Apa Itu Orkidopeksi? Pembedahan untuk Testis Anak yang Belum Turun, Berikut Penjelasannya
Berikut merdeka.com merangkum informasi tentang apa itu orkidopeksi serta prosedurnya.
Orkidopeksi adalah prosedur penting dalam urologi yang berperan besar dalam menjaga kesehatan reproduksi dan mencegah komplikasi serius pada bayi pria. Pertumbuhan testis biasanya terjadi saat bayi berada di dalam kandungan.
Testis yang berada di dalam rongga perut kemudian turun ke dalam skrotum beberapa minggu setelah bayi lahir. Namun, ada kondisi ketika testis tidak mampu masuk ke dalam skrotum. Kondisi ini dikenal sebagai kriptodikisme.
-
Bagaimana cara kerja nyeri rujukan pada testis? Ini dikenal sebagai "nyeri yang dirujuk," di mana saraf yang terhubung ke testis juga terhubung ke organ lain, seperti perut dan ginjal.
-
Apa saja penyebab testis gatal? Dikutip merdeka.com dari berbagai sumber, Selasa (24/10) ada 8 penyebab testis gatal yang umum terjadi dan wajib diketahui. Berikut di antaranya.
-
Apa yang membuat operasi penis mengecewakan? Seorang pria bernama Mick, mengungkapkan bahwa penisnya benar-benar mati rasa setelah menggunakan alat buatan Elist.
-
Apa yang menyebabkan testis terpuntir? Torsi testis terjadi ketika tali spermatik yang menghubungkan testis dengan tubuh terpuntir, sehingga aliran darah ke testis terhenti. Hal ini dapat menyebabkan nyeri hebat secara tiba-tiba.
-
Kapan tengkorak-tengkorak dengan tanda operasi itu berasal? Tengkorak ini berasal dari periode Bizantium awal (abad ke-4 hingga ke-7 Masehi).
-
Siapa saja yang berisiko terkena kanker testis dan apa tanda-tandanya? Kanker testis adalah kanker yang berkembang di testis. Meskipun jarang, penyakit ini merupakan kanker yang paling umum terjadi pada pria muda, dan menyerang satu dari 199 pria secara keseluruhan mengutip theurologyfoundation.org. Seperti halnya kanker lainnya, penyebabnya tidak diketahui, namun lebih sering terjadi pada pria kulit putih berusia antara 15 – 49 tahun. Hampir setengah dari mereka yang mendapatkannya berusia di bawah 35 tahun. Kanker testis adalah salah satu kanker yang paling bisa disembuhkan jika terdeteksi sejak dini. Hampir semua bisa pria sembuh dairi penyakit pada sistem reproduksi manusia yang satu ini.
Untuk memperbaikinya, bayi laki-laki harus menjalani orkidopeksi atau rekonstruksi testis. Lantas, apa itu orkidopeksi? Berikut ini merdeka.com merangkum informasinya untuk Anda.
Pengertian Orkidopeksi
Orkidopeksi adalah prosedur bedah yang dilakukan untuk menempatkan kembali testis ke posisi normal di dalam skrotum. Operasi ini biasanya dilakukan pada bayi yang mengalami kondisi kriptorkismus, yaitu keadaan di mana satu atau kedua testis tidak turun ke dalam skrotum setelah lahir.
Prosedur bedah ini dilakukan ketika bayi masih berusia 5 hingga 15 bulan agar dapat terhindari dari komplikasi serius. Jika kondisi tersebut dibiarkan, maka pasien kemungkinan rentan terhadap kemandulan atau torsio testis saat ia memasuki masa remaja atau dewasa.
Tujuan dan Indikasi Orkidopeksi
Tujuan utama dari orkidopeksi adalah memastikan testis berada di lokasi yang tepat untuk mendukung fungsi reproduksi dan mencegah komplikasi jangka panjang.
- Anggota Ormas Sedang Mabuk Saat Keroyok Prajurit TNI di Jaksel
- Apa Itu Vasektomi Pada Pria? Berikut Keunggulan dan Prosedurnya
- Momen Andika Perkasa-Hendrar Prihadi Datang ke KPUD, Pendaftar Pertama Pilkada Jateng
- Berkas 6 Penyekap dan Pemerkosa Siswi SMP Segera Dilimpahkan ke Kejari, 3 Tersangka di Bawah Umur
Pada kasus kriptorkismus, operasi ini penting untuk mencegah risiko infertilitas dan menurunkan kemungkinan berkembangnya kanker testis di masa depan.
Pada torsio testis, orkidopeksi dilakukan untuk mencegah kekambuhan dan menyelamatkan testis dari kerusakan permanen akibat kehilangan aliran darah.
Prosedur Orkidopeksi
Orkidopeksi biasanya dilakukan dengan menggunakan anestesi umum. Prosedur ini dimulai dengan membuat sayatan kecil di pangkal paha atau skrotum untuk mengakses testis.
Jika testis dapat diraba (palpable), dokter akan menurunkannya ke dalam skrotum dan menempelkannya dengan jahitan untuk memastikan posisinya tetap.
Jika testis tidak dapat diraba, laparoskopi mungkin diperlukan untuk menemukan dan memindahkan testis ke lokasi yang tepat. Dalam beberapa kasus, jika testis tidak ditemukan atau telah mengalami kerusakan parah, prosedur lain seperti orchiektomi (pengangkatan testis) mungkin diperlukan.
Komplikasi yang Mungkin Terjadi
Meski orkidopeksi adalah prosedur yang relatif aman, beberapa komplikasi bisa terjadi. Risiko infeksi pada area operasi, pendarahan, dan reaksi terhadap anestesi adalah beberapa risiko umum yang dapat terjadi.
Selain itu, ada kemungkinan testis bisa kembali naik (retraktil) setelah operasi, sehingga memerlukan intervensi lebih lanjut. Namun, dengan teknologi medis yang terus berkembang, komplikasi ini semakin jarang terjadi.
Pemulihan Setelah Orkidopeksi
Setelah orkidopeksi, pasien biasanya membutuhkan waktu beberapa hari untuk pemulihan awal, dengan waktu istirahat total yang disarankan sekitar satu minggu. Aktivitas berat atau olahraga yang melibatkan tekanan pada area pangkal paha harus dihindari selama beberapa minggu.
Selama masa pemulihan, pasien akan diminta untuk mengikuti kontrol pasca operasi untuk memastikan testis tetap berada di posisi yang benar dan tidak ada tanda-tanda infeksi atau komplikasi lain.
Pentingnya Diagnosis Dini dan Penanganan Tepat
Diagnosis dini dan penanganan tepat sangat penting untuk kondisi seperti kriptorkismus dan torsio testis. Kedua kondisi ini memiliki risiko komplikasi serius jika tidak ditangani dengan cepat.
Pada anak-anak dengan kriptorkismus, diagnosis dini memungkinkan orkidopeksi dilakukan sebelum usia dua tahun, yang secara signifikan dapat mengurangi risiko komplikasi jangka panjang seperti infertilitas atau kanker testis.
Sedangkan pada torsio testis, waktu adalah faktor kunci; pembedahan harus dilakukan dalam waktu 6 jam setelah gejala muncul untuk menyelamatkan testis yang terdampak.