Amalan Sunnah Menjelang Hari Idul Adha 2023, Dapatkan Keutamaan yang Menakjubkan
Amalan sunnah menjelang hari Idul Adha 2023 banyak pahala untuk siapa pun yang mengerjakannya. Bahkan beberapa hal yang cukup mudah diterapkan, mulai dari pakaian bagus hingga wewangian menjadi salah satu yang disunnahkan.
Amalan sunnah menjelang hari Idul Adha 2023/1444 H mempunyai keutamaan luar biasa. Bukan hanya berpuasa Arafah yang menjadi salah satu amalan, ternyata ada beberapa ibadah yang juga bisa dilakukan guna menyambut hari Idul Adha 2023.
Amalan sunnah menjelang hari Idul Adha 2023 ini menyediakan banyak pahala untuk siapa pun yang mengerjakannya. Bahkan beberapa hal yang cukup mudah diterapkan, mulai dari pakaian bagus hingga wewangian menjadi salah satu yang disunnahkan.
-
Apa yang dimaksud dengan sidang isbat Idul Adha? Sidang isbat Idul Adha adalah proses menentukan atau menetapkan awal bulan Zulhijah dalam kalender Hijriyah.
-
Apa yang dilakukan saat Idul Adha? Idul Adha termasuk salah satu hari raya besar yang diperingati oleh masyarakat Muslim di seluruh dunia. Ini disebut juga dengan hari raya haji atau hari raya kurban. Sebab, Idul Adha bertepatan dengan momentum ibadah haji dan ritual penyembelihan kurban yang dilakukan umat Muslim.
-
Idul Adha itu apa? Idul Adha juga dikenal dengan sebutan Hari Raya Kurban, di mana umat muslim melaksanakan ibadah penyembelihan hewan di setiap perayaan ini.
-
Apa saja keutamaan sholat Idul Adha? Melaksanakan sholat Idul Adha memiliki banyak keutamaan, terutama jika dilakukan dengan penuh keikhlasan. Pahala besar dijanjikan bagi mereka yang menjalankannya, dan ini menjadi bukti nyata keimanan seseorang di hadapan Allah SWT.
-
Apa hukum sholat Idul Adha? Sholat Idul Adha termasuk dalam kategori sholat sunah muakkadah atau yang sangat dianjurkan. Artinya, meskipun tidak diwajibkan secara hukum, tetapi sangat dianjurkan bagi umat Muslim untuk melaksanakannya.
-
Di mana umat Muslim biasanya melaksanakan Sholat Idul Adha? Di mana umat Muslim berkumpul di masjid-masjid dan lapangan-lapangan terbuka untuk melaksanakan sholat sunnah dua rakaat yang diikuti dengan khotbah.
Lantas apa saja amalan sunnah menjelang hari Idul Adha 2023 itu? Berikut ulasan selengkapnya, melansir dari laman resmi Muhammadiyah serta sumber lainnya, Jumat (16/6).
Perbanyak Amalan Saleh di Waktu 1-10 Zulhijah
Amalan sunnah menjelang hari Idul Adha yang pertama adalah bisa dengan memperbanyak amalan saleh pada awal bulan Zulhijah. Anda bisa membaca bacaan tahlil, takbir dan tahmid pada sepuluh hari pertama di bulan Zulhijah.
Ibnu Umah telah meriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW bahwa beliau bersabda, "Tiada hari-hari dimana amal shalih paling utama di sisi Allah dan paling dicintai-Nya melebihi sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Perbanyaklah pada hari itu dengan Tahlil, Takbir dan Tahmid.” (HR. Ahmad).
pexels
Ibnu umar dan Abu Hurairah pada hari sepuluh pertama Zulhijah pergi ke pasar guna bertakbir dan manusia mengikuti takbri keduanya. (HR. Al-Bukhari).
Anda bisa menerapkan pula amalan dzikir tanpa terikat dengan waktu yang khusus, berdzikir atau berdoa di pagi dan sore hari atau doa sebelum melakukan sesuatu dan melaksanakan Takbir Hari Raya.
Puasa Arafah
Amalan sunnah menjelang hari Idul Adha berikutnya adalah berpuasa Arafah. Ini memiliki keutamaan yang luar biasa, sehingga masuk ke dalam puasa sunnah yang amat dianjurkan atau sunnah muakkad.
Puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Zulhijah yakni di mana jamaah haji sedang melaksanakan wuquf di Arafah. Hari itu tepat dengan hari ke-2 dalam rangkaian ibadah haji. Puasa ini dianjurkan bagi Anda yang tidak menunaikan ibadah haji.
©2019 Merdeka.com/Free Images
Ini menjadi salah satu ibadah sunnah yang rugi apabila dilewatkan karena mempunyai keutamaan menakjubkan. Rasulullah SAW bersabda dalam riwayat muslimnya:
"Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa satu tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu," (HR Muslim).
Tidak Makan Sejak Fajar sampai Selesai Salat Idul Adha
Tidak makan sejak fajar sampai selesai salat Idul Adha merupakan salah satu amalan sunnah menjelang hari Idul Adha berikutnya. Seperti diriwayatkan dari Abdullah bin Buraidah dari sang ayah (Bairudah bin al-Husaib) berkata:
"Rasulullah saw pada hari Idul Fitri tidak keluar sebelum makan, dan pada hari Idul Adha tidak makan sehingga selesai shalat (HR. At-Tirmizi).
©2019 Merdeka.com/Free Images
Hikmah dari tidak dianjurkannya makan sebelum berangkat salat Idul Adha ini agar daging kurban bisa disembelih untuk dinikmati. Sementara untuk salat Idul Fitri dianjurkan untuk makan terlebih dahulu agar tidak disangka bahwa hari tersebut masih berpuasa.
Lewat Jalan Berbeda Ketika Berangkat Salat Idul Adha
Amalan sunnah menjelang hari Idul Adha berikutnya ialah berangkat dengan berjalan kaki dan pulang melalui jalan berbeda usai salat Idul Adha. Itu semua diriwayatkan oleh Nabi Muhammad bin Ubaidillah bin Abi Rafi’ dari ayahnya dari kakeknya.
©2019 Merdeka.com/Free Images
Bahwa Nabi Muhammad SAW mendatangi salat 'Id dengan berjalan kaki. Beliau juga pulang melalui jalan lain yang dilaluinya ketika pergi. (HR. Ibnu Majah).
Sehingga itu menjadi salah satu amalan sunnah yang bisa Anda praktikkan demi mendapatkan berkah di hari Idul Adha 2023/1444 H ini.
Kenakan Pakaian Bagus Lengkap dengan Wewangian
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa memakai pakaian bagus dan wewangian menjadi salah satu amalan sunnah menjelang hari Idul Adha yang baik untuk dilakukan. Itu bukan berarti Anda harus memakai pakaian mahal dan mewah.
Akan tetapi yang terpenting bersih dan rapi. Jangan lupa untuk memakai wewangian sewajarnya.
©2019 Merdeka.com/Free Images
Telah diriwayatkan dari Zaid bin al-Hasan bin Ali dari ayahnya ia mengatakan: kami diperintahkan oleh Rasulullah saw pada dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) untuk memakai pakaian kami terbaik yang ada, memakai wangi-wangian terbaik yang ada, dan menyembelih binatang kurban tergemuk yang ada (sapi untuk tujuh orang dan unta untuk sepuluh orang) dan supaya kami menampakkan keagungan Allah, ketenangan dan kekhidmatan (HR. Al-Hakim dalam kitabnya al-Mustadrak, IV: 256).