7 Penyebab Kista Rahim Patut Diwaspadai, Salah Satunya Konsumsi Obat Subur
Kista rahim merupakan kondisi tumbuhnya kantung berisi cairan yang terdapat di dalam atau permukaan ovarium (indung telur). Hal ini dapat terjadi normal akibat proses dari siklus menstruasi.
Penyebab kista rahim acap kali tak disadari para wanita, meski dari beberapa kebiasaan kecil. Termasuk peristiwa tertentu di masa pertama kali mengalami menstruasi.
Kista rahim merupakan kondisi tumbuhnya kantung berisi cairan yang terdapat di dalam atau permukaan ovarium (indung telur). Hal ini dapat terjadi normal akibat proses dari siklus menstruasi. Kista muncul akibat pertumbuhan sel yang abnormal.
-
Di mana letak ovarium yang biasanya terdapat kista? Wanita sendiri memiliki dua ovarium, di mana masing-masing ovarium terletak di setiap sisi rahim.
-
Apa saja tanda-tanda yang sering dialami wanita dengan kista rahim? Mengutip laman Ciputra Hospital, tanda-tanda kista rahim di antaranya adalah sebagai berikut: Sering buang air kecil. Mengalami rasa sakit saat berhubungan seksual. Mengalami nyeri panggul secara tiba-tiba. Mengalami perut kembung. Mudah merasa kenyang sekalipun hanya makan sedikit. Mengalami siklus menstruasi yang tidak normal. Merasa nyeri pada perut bagian bawah atau di sisi tempat kista muncul. Mengalami pembengkakan di area munculnya kista. Merasa mual dan muntah. Kesakitan saat buang air besar. Mengalami demam.
-
Kapan biasanya kista ovarium muncul dan apakah kondisi ini berbahaya? Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang diselimuti oleh membran dan tumbuh di dalam ovarium atau indung telur. Pada beberapa kasus, kista bisa saja padat atau berisi udara. Sebagian besar kista yang muncul di dalam ovarium dapat menghilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia. Namun, diperlukan operasi pengangkatan kista jika ukuran diameter kista mencapai atau lebih dari 5 cm.Kista ovarium adalah kondisi yang cukup umum terjadi pada wanita yang masih mengalami siklus menstruasi hingga hampir memasuki masa menopause. Meski banyak dialami oleh wanita berusia 30-54 tahun, namun kista juga dapat ditemukan pada perempuan remaja dan pasien usia lanjut. Normalnya, kista ovarium bukanlah kondisi yang berbahaya tetapi ada yang dapat berkembang menjadi tumor atau kanker.
-
Apa saja bahaya yang bisa ditimbulkan oleh kista ovarium? Namun, ada beberapa kondisi di mana kista ovarium dapat menimbulkan risiko serius bagi kesehatan, termasuk: Torsi Ovarium: Pecahnya Kista: Infeksi Kista Ovarium: Selain itu, kista ovarium yang tidak terdeteksi dan tidak diobati sejak dini juga bisa berkembang menjadi ganas atau kanker.
-
Kapan kista ovarium biasanya hilang dengan sendirinya? Kebanyakan kista hilang tanpa pengobatan dalam beberapa bulan.
-
Kenapa kista ovarium bisa menyebabkan perut terasa penuh atau kembung? Perut Kembung atau Terasa Penuh: Kista yang lebih besar bisa menyebabkan perut terasa penuh atau kembung.
Kista ovarium atau kista rahim umum terjadi pada wanita muda hingga lanjut usia. Namun lebih banyak kasus terjadi selama tahun-tahun reproduksi atau masa subur. Penyebab kista rahim tidak bersifat kanker, tapi ada beberapa yang menjadi kanker.
Berikut beberapa penyebab kista rahim yang patut diwaspadai, salah satunya konsumsi obat subur.
Penyebab Kista Rahim Berdasarkan Jenis
Liputan6 ©2020 Merdeka.com
Ovarium atau indung telur merupakan bagian terpenting dalam sistem reproduksi wanita. Organ yang terletak di perut bagian bawah, tepatnya di kedua sisi rahim. Kista ovarium terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari penyebab kista rahim itu, sebagai berikut:
Kista Fungsional
Menurut U.S. National Library of Medicine (NLM), wanita yang berada di antara masa pubertas dan menopause paling mungkin mengembangkan kista rahim. Kista fungsional yang paling umum terjadi.
Mengutip dari Hellosehat, kebanyakan kasus kista fungsional bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu, atau setelah beberapa siklus menstruasi. Tanpa memerlukan penanganan khusus. Kista jenis ini terbagi lagi menjadi dua, yakni:
1. Kista Folikel
Dilansir dari Livescience, indung telur menumbuhkan struktur yang disebut folikel, tempat telur yang belum matang untuk berkembang. Jika folikel tidak membuka dan melepaskan telur, maka akan terisi cairan dan menyebabkan kista.
2. Kista Corpus Luteum
Sedangkan kista yang terbentuk setelah sel telur dilepaskan, itu disebut kista korpus luteum. Kista ini terjadi saat lubang pada korpus luteum tersumbat, lalu menyebabkan penumpukkan cairan. Akhirnya, berkembang menjadi kista.
Kista Patologis
Penyebab kista rahim selanjutnya berdasarkan jenis ialah kista patologis. Melansir dari Alodokter, kista ini muncul akibat adanya pertumbuhan sel yang tidak normal dan bukan dari siklus menstruasi.
Kista patologis tergolong tumor ovarium, ada yang bersifat jinak dan ada pula yang ganas. Kista ini terbagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Kista Dermoid
Penyebab kista rahim berikutnya, kista dermoid yang terbentuk dari sel embrio yang sudah ada sejak lahir. Lalu berkembang selama masa subur wanita. Kista ini umumnya bersifat jinak. Tapi ada beberapa kasus, yang berkembang menjadi kanker.
2. Kistadenoma
Dikutip dari Hellosehat, kistadenoma merupakan jaringan yang terbentuk dari sel-sel yang menyelimuti bagian luar ovarium. Beberapa di antaranya memiliki tekstur tebal dan berisi cairan berlendir.
Berbeda dengan kista lain, kistadenoma biasanya terletak di bagian luar indung telur. Karena posisinya yang berada di luar ovarium, kista ini bisa tumbuh lebih besar. Jarang ditemukan kistadenoma menjadi kanker.
Kista dermoid dan kistadenoma bisa tumbuh lebih besar. Sehingga indung telur atau ovarium berpotensi bergeser atau terpelintir. Akhirnya menimbulkan rasa sakit yang dikenal dengan torsi ovarium.
3. Endrometriosis
Penyebab kista rahim berikutnya akibat jaringan yang tumbuh dari sel-sel di luar rahim, disebut endometriosis. Sebagian dari jaringan tersebut bisa menempel pada ovarium dan membentuk kista.
Mengutip dari Womenshealth, kista endometriosis atau endometrioma bisa terasa sakit saat berhubungan seks dan selama menstruasi.
Faktor Penyebab Kista Rahim
Liputan6 ©2020 Merdeka.com
1. Usia
Faktor penyebab kista rahim bisa dari usia reproduksi yang mulai aktif sejak masa pubertas hingga menopause. Dilansir dari Liputan6, selama masih mengalami periode menstruasi, wanita memiliki resiko tinggi mengalami kista rahim. Sebab jarang terjadi setelah menopause.
Sedangkan wanita pascamenopause yang telah memiliki kista ovarium, memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita kanker ovarium.
2. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Penyebab kista rahim selanjutnya bisa dialami oleh wanita yang mengalami sindrom ovarium polikistik atau PCOS. Dikutip dari Livescience, kista bisa terjadi saat tubuh tidak menghasilkan cukup hormon bagi folikel untuk melepaskan sel telur.
Sehingga memunculkan kista folikel. PCOS mengganggu produksi normal hormon, yang mampu menyebabkan berbagai masalah.
3. Kehamilan
© maltatoday.com
Siapa sangka ternyata di masa kehamilan bisa menjadi penyebab kista rahim. Melansir dari Womenshealth, kista ovarium biasanya berkembang di awal kehamilan untuk membantu mendukung kehamilan sampai plasenta terbentuk.
Terkadang, kista tetap berada di ovarium sampai nanti masa kehamilan dan mungkin perlu diangkat.
4. Hormon
Penyebab kista rahim selanjutnya akibat masalah hormonal. Masih dari lansiran yang sama, kista fungsional ini bisa hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Mereka mungkin disebabkan oleh masalah hormonal atau oleh obat yang digunakan untuk membantu berovulasi.
5. Infeksi Panggul Parah
Saat seorang wanita mengalami infeksi panggul parah, ternyata bisa menjadi faktor penyebab kista rahim. Infeksi dapat menyebar ke ovarium dan tuba falopi, hingga menyebabkan kista terbentuk.
Mengutip dari Liputan6, radang panggul yang tidak segera diobati bisa menyebabkan jaringan parut. Kondisi tersebut mampu meningkatkan risiko pengumpulan cairan yang terinfeksi (abses) di tuba falopi.
6. Obat Penyubur
shutterstock
Dilansir dari Alodokter, obat penyubur kandungan bekerja dengan melepaskan hormon yang mengatur atau memicu ovulasi. Sebagian dari obat ini mendatangkan efek samping yang kemungkinan parah bagi sebagian orang. Tapi ada yang mendatangkan hasil positif bagi yang lain.
Sebaiknya konsultasikan dulu pada dokter, supaya dianjurkan konsumsi obat penyubur dengan kandungan berdasarkan kondisi medis.
7. Obat Kemoterapi
Penyebab kista rahim selanjutnya bisa dialami oleh wanita yang menjalani kemoterapi dengan tamoxifen. Mereka memiliki risiko benjolan di ovarium yang lebih tinggi.
Tamoxifen bisa memicu munculnya benjolan di ovarium. Namun benjolan tersebut bisa saja hilang setelah kemoterapi selesai dilakukan.
Itulah beberapa penyebab kista rahim yang patut diwaspadai. Meski sebagian kista dapat sembuh dengan sendirinya, alangkah baiknya tetap menjaga kesehatan organ reproduksi terpenting bagi wanita ini dengan benar. Salam sehat.