan hairspray semalaman juga merusak rambut. Hairspray dapat mengeringkan batang rambut dan menggumpal di kulit kepala, menyebabkan gatal, ketombe, hingga rambut rontok. Sebaiknya, membersihkan hairspray segera setelah penataan rambut. 7. Mengikat Rambut Saat TidurMengikat rambut saat tidur juga dapat merusak rambut. Mengikat rambut terlalu ketat dapat menyebabkan rambut patah atau rontok, serta membuat kulit kepala gatal.
-
Apa manfaat pelukan bagi kesehatan fisik anak? Dalam konteks ini, Dr. Bruce D. Perry, seorang ahli neurosains anak, mengungkapkan, "Ketika anak merasa nyaman dan aman melalui kontak fisik seperti pelukan, produksi kortisol dalam tubuhnya akan berkurang, sehingga ia lebih mampu mengatasi stres dan mengembangkan kepercayaan diri yang kuat."
Maka dari itu, alangkah lebih baiknya untuk melakukan pengecekan komposisi bahan yang digunakan pada tisu basah bayi sebelum menggunakannya. Berikut Merdeka.com merangkum beberapa bahan berbahaya pada tisu bayi, melansir dari laman Babygaga:
1. Sodium Lauryl Sulfate
Sodium Lauryl Sulfate termasuk bahan yang ada dalam tisu bayi. Masalah dengan bahan kimia yang dimasukkan dalam tisu ini adalah bahan kimia yang sangat keras dan membutuhkan beberapa bahan lain untuk mengencerkan potensinya sehingga tidak mengganggu kulit.
Namun, untuk bayi dan kulit sensitifnya, Sodium Lauryl Sulfate dapat menyebabkan kulit mereka bereaksi dan menimbulkan ruam atau menyebabkan pembengkakan pada kulit. Karena itu, sebaiknya dihindari dan dijauhkan dari kulit sensitif bayi.
2. Paraben
Paraben telah disertakan dalam tisu bayi untuk membantu mencegah "pertumbuhan bakteri dan jamur" di tisu, menurut LittleOneMag.
Meskipun banyak tisu bayi tidak lagi mengandung paraben, tetap penting untuk mewaspadai mereka. Ini dikarenakan parabens disebut bisa mengganggu "fungsi hormon" pada mereka yang menggunakan bahan kimia tersebut.
3. Alkohol
Alkohol merupakan bahan yang jarang dimasukkan ke dalam tisu bayi belakangan ini. Namun Anda tetap perlu memeriksanya, jika akan memberikan tisu kepada bayi. Alkohol adalah agen pengering dan dapat menyebabkan iritasi kulit yang dapat menyebabkan "retakan dan robekan" pada kulit.
Jika hal ini terjadi, tidak hanya rasa alkohol yang menyengat yang sangat tidak menyenangkan bagi bayi saat tisu bayi digunakan, tetapi karena lokasi abrasi pada kulit, membuatnya rentan terhadap infeksi, Dan mengingat fakta bahwa tidak hanya satu tisu yang digunakan per hari, apalagi per popok, memastikan bayi bersih dari bahan kimia ini sangat penting.
4. Fragrance
Fragrance atau parfum yang ditemukan pada tisu dapat memiliki beberapa konsekuensi yang merugikan bagi kulit. Melansir dari BabyGaga, menurut EWG, penggunaan ftalat telah terbukti membuat "perubahan tingkat hormon reproduksi" pada bayi laki-laki, serta kerusakan DNA pada sperma. Dan untuk bayi perempuan, ftalat mengubah cara hormon estrogen mengikat reseptor estrogen.
5. Propylene Glycol
Digunakan untuk membuat antibeku, propilen glikol dapat ditemukan di tisu bayi juga. Ini digunakan sebagai "penambah penetrasi," menurut Go New Mommy, artinya membantu bahan lain dalam tisu bayi, seperti pelembab lebih mudah diserap ke dalam tubuh.
Masalah dengan propilen glikol adalah ia disimpan selamanya di dalam tubuh. Itu sebabnya bisa berbahaya bagi ginjal dan hati, menyebabkan dermatitis, dan menghentikan atau memperlambat pertumbuhan sel kulit.