9 Hikmah Isra Miraj Dilakukan Malam Hari, Perjalanan Nabi Muhammad SAW ke Langit
Hal ini tentu memunculkan berbagai pertanyaan di benak, mengapa harus malam hari dan tidak siang hari. Ternyata ada beberapa hikmah tersendiri mengenai waktu Isra Miraj tersebut.
Isra Miraj merupakan perjalanan semalam Nabi Muhammad SAW mendapat perintah dari Allah SWT untuk menjalankan salat lima waktu dalam sehari semalam.
Sebenarnya Isra dan Miraj merupakan dua peristiwa berbeda. Namun karena dua peristiwa ini terjadi pada waktu yang bersamaan maka disebutlah Isra Miraj.
-
Apa yang dimaksud dengan Isra Miraj? Isra Miraj adalah peristiwa perjalanan suci yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW. Isra berarti perjalanan malam yang dilakukan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem. Sedangkan Miraj adalah perjalanan spiritual Nabi Muhammad ke langit, di mana beliau bertemu dengan para nabi dan akhirnya sampai ke Sidratul Muntaha, tempat yang paling jauh yang dapat dicapai oleh manusia.
-
Bagaimana Nabi Muhammad melakukan perjalanan Isra Miraj? Peristiwa ini terjadi pada malam yang diberkahi, di mana Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem.
-
Apa itu Isra Miraj? Isra Miraj adalah peristiwa penting dalam Islam.
Isra merupakan kisah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Yerussalem. Sedangkan Miraj merupakan kisah perjalanan Nabi dari bumi naik ke langit ketujuh dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha (akhir penggapaian) untuk menerima perintah Allah SWT menjalankan salat lima waktu dalam sehari semalam.
Meski terdapat beberapa hadits dan pendapat yang menjelaskan waktu terjadinya Isra Miraj, tapi dari ayat di AlQuran cukup jelas, bahwa peristiwa tersebut terjadi di malam hari. Berikut arti dari surat Al-Isra ayat pertama:
"Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkati sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sungguh Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Hal ini tentu memunculkan berbagai pertanyaan di benak, mengapa harus malam hari dan tidak siang hari. Ternyata ada beberapa hikmah tersendiri mengenai waktu Isra Miraj tersebut. Berikut dilansir dari NU online, Imam Jalaluddin As-Suyuthi menuangkan dalam kitabnya yang berjudul Ayatul Kubra fi Syarhi Qisshatil Isra. Ia menjelaskan alasan Allah menjadikan malam sebagai waktu terjadinya peristiwa tersebut.
1. Waktu yang Tepat untuk Khalwah
Hikmah waktu Isra Miraj pada malam hari karena itu waktu yang tepat untuk melakukan khalwah (menyepi) dan pengkhususan. Hal ini dijelaskan dalam:
قال ابن المنير: إنما كان الإسراء ليلا لأنه وقت الخلوة والإختصاص عرفا
Artinya: Ibnu Munir berpendapat bahwa peristiwa Isra terjadi di malam hari, karena malam merupakan waktu yang tepat untuk menyepi serta biasanya sebagai waktu yang tepat untuk mengkhususkan amalan.
Bola.com ©2021 Merdeka.com
2. Waktu Wajib Sholat
Alasan kedua Isra Miraj pada malam hari, karena waktu malam itu diwajibkannya sholat. Hal ini didasarkan pada sebuah ayat dalam Surat Al-Muzammil ayat 2 yang artinya:
"Dirikanlah sholat di malam hari, kecuali sedikit."
3. Ujian untuk Percaya Hal Ghaib
Hikmah Isra Miraj terjadi di malam hari berikutnya, sebagai ujian bagi para mukmin untuk percaya terhadap hal-hal ghaib. Segala hal yang susah dicerna dengan akal, serta sebagai ujian bagi orang kafir. Apakah mereka tetap ingkar dengan risalah Nabi, atau akan beriman.
4. Waktu yang Mulia
Bola.com ©2021 Merdeka.com
Alasan Allah SWT menjadikan peristiwa Isra Miraj berikutnya, karena malam adalah waktu yang mulia. Sebab ada beberapa peristiwa istimewa lainnya yang terjadi di waktu malam. Khususnya kisah-kisah yang terjadi dalam kehidupan para nabi sebelum Rasulullah SAW.
Di antaranya, ada kisah Nabi Ibrahim yang awalnya menganggap bintang sebagai Tuhan. Kemudian sadar bahwa bintang-bintang itu ternyata bukan Tuhan karena akan menghilang.
Hal ini tertuang dalam surat Al-An'am ayat 76:
فَلَمَّا جَنَّ عَلَيْهِ اللَّيْلُ رَأَىٰ كَوْكَبًا ۖ قَالَ هَٰذَا رَبِّي ۖ فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لَا أُحِبُّ الْآفِلِينَ
Artinya: Ketika malam telah gelap, ia melihat sebuah bintang (lalu) ia berkata: Inilah Tuhanku, tetapi tatkala bintang itu tenggelam ia berkata: Saya tidak suka kepada yang tenggelam.
Ditambah lagi, malam menjadi waktu dikabulkannya doa Nabi Yaqub AS. Hal ini sesuai firman Allah dalam surat Yusuf ayat 98:
قَالَ سَوْفَ اَسْتَغْفِرُ لَكُمْ رَبِّيْ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Artinya: Dia (Yakub) berkata, "Aku akan memohonkan ampunan bagimu kepada Tuhanku. Sungguh, Dia Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang."
Selain dua kisah di atas, masih ada beberapa kisah lagi yang menunjukkan kemuliaan malam di kehidupan para nabi sebelumnya. Sekaligus pula sebagai bantahan untuk para filsuf, yang menganggap bahwa malam merupakan waktu yang hina. Seperti yang disampaikan oleh Ibnu Dihyah sebagai berikut:
قال ابن دحية: ولإبطال قول الفلاسفة: إن الظلمة من شأنها الإهانة والشر
Artinya: Menurut Ibnu Dihyah, terjadinya Isra pada waktu malam sebagai bantahan atas pendapatnya para filsuf: Sesungguhnya dalam malam terdapat celaan dan keburukan.
5. Waktu Berkumpul
Alasan meletakkan peristiwa Isra Miraj di malam hari karena malam adalah waktu yang tepat untuk berkumpul dengan orang-orang yang dicintai. Oleh sebab itu, Allah SWT memberangkatkan Rasul di malam hari.
6. Waktu Terbaik yang Dijanjikan
Selanjutnya hikmah Isra Miraj ini, karena malam merupakan waktu yang disebutkan dan dijanjikan Allah sebagai waktu terbaik dari seribu bulan atau lailatul qadar. Tidak ada waktu lain, selain malam yang mempunyai keistimewaan seperti ini.
Bola.com ©2021 Merdeka.com
7. Waktu Turun Wahyu Pertama
Terdapat keistimewaan lain yang mendasari Isra Miraj terjadi di malam hari. Ternyata karena malam adalah waktu turunnya wahyu yang pertama:
"...Malaikat Jibril datang (ke gua hira) dan berkata: "Bacalah!" Beliau menjawab: "Aku tidak bisa baca". Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan: Maka Malaikat itu memegangku dan memelukku sangat kuat kemudian melepaskanku dan berkata lagi: "Bacalah!" Beliau menjawab: "Aku tidak bisa baca". Maka Malaikat itu memegangku dan memelukku sangat kuat kemudian melepaskanku dan berkata lagi: "Bacalah!". Beliau menjawab: "Aku tidak bisa baca". Malaikat itu memegangku kembali dan memelukku untuk ketiga kalinya dengan sangat kuat lalu melepaskanku, dan berkata lagi: (Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah)." (HR. Bukhari no. 6982, Muslim no. 160).
8. Waktu Dikabulkannya Doa
Malam hari dipercaya sebagai waktu yang mustajab atau tepat untuk dikabulkannya doa. Berbeda dengan siang, hanya hari Jumat yang waktu siangnya disebut memiliki keutamaan tersebut.
Bola.com ©2021 Merdeka.com
9. Waktu yang Baik untuk Menyegarkan Pikiran
Hikmah dan alasan peristiwa Isra Miraj di malam hari, karena ini waktu yang tepat untuk menyegarkan pikiran, dengan istirahat. Sedangkan pagi hingga siang, diciptakan Allah untuk mencari penghasilan.
Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat Al-Furqan ayat 47:
وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِبَاسًا وَالنَّوْمَ سُبَاتًا وَجَعَلَ النَّهَارَ نُشُورًا
Artinya: Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat. Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha.