Kesalahan Minum Es Teh Ketika Berbuka, Risiko Picu Asam Lambung Naik
Apakah benar minum teh manis es saat berbuka dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pada asam lambung?
Apakah benar minum teh manis es saat berbuka dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pada asam lambung? Mari telusuri lebih lanjut untuk mendapatkan penjelasannya.
Kesalahan Minum Es Teh Ketika Berbuka, Risiko Picu Asam Lambung Naik
Selama lebih dari 10 jam, perut dalam keadaan kosong karena berpuasa.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan makanan dan minuman yang akan dikonsumsi ketika berbuka agar tidak mengejutkan lambung.
Sebagai contoh, sebaiknya kita menghindari langsung meminum es teh manis saat waktu berbuka tiba.
-
Kenapa teh hangat dihindari saat buka puasa? Hal ini disebabkan oleh kandungan kafein dalam teh dan kopi yang dapat memicu naiknya asam lambung, sehingga perasaan tidak nyaman dapat muncul.
-
Kenapa naik asam lambung bahaya? Bila tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan pada lapisan esofagus dan memicu masalah yang lebih serius.
-
Kenapa asam lambung bahaya saat puasa? Bagi penderita asam lambung, menjaga kesehatan lambung selama berbuka puasa dapat menjadi tantangan tersendiri. Gejala seperti sensasi terbakar di dada, mulut pahit, atau refluks asam dapat mempengaruhi kenyamanan dan kualitas puasa mereka.
-
Kenapa naiknya asam lambung bisa berbahaya? Penting untuk dicatat bahwa masalah asam lambung naik bukan hanya sekadar ketidaknyamanan, tetapi juga dapat berakibat serius jika tidak ditangani dengan baik.
-
Bagaimana cara mengurangi risiko asam lambung naik saat puasa? Dengan pola makan yang teratur selama puasa, asam lambung akan keluar dari lambung pada waktu yang tepat, sehingga tidak menyebabkan rasa tidak nyaman atau nyeri.
-
Kapan minum es bisa memperburuk akalasia? Minum es terlalu sering juga dapat memperparah kondisi gangguan akalasia. Akalasia adalah gangguan di mana otot kerongkongan tidak dapat berkontraksi dengan baik, sehingga makanan mengalami kesulitan untuk melewati kerongkongan. Minum es dapat membuat otot kerongkongan semakin lemah dan memperburuk gejala akalasia.
Lebih baiknya, hal pertama yang kita konsumsi adalah air putih. Ini karena sifat air yang dingin dan netral tidak akan menimbulkan gejolak asam lambung.
Dengan demikian, lambung bisa beradaptasi dengan baik sebelum menerima makanan dan minuman lainnya.
Bagaimana dengan es teh manis? Minuman ini sering kali menjadi pilihan bagi banyak orang untuk membatalkan puasanya.
Namun, ada penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini yang disarikan dari beberapa sumber pada Minggu (7/4/2024).
1. Berbuka dengan Es Teh Manis Tidak Baik untuk Asam Lambung
Dalam suatu artikel wawancara dengan dr. Elisabeth Sipayung, seorang dokter di RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, disebutkan bahwa bagi individu yang memiliki riwayat gangguan asam lambung, disarankan untuk tidak mengonsumsi teh hangat saat berbuka puasa.
Penyebabnya adalah karena minum teh saat berbuka dapat menyebabkan ketidaknyamanan seperti perut terasa begah dan kram pada penderita asam lambung.
Faktanya, seperti kopi, teh juga mengandung kafein yang dapat menyebabkan peningkatan kadar asam lambung.
Mirip dengan minuman teh yang panas yang sebaiknya dihindari, mengonsumsi es teh juga sebaiknya dihindari.
Selain kemungkinan memicu asam lambung, mengonsumsi es secara langsung saat berbuka juga tidak dianjurkan karena dapat menghambat fungsi lambung.
2. Minum Teh Saat Berbuka Memicu Dehidrasi
Tidak hanya merugikan bagi kesehatan lambung, minum teh saat perut kosong ketika berbuka berpotensi menimbulkan dehidrasi.
Hal ini disebabkan oleh kafein yang terdapat dalam teh memiliki sifat diuretik, yang membuat tubuh menghasilkan urin lebih cepat dan mengakibatkan seringnya buang air kecil.
Tingkat kegiatan buang air kecil yang berlebihan ini berpotensi menjadi pemicu dehidrasi.
3. Minum Teh Saat Berbuka Menghambat Penyerapan Nutrisi
Menyantap teh sebagai menu berbuka kurang dianjurkan, demikian juga mengonsumsinya saat atau setelah makan tak memberikan manfaat baik bagi kesehatan tubuh.
Hal ini disebabkan oleh kandungan senyawa polifenol dalam teh yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting seperti zat besi, kalsium, dan seng menjadi tidak optimal. Apabila kebiasaan minum teh setelah atau saat makan menjadi rutinitas, maka risiko munculnya berbagai masalah kesehatan seperti anemia akibat defisiensi zat besi akan meningkat.
4. Minum Teh Saat Berbuka Mengganggu Metabolisme Tubuh
Minum teh ketika perut kosong mengganggu keseimbangan zat asam dan basa di dalam lambung.
Hal ini dapat mengakibatkan gangguan dalam proses metabolisme tubuh dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan, terutama batu ginjal karena kandungan oksalat yang tinggi dalam teh.
Selain itu, senyawa teofilin yang terdapat dalam teh berisiko menyebabkan sembelit karena kemampuannya menyerap cairan dalam tinja.
5. Anjuran Minum Teh Saat Bulan Puasa
Meminum teh saat berbuka atau setelah makan tanpa memberi jeda tidaklah disarankan ketika perut masih kosong. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa selama bulan puasa tidak boleh minum teh sama sekali.
Bagi para penggemar teh, mereka masih dapat menikmati teh hangat atau es teh selama bulan puasa, asalkan diluar waktu dan kondisi yang telah disebutkan sebelumnya.
Sesuai dengan halodoc.com, disarankan untuk memberi jeda selama 15-20 menit setelah berbuka dengan makanan berat, dan juga 2 jam sebelum tidur.
Menurut dr. Elisabeth, terutama bagi penderita asam lambung, lebih baik mengonsumsi teh secara perlahan, diminum sedikit demi sedikit setiap 15 menit. Jadi, disarankan untuk tidak langsung minum dalam jumlah besar.