5 Penyakit Sering Muncul Saat Musim Hujan, Ini Tips Menghindarinya
Musim hujan menjadi suatu anugerah bagi sebagian yang lain, setelah melewati masa-masa panjang dengan rasa panas yang melanda hingga menyebabkan kekeringan di beberapa tempat. Namun curah hujan yang kini sering datang tidak terduga.
Musim hujan menjadi suatu anugerah bagi sebagian yang lain, setelah melewati masa-masa panjang dengan rasa panas yang melanda hingga menyebabkan kekeringan di beberapa tempat. Namun curah hujan yang kini sering datang tidak terduga.
Musim hujan menjadikan mikroorganisme penyebab penyakit mudah menyerang manusia. Karena di sisi lain, sistem kekebalan tubuh yang cenderung menurun, dan perubahan suhu mendadak dari panas ke dingin, sehingga rentan terserang sakit.
-
Bagaimana cara mencegah penularan penyakit di musim hujan? Pastikan untuk mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan, setelah menggunakan toilet, atau setelah beraktivitas di luar ruangan.
-
Bagaimana cara mencegah penyakit kulit di musim hujan? Untuk mencegah penyakit kulit di musim hujan, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan, antara lain: Menjaga kebersihan tubuh dan mandi secara teratur. Hal ini dapat membantu menghilangkan kotoran, minyak, dan bakteri yang menempel pada kulit.
-
Penyakit apa yang sering muncul di musim hujan? Penyakit menular yang paling umum muncul selama musim hujan adalah pilek dan flu.
-
Bagaimana cara mencegah demam berdarah di musim hujan? Cara mencegahnya, 3M plus yaitu nguras bak mandi, tutup tempat air, manfaatin barang bekas, dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
-
Kapan biasanya penyakit musim hujan muncul? Musim hujan sering kali diiringi dengan berbagai penyakit yang dapat menyerang siapa saja.
-
Kenapa penyakit mudah menyebar di musim hujan? Musim hujan membuat kita rentan terkena penyakit karena banyak mikroba berkembang biak. Penyakit di musim ini biasanya menyebar melalui nyamuk, air, udara, dan makanan yang terkontaminasi.
Tips Terhindari dari Penyakit Musim Hujan
Melalui pola hidup sehat dan lingkungan yang bersih, pastinya membuat Anda lebih tercegah dari segala penyakit. Mencegah dengan cara mudah lebih menyenangkan daripada mengobati yang terlanjur tersakiti.
Menjaga Pola Makan
Pastikan Anda menjaga kekuatan sistem imun dengan banyak makanan bernutrisi, serta porsi yang cukup. Makanlah 3 kali sehari dengan mengonsumsi lebih dari satu jenis kelompok makanan, seperti makanan pokok (nasi), lauk pauk, sayur, dan buah.
Kementerian Kesehatan RI, Sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi sampai jam 9 untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian (15-30% kebutuhan gizi) dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan produktif.
Tambahkan pula yoghurt, tahu, dan tempe pada menu Anda. Supaya pencernaan terhindari dari penyakit diare dan flu.
Cukup Tidur
Berikan tubuh Anda waktu istirahat yang cukup sebagai pemulihan seluruh anggota badan. Kebutuhan tidur yang baik, akan membantu sistem imun bekerja lebih aktif lagi.
Dilansir dari Jurnal tentang rekomendasi waktu tidur oleh National Sleep Foundation, Washington DC, USA, rekomendasi waktu tidur perhari untuk anak prasekolah usia 3-5 tahun selama 10-13 jam, anak sekolah usia 6-13 tahun selama 9-11 jam, remaja usia 14-17 tahun selama 8-10 jam, usia 18-25 tahun direkomendasikan tidur selama 7-9 jam, usia dewasa 26-64 tahun selama 7-9 jam, dan usia lansia lebih dari 65 tahun direkomendasikan tidur selama 7-8 jam perhari. Dikutip dari Kementerian Kesehatan.
Olah Raga Teratur
Kegiatan fisik terbukti mampu memperkuat kekebalan tubuh. Olah raga tidak perlu yang berat dan lama, Anda bisa meluangkan waktu 30 menit untuk jalan cepat, bersepeda, atau jogging. Kegiatan tersebut mampu mengaktifkan sel darah putih (leukosit)
Leukosit berfungsi menyediakan pertahanan yang cepat dan kuat terhadap daerah-daerah tubuh yang mengalami peradangan, Dalam buku Guyton dan Hall, Fisiologi Kedokteran.
Kelola Stres
Stres memberi dampak secara fisiologis, seperti mudah letih, gelisah, emosi, dan deta jantung meningkat. Manajemen stres dapat Anda lakukan dengan menenangkan diri dengan relaksasi. Karena stres ini ikut berpengaruh terhadap sistem imun Anda, bisa berakibat psikosomatis.
mentalfloss.com
Rajin Cuci Tangan
Mikroorganisme penyebab penyakit bisa dari mana saja. Apalagi tangan Anda sering memegang benda-benda yang tidak diketahui steril atau tidaknya. Cuci tanganlah dengan benar, menggosok seluruh sela jari, permukaan tangan, dan kuku dijaha bersih.
Penyakit Musim Hujan yang Sering Terjadi
"Pada seminggu terakhir bulan Desember, banyak menerima pasien dengan keluhan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Penyakit langganan lainnya saat musim hujan ialah diare, penyakit kulit, hingga tuberculosis atau TB. Cacar air, kulit gatal-gatal juga menjadi penyakit yang sering terjadi" , ujar dr. Sumiati Yusup, Kepala Klinik Pratama Permata Bunda, Bekasi Timur. DIkutip dari merdeka.com.
Inilah beberapa penyakit musim hujan yang sering dialami,
Diare
Penyakit diare disebabkan oleh bakteri yang menyebar melalui genangan air kotor, seperi E.coli, shigella, cryptosporidium dan rotavirus. Diare ditandai dengan frekuensi buang air besar yang terus menerus dan encernya feses.
Penyakit ini termasuk ringan dan sementara, namun memiliki kisaran kondisi berbahaya hingga dehidrasi tinggi bila tidak segera ditangani.
DBD (Demam Berdarah Dengue)
Kementerian Kesehatan merilis secara Nasional tahun 2019, Jumlah kasus hingga tanggal 3 Februari 2019 adalah sebanyak 16.692 kasus dengan jumlah kematian 169 orang akibat DBD.
Penyakit DBD adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti, aedes albopictus, dan aedes scutellaris. Perlu adanya peran serta masyarakat dalam mencegah dan mengendalikan kasus DBD. Musim hujan menjadikan sarang nyamuk lebih mudah berkembang biak.
Penderita DBD akan mengalami fase demam selama 2 7 hari. Pada fase pertama (1-3 hari) demam tinggi 40 derajat celcius, kemudian fase kedua atau kritis demam turun dan penderita akan merasa sembuh.
Fase kedua ini sebenarnya butuh pengobatan kuat, karena trombosit secara drastis menurun akibat pemecahan pembuluh darah. Lalu fase ketiga (hari ke 6-7) atau masa pemulihan, penderita demam lagi dan trombosit perlahan naik kembali normal. Dikutip dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Malaria
Penyakit malaria akibat infeksi parasite plasmodium akibat gigitan nyamuk anopheles. Malaria lebih diwaspadai untuk Indonesia wilayah timur, seperti Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. Termasuk penyakit berbahaya bila tidak segera ditangani, berisiko mengancam nyawa penderitanya.
Shutterstock.com/Pressmaster
Influenza (Flu)
Siapa nih yang tidak pernah flu? Pasti setiap orang pernah mengalami sakit ini, tidak mengenal usia dari kecil hingga yang tua. Pada hari-hari biasa flu saja bisa melanda, apalagi di saat musim hujan dengan imun yang merendah.
Penyakit flu disebabkan oleh virus influenza tipe A, B, atau C. Virus ini menyebar melalui bersin, batuk, atau menyentuh benda yang terkontaminasi penderita lain. Sebaiknya segera ditangani sejak awal, karena dapat mengakibatkan komplikasi seperti pneumonia.