7 Cara Mendidik Anak Supaya Pintar dan Kreatif, Orang Tua Harus Paham
Dalam hal ini, tentu peran orang tua sangatlah besar dan amat dibutuhkan. Menjadikan anaknya menjadi seorang yang pintar dan kreatif adalah tugas utama setiap orang tua. Dibutuhkan beberapa langkah untuk mendidik anak agar tumbuh menjadi pribadi pintar dan kreatif.
Cara mendidik anak supaya pintar dan kreatif wajib dipahami oleh setiap orang tua. Setiap anak tentu terlahir dengan sebuah karunia kecerdasan yang tinggi, namun apabila tidak diajarkan dan diarahkan dengan baik kecerdasan itu akan menurun dengan sendirinya.
Dalam hal ini, tentu peran orang tua sangatlah besar dan amat dibutuhkan. Menjadikan anaknya menjadi seorang yang pintar dan kreatif adalah tugas utama setiap orang tua. Dibutuhkan beberapa langkah untuk mendidik anak agar tumbuh menjadi pribadi pintar dan kreatif.
-
Bagaimana cara mentahnik bayi? Dalam Kitab Fathul Baari disebutkan, tahnik adalah praktik memberikan sesuatu yang manis dengan cara mengunyahnya terlebih dahulu, kemudian dimasukkan ke mulut bayi lalu dioleskan sedikit ke langit-langit mulutnya.
-
Gimana cara mendongeng yang baik untuk anak? Seiring dengan pertumbuhan anak, orangtua dapat terus mendongeng dan mengadaptasikan cerita sesuai dengan tingkat perkembangan dan minat anak.
-
Bagaimana cara menghindari sindiran ke anak? Jika Anda ingin mendidik anak tanpa menggunakan sindiran, berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda ikuti: Fokus pada perilaku, bukan pada diri anak Saat anak melakukan kesalahan, fokuslah pada perilakunya, bukan pada diri anak. Misalnya, Anda dapat mengatakan, "Jangan melempar mainan," bukan "Kamu anak yang nakal."
-
Bagaimana cara menurunkan demam anak? Jika demam tetap tinggi, langkah selanjutnya adalah melakukan kompres dengan air hangat.
-
Bagaimana cara gondongan menyebar pada anak? Cara penularan gondongan pada anak juga tidak berbeda, yaitu melalui kontak dengan cairan dari mulut, hidung, atau tenggorokan saat anak yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Virus ini juga bisa hidup di permukaan seperti gagang pintu, peralatan makan, dan gelas minum yang kemudian disentuh oleh orang lain.
-
Bagaimana cara membedakan tangisan bayi? Hanya saja, setiap tangisan bayi bisa memiliki arti yang berbeda-beda. Jenis tangisan yang bisa mereka lakukan juga bisa hanya berupa rengekan atau bahkan menangis dengan teriakan yang lantang. Durasi tangisan yang mereka lakukan juga bisa berbeda-beda.
Lalu apa saja sebenarnya langkah yang wajib dilakukan oleh para orang tua? Nah, dalam artikel kali ini, Merdeka.com akan menyajikan informasi lengkapnya untuk Anda. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah cara mendidik anak supaya pintar dan kreatif.
Membaca Buku
Cara mendidik anak supaya pintar dan kreatif adalah dengan membaca buku. Seperti kita ketahui bahwa buku itu merupakan sumber ilmu sehingga mendapatkan julukan jendela dunia.
Iya membaca buku ang akan membuat anak berhasil di sekolah. Jadi Anda bisa memulai membaca bersama bayi jauh sebelum mereka tahu akan arti dari kata-kata tersebut.
Membaca akan membuat otak mereka terangsang, dan membangung basis pengetahuan tentang dunia dan bertindak sebagai dasar dari semua pembelajaran di masa depan, termasuk matematika dan sains.
Nah Anda perlu memastikan pula buku yang mudah diakses dan contohkan kepada anak Anda sedari dini.
Ajari Anak Berpikir tentang Masalah dan Ciptakan Solusi
Cara selanjutnya adalah dengan mengajarkan anak berpikir tentang suatu masala. Tak berhenti hanya di situ saja, Anda juga perlu mengajari mereka untuk menciptakan solusi demi memecahkan masalah tersebut.
Jangan selesaikan masalah anak. Sebaliknya, Anda harus mendorongnya untuk fokus kepada satu tujuan saja atau masalah dan mencari cara untuk mencapai atau menyelesaikannya melalui pemikiran kratif.
Tindakn ini akan merangsang otak dan juga mengajari anak bahwa mampu mengatasi hambatannya sendiri.
Bicara
Salah satu cara mendidik anak supaya pinta dan kreatif adalah dengan mengajaknya bicara, bahkan ketika mereka masih bayi sekalipun. Ini merupakan kunci yang membuat anak memiliki pengetahuan sejak dini dan bahkan ketika anak-anak masih terlalu kecil untuk memahami apa yang dikatakan guna mengetahui arti kata-kata canggih yang digunakan.
Dengan melakukan beberapa kali pengulangan, maka anak akan mempelajarinya secara perlahan. Tak hanya itu, mengajukan pertanyaan terbuka kepada anak-anak akan membantu mereka mengembangkan opini dan rasa jati diri. Sehingga ini akan membuat mereka mengetahui pendapat serta masalah individualitas.
Puji Usaha dan Hasilnya
Berikutnya adalah dengan memuji usaha dan juga kerja keras yang sudah dihasilkan oleh anak ketika melakukan sesuatu. Itu semua akan menciptakan anak-anak yang lebih termotivasi dan mampu bergerak maju saat menghadapi keterampilan yang mungkin tidak mudah didapatkan olehnya.
Dorong Rasa Ingin Tahu
Setiap anak tentu mempunyai rasa ingin tahu terhadap suatu hal yang baru, nah ini merupakan kesempatan bagi para orang tua untuk mendorong rasa ingin tahu tersebut. Sehingga pada nantinya anak akan bisa melakukan eksplorasi.
Memang anak-anak memiliki rasa ingin tahu, namun apabila tidak didorong dan diasah ini akan menurun dengan seiring bertambahnya usia mereka. Mulailah dengan melibatkan anak dalam topik yang menjadi minat pribadinya.
Anda bisa mengajukan beberapa pertanyaan untuk memicu percakapan bersama dia, dan juga merencanakan pengalaman seperti perjalanan ke museum, acara olahraga, atau film yang akan membantu menemukan kesukaan bersama dan menginspirasi adanya sebuah diskusi baru.
Cari Momen
Cara mendidik anak supaya pintar dan kreatif selanjutnya bisa dilakukan dengan mendorong anak-anak untuk menggunakan otak mereka selama waktu istirahat. Karena ini akan membantu mengembangkan kecerdasan mentalnya.
Minta mereka untuk menghitung jeruk nipis di antrean check-out belanjaan, atau mencari huruf maupun angka pada saat mengemudi atau di luar rumah.
Terapkan Pola Mindset Berkembang pada Anak
Anda juga perlu untuk mendorong anak agar dapat melihat belajar sebagai salah satu proses di mana kerja keras akan mendapatkan hasil. Anak-anak akan memulainya sebagai pemula tetapi secara bertahap menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
Kemudian, mereka akan dihadapkan pada tugas-tugas berat yang pada nantinya mereka melihatnya sebagai peluang untuk berkembang. Bukannya melihat diri sendiri sebagai kegagalan.