Apa Itu Vasektomi Pada Pria? Berikut Keunggulan dan Prosedurnya
Merdeka.com merangkum informasi perihal vasektomi pada pria, mulai dari keunggulan dan prosedurnya.
Vasektomi adalah prosedur medis yang dilakukan pada pria untuk mencegah kehamilan secara permanen. Prosedur ini melibatkan pemotongan atau pengikatan saluran sperma (vas deferens) yang membawa sperma dari testis ke uretra.
Dengan cara ini, sperma tidak dapat bercampur dengan cairan semen, sehingga ketika seorang pria ejakulasi, cairan yang keluar dari pria tidak mengandung sperma dan tidak dapat membuahi sel telur wanita.
-
Bagaimana vasektomi dilakukan? Bagi pria, vasektomi merupakan prosedur bedah kecil yang melibatkan pemotongan atau penutupan saluran yang mengalirkan sperma dari testis, sehingga sperma tidak bercampur dengan air mani.
-
Vasektomi untuk apa? Vasektomi merupakan pilihan kontrasepsi yang efektif bagi mereka yang telah memutuskan untuk tidak memiliki anak lagi atau yang tidak ingin memiliki anak sama sekali.
-
Bagaimana vasektomi bekerja? Prosedur ini secara permanen menghentikan aliran sperma dari testis ke saluran reproduksi pria.
-
Kenapa vasektomi dilakukan? Vasektomi merupakan pilihan kontrasepsi bagi pria.
-
Siapa yang melakukan vasektomi? Prosedur ini melibatkan pemotongan dan penyegelan saluran yang mengangkut sperma ke air mani.'Ejakulasi itu yang paling tinggi adalah keluarnya cairan gula yang dihasilkan oleh vesikula seminalis atau tempat penghasil gulanya.
Prosedur vasektomi biasanya dilakukan sebagai bentuk kontrasepsi permanen bagi pria yang yakin tidak ingin memiliki anak lagi.
Meskipun vasektomi adalah pilihan yang relatif aman dan efektif, penting bagi pria yang mempertimbangkan prosedur ini untuk memahami cara kerjanya, keunggulannya, serta risiko yang terkait.
Berikut ini merdeka.com merangkum informasi perihal vasektomi pada pria, mulai dari keunggulan dan prosedurnya. Simak ulasannya sebagai berikut.
Prosedur Vasektomi
Vasektomi biasanya dilakukan oleh dokter spesialis urologi di bawah anestesi lokal. Prosedur ini umumnya memakan waktu antara 15 hingga 30 menit, tergantung pada teknik yang digunakan. Ada dua metode utama dalam vasektomi: metode konvensional dan metode tanpa pisau (no-scalpel vasectomy).
1. Vasektomi Konvensional
Dalam metode ini, dokter akan membuat sayatan kecil di bagian atas skrotum untuk mencapai vas deferens. Setelah itu, vas deferens dipotong, diikat, atau dihalangi sehingga sperma tidak dapat masuk ke dalam cairan semen. Sayatan kemudian ditutup dengan jahitan kecil yang akan sembuh dalam beberapa hari.
2. Vasektomi Tanpa Pisau
Pada metode ini, dokter akan membuat lubang kecil di skrotum menggunakan alat khusus tanpa memerlukan sayatan. Lubang tersebut cukup besar untuk memotong vas deferens dan kemudian menutupnya.
Teknik ini sering dianggap lebih cepat dan menyebabkan lebih sedikit perdarahan serta nyeri pasca operasi dibandingkan dengan metode konvensional.
Setelah vasektomi, pria umumnya dapat kembali ke aktivitas normal dalam beberapa hari, meskipun disarankan untuk beristirahat dan menghindari aktivitas berat selama beberapa hari pertama.
Prosedur ini tidak memengaruhi produksi hormon testosteron, kemampuan untuk ereksi, atau dorongan seksual pria.
Keunggulan Vasektomi
Vasektomi memiliki beberapa keunggulan dibandingkan metode kontrasepsi lainnya, baik untuk pria maupun pasangan mereka. Beberapa keuntungan utama meliputi:
1. Efektivitas Tinggi
Vasektomi adalah salah satu metode kontrasepsi yang paling efektif, dengan tingkat keberhasilan mendekati 100%. Setelah prosedur selesai dan sperma yang tersisa di saluran ejakulasi habis, peluang seorang pria untuk membuahi sangat rendah.
Namun, pria yang baru saja menjalani vasektomi perlu menunggu beberapa bulan dan melakukan tes sperma untuk memastikan tidak ada sperma yang tersisa dalam cairan ejakulasi.
2. Kontrasepsi Permanen
Vasektomi adalah pilihan kontrasepsi permanen, cocok untuk pria yang tidak ingin memiliki anak lagi. Ini membebaskan pasangan dari kekhawatiran mengenai kehamilan yang tidak diinginkan dan kebutuhan untuk terus-menerus menggunakan metode kontrasepsi sementara, seperti pil KB, kondom, atau spiral.
3. Minim Risiko
Vasektomi merupakan prosedur yang sederhana dan aman dengan tingkat komplikasi yang rendah. Risiko efek samping serius sangat jarang terjadi, dan kebanyakan pria hanya mengalami sedikit rasa nyeri, bengkak, atau ketidaknyamanan sementara setelah prosedur.
4. Tidak Mengganggu Kehidupan Seksual
Vasektomi tidak mempengaruhi ereksi, ejakulasi, atau gairah seksual pria. Satu-satunya perbedaan adalah cairan semen yang dikeluarkan tidak mengandung sperma, sehingga tidak dapat menyebabkan kehamilan.
5. Pilihan yang Lebih Murah dalam Jangka Panjang
Meskipun vasektomi memiliki biaya awal yang lebih tinggi daripada beberapa metode kontrasepsi sementara, seperti pil KB atau kondom, dalam jangka panjang vasektomi sering kali lebih ekonomis. Sekali prosedur dilakukan, tidak ada biaya berkelanjutan atau penggantian alat kontrasepsi.
Risiko dan Efek Samping Vasektomi
Meskipun vasektomi merupakan prosedur yang relatif aman, ada beberapa risiko dan efek samping yang perlu diperhatikan:
1. Nyeri dan Bengkak
Setelah vasektomi, pria mungkin mengalami nyeri, bengkak, atau memar di area skrotum. Namun, kondisi ini biasanya bersifat sementara dan dapat diatasi dengan obat pereda nyeri atau kompres dingin.
2. Infeksi
Seperti halnya setiap prosedur bedah, ada risiko kecil terjadinya infeksi pada area sayatan atau luka. Namun, infeksi jarang terjadi jika perawatan pascaoperasi dilakukan dengan benar.
3. Kehamilan Pasca Vasektomi
Meskipun sangat jarang, ada kemungkinan kecil seorang pria masih dapat menyebabkan kehamilan setelah vasektomi, terutama jika prosedur tidak dilakukan dengan benar atau jika ada vas deferens yang terhubung kembali secara alami.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan tes sperma setelah beberapa bulan untuk memastikan keberhasilan prosedur.
4. Tidak Bisa Dibalik (Reversibilitas Terbatas)
Meskipun ada prosedur yang disebut vasovasostomi untuk mengembalikan fungsi vas deferens, tingkat keberhasilannya tidak selalu terjamin.
Oleh karena itu, vasektomi harus dianggap sebagai kontrasepsi permanen dan hanya dipertimbangkan oleh pria yang yakin tidak ingin memiliki anak lagi.