7 Cara Perkembangan Virus Corona Dalam Tubuh, Patut Diwaspadai
Perkembangan virus corona ketika mulai masuk dalam tubuh dan menyebar ke beberapa jaringan tubuh, juga masih dalam tahap penelitian. Berbagai studi secara bertahap selalu melaporkan hasil mengenai virus corona atau COVID-19 ini.
Perkembangan virus corona mengalami mutasi sejak sekian tahun lamanya dan menjangkit banyak korban. Beberapa tipe virus corona ada yang sudah ditemukan vaksin, namun belum untuk jenis 2019-nCov yang sedang merebak saat ini.
Perkembangan virus corona ketika mulai masuk dalam tubuh dan menyebar ke beberapa jaringan tubuh, juga masih dalam tahap penelitian. Berbagai studi secara bertahap selalu melaporkan hasil mengenai virus corona atau COVID-19 ini.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Berikut merdeka.com telah merangkum mengenai perkembangan virus corona di dalam tubuh dari berbagai sumber.
COVID-19 Mempengaruhi Paru-Paru
Melansir dari Healthline, layaknya virus corona yang menyerang manusia sebelumnya, SARS, MERS, dan flu biasa. COVID-19 merupakan penyakit pernapasan, sehingga paru-paru biasanya lebih dulu terkena.
Shutterstock.com/Spectral-Design
Muncul gejala segera setelah 2 atau selama 14 hari, setelah terpapar virus corona. Tingkat keparahan COVID-19 bervariasi, dari gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali, hingga sakit parah atau kadang fatal.
Data di lebih dari 17.000 kasus yang dilaporkan China menemukan bahwa sekitar 81 persen kasusnya ringan, sisanya parah atau kritis.
Prof. dr. Laura E. Evans, Direktur Medis, Perawatan Kritis UWMC, Apa yang sering nampak pada pasien sakit parah dengan COVID-19 adalah suatu kondisi yang disebut sindrom gangguan pernapasan akut, atau ARDS,".
Perkembangan virus corona di tubuh pertama kali menyerang paru-paru, dengan sebagian kasus mengalami gejala pernapasan minor. Sedangkan yang lain mengalami pneumonia yang tidak mengancam jiwa. Tetapi ada sekelompok orang yang mengalami kerusakan paru-paru parah.
Organ Lain yang Terkena COVID-19
washingtonpost.com 2020 Merdeka.com
"Perkembangan virus corona di dalam tubuh sebagian mempengaruhi sistem kerja organ lain. Pada pasien yang sakit parah, sebagian besar pasien itu juga mengalami disfungsi dalam sistem organ lain," ujar Prof. dr. Laura E. Evans.
Hal ini bisa terjadi dengan infeksi parah. Kerusakan pada organ ini tidak selalu secara langsung muncul dari adanya infeksi, tetapi diakibatkan oleh respon tubuh terhadap infeksi.
Perut dan Usus
Perkembangan virus corona di dalam tubuh selanjutnya yang dialami oleh beberapa pasien positif COVID-19 melaporkan gejala gastrointestinal. Tanda berupa rasa mual atau diare, meski gejala ini lebih jarang terjadi daripada masalah pada paru-paru.
Kemungkinan yang ada, virus hanya masuk di organ paru-paru dan tidak mencapai usus.
Hasil penelitian dari New England Journal of Medicine, melaporkan bahwa sampel tinja dari orang terjangkit COVID-19 dinyatakan positif virus corona. Namun, masih dalam studi tindak lanjut mengenai penularan tinja dari virus ini apakah dapat terjadi.
Jantung dan Pembuluh Darah
2020 Merdeka.com/www.pixabay.com
Prof. dr. Laura E. Evans mengungkapkan, bahwa COVID-19 juga bisa memengaruhi jantung dan pembuluh darah.
Muncul sebagai irama jantung yang tidak teratur, karena tidak cukup darah masuk ke jaringan, atau tekanan darah yang cukup rendah. Sejauh ini, belum ada indikasi mengenai virus corona baru ini bisa langsung merusak jantung.
Hati dan Ginjal
Perkembangan virus corona di dalam tubuh berikutnya diduga mempengaruhi sistem kerja hati dan ginjal.
Masih dilansir dari Healthline, saat sel-sel hati meradang atau rusak, mereka bisa bocor lebih tinggi dari jumlah normal enzim ke aliran darah.
Terdapat tanda kerusakan hati pada seorang positif COVID-19. Dokter mengutarakan, belum jelas apakah virus atau obat yang digunakan dalam perawatan, yang menyebabkan kerusakannya.
Menurut laporan WHO, ada sedikit bukti untuk menunjukkan bahwa virus secara langsung menyebabkan cedera ginjal.
Kata dr. James Cherry, ahli pediatri dan penyakit menular, UCLA Medical Center, Santa Monica, ketika Anda menderita radang paru-paru, Anda hanya menerima sedikit oksigen yang beredar, dan itu dapat merusak ginjal.
Kerusakan ginjal mungkin disebabkan oleh perubahan lain selama infeksi virus corona atau COVID-19.
Sistem Kekebalan Tubuh
Perkembangan virus corona di dalam tubuh selanjutnya tentu normal bagi setiap tubuh ketika ada virus dan bakteri yang masuk, yakni sistem kekebalan.
Meski respons imun ini mampu membersihkan tubuh dari infeksi, tapi terkadang juga bisa menyebabkan kerusakan kolateral pada tubuh.
Datang dalam bentuk respons peradangan yang intens, dikenal sebagai "badai sitokin." Sel-sel kekebalan memproduksi sitokin untuk melawan infeksi, tapi jika terlalu banyak yang dilepaskan, bisa menyebabkan masalah dalam tubuh.
"Banyak (kerusakan dalam tubuh selama virus corona atau COVID-19) disebabkan oleh apa yang kita sebut sindrom sepsis, berasal dari reaksi imun yang kompleks," ujar Prof. dr. Laura E. Evans.
Kelebihan respons imun yang sebagian besar dialami oleh orang dewasa. dr. James Cherry menambahkan, Anak-anak memiliki respon imun langsung, sedangkan orang yang lebih tua kadang memiliki respons berlebihan.
Virus Corona Bertahan Sekitar 5 Minggu dalam Tubuh
Melansir dari CBS News, 19 dokter yang menulis studi ini menganalisis catatan medis dari 191 pasien di China.
- Virus corona ada dalam tubuh pasien dengan status penyakit parah selama rata-rata 19 hari.
- Virus corona di dalam tubuh pasien dengan status penyakit kritis selama rata-rata 24 hari.
- Secara keseluruhan, virus terdeteksi selama rata-rata 20 hari pada pasien yang akhirnya keluar dari rumah sakit.
- Virus corona di saluran pernapasan pasien yang meninggal, terdeteksi hingga kematian.
Sebuah studi baru dalam The Lancet medical journal, menemukan bahwa virus corona atau COVID-19 hidup di saluran pernapasan beberapa pasien selama lebih dari lima minggu. Beberapa pasien menerima antivirus tetapi obat itu nampaknya tidak memperpendek umur virus.
Jangka waktu terpendek virus corona hidup di saluran pernapasan orang yang selamat adalah 8 hari. Hal yang paling mengejutkan dari semuanya, ada beberapa kasus, virus bertahan selama 37 hari.
CBS News 2020 Merdeka.com
Dr. David Agus, Kontributor medis CBS News, mengatakan menggunakan temuan ini untuk memperkirakan berapa lama seseorang bisa menular, sebagai mengenai pertimbangan keputusan dalam karantina mandiri 14 hari di rumah.
Itulah beberapa cara perkembangan virus corona di dalam tubuh yang patut diwaspadai. Ikutilah setiap langkah anjuran dari pihak medis, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh sebagai penangkal virus masuk. Semoga bermanfaat.