Benarkah Vasektomi Buat Pria Tidak Bisa Ejakulasi dan Ereksi? Ketahui Fakta Sebenarnya
Kontrasepsi vasektomi yang dikenal sebagai KB pria tidak memengaruhi ejakulasi dan ereksi.
Jumlah pria yang memilih kontrasepsi vasektomi masih lebih rendah dibandingkan dengan wanita. Terdapat beberapa faktor yang mendasari hal ini, salah satunya adalah kekhawatiran akan kemampuan ereksi dan ejakulasi setelah prosedur tersebut. Deputi Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi (Adpin) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sukaryo Teguh Santoso menjelaskan bahwa anggapan ini tidaklah benar.
Ia menegaskan bahwa vasektomi tidak akan memengaruhi fungsi seksual. "Masih bisa ereksi dan ejakulasi dengan normal, tidak perlu khawatir," kata Teguh saat hadir dalam perayaan Hari Kontrasepsi Sedunia di Temanggung, Jawa Tengah.
-
Bagaimana vasektomi mempengaruhi fungsi seksual? Vasektomi tidak memengaruhi kinerja seksual atau libido pria.
-
Apa itu vasektomi? Vasektomi adalah prosedur medis yang dilakukan pada pria untuk mencegah kehamilan secara permanen. Prosedur ini melibatkan pemotongan atau pengikatan saluran sperma (vas deferens) yang membawa sperma dari testis ke uretra. Dengan cara ini, sperma tidak dapat bercampur dengan cairan semen, sehingga ketika seorang pria ejakulasi, cairan yang keluar dari pria tidak mengandung sperma dan tidak dapat membuahi sel telur wanita.
-
Mengapa vasektomi tidak memengaruhi ereksi? Mekanisme vasektomi tidak memengaruhi produksi hormon testosteron, libido, maupun kemampuan ereksi pria.
-
Bagaimana cara kerja vasektomi? Vasektomi adalah prosedur medis yang dilakukan pada pria untuk mencegah kehamilan secara permanen. Prosedur ini melibatkan pemotongan atau pengikatan saluran sperma (vas deferens) yang membawa sperma dari testis ke uretra. Dengan cara ini, sperma tidak dapat bercampur dengan cairan semen, sehingga ketika seorang pria ejakulasi, cairan yang keluar dari pria tidak mengandung sperma dan tidak dapat membuahi sel telur wanita.
-
Vasektomi untuk apa? Vasektomi merupakan pilihan kontrasepsi yang efektif bagi mereka yang telah memutuskan untuk tidak memiliki anak lagi atau yang tidak ingin memiliki anak sama sekali.
-
Bagaimana vasektomi dilakukan? Bagi pria, vasektomi merupakan prosedur bedah kecil yang melibatkan pemotongan atau penutupan saluran yang mengalirkan sperma dari testis, sehingga sperma tidak bercampur dengan air mani.
Selain adanya kesalahpahaman, rendahnya angka vasektomi di kalangan pria juga disebabkan oleh kurangnya pemahaman mengenai fungsi vasektomi itu sendiri.
"Memang benar, kurangnya pengetahuan mengenai vasektomi menjadi salah satu penyebab. Banyak juga yang tidak mendapatkan dukungan dari pasangan. Ini adalah tantangan bagi kita untuk terus melakukan KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi)," tambah Teguh. "Upaya ini sudah mulai dilakukan, strategi KIE ini diharapkan dapat memotivasi para akseptor. Di Jawa Tengah, terdapat kelompok Lanang Sejati yang merupakan wadah bagi para pria akseptor untuk menjalankan KIE," imbuhnya.
Selain itu, kader juga berperan aktif dalam menyebarluaskan informasi tentang kontrasepsi vasektomi. "Tentu saja, kader memiliki peran penting dalam melaksanakan KIE dan hal ini perlu dilakukan," pungkasnya.
Hambatan dalam Edukasi mengenai vasektomi
Seperti yang telah disampaikan oleh Teguh sebelumnya, edukasi mengenai kontrasepsi bagi pria, khususnya vasektomi, masih menghadapi berbagai tantangan akibat pandangan yang salah mengenai manfaatnya.
"Ada anggapan bahwa jika pria ikut program KB, mereka tidak akan bisa ereksi, padahal sebenarnya tetap bisa. Selain itu, ada juga anggapan bahwa pria bebas beraktivitas tanpa risiko kehamilan, sementara istri mereka yang akan marah," ujarnya.
Selain itu, beredar informasi bahwa pria yang bersedia menjalani vasektomi akan menerima kompensasi finansial setelah prosedur. "Memang ada, itu merupakan bentuk jaminan hidup. Pemerintah telah menyiapkannya," tambahnya.
Dia menjelaskan bahwa ini adalah bentuk dukungan karena setelah menjalani vasektomi, pria disarankan untuk beristirahat selama sekitar tiga hari dan tidak dapat bekerja. "Selama tiga hari itu, mereka tidak dapat melakukan aktivitas, sehingga disediakan kompensasi, dan dana tersebut berasal dari alokasi khusus yang diterima oleh pemerintah daerah. Mengingat target vasektomi yang terbatas dan tingginya minat, tidak semua peserta mungkin akan mendapatkan imbalan," jelasnya.
Apakah Vasektomi Memerlukan Biaya?
Mengenai biaya vasektomi, Teguh menjelaskan bahwa prosedur ini tidak dikenakan biaya, alias gratis. "Pelaksanaannya sepenuhnya gratis di semua fasilitas kesehatan (faskes)."
Lalu, apakah prosedur vasektomi terasa menyakitkan? "Tidak, tetapi sebaiknya setelah operasi tetap istirahat agar terhindar dari infeksi dan masalah lainnya. Proses pemulihan juga tidak lama, hanya sekitar tiga hari sudah bisa pulih."
Selanjutnya, Teguh menjelaskan bahwa vasektomi berbeda dengan khitan. Pada khitan, yang dipotong adalah kulit yang menutupi penis, sedangkan pada vasektomi, yang dipotong atau dihambat adalah saluran vas deferens. Saluran ini berfungsi menghubungkan testis dengan penis untuk menyalurkan sperma. "Jadi, berbeda dengan khitan; pada khitan yang dipotong adalah kulit penis, sedangkan pada vasektomi, yang dihambat adalah saluran vas deferens."
Kondisi ketika Pria Dilarang Vasektomi
Teguh menjelaskan bahwa terdapat beberapa kondisi di mana seorang pria sebaiknya tidak menjalani prosedur vasektomi. Yang paling utama adalah jika istrinya sudah tidak subur.
"Tentu saja, jika istri sudah tidak subur, untuk apa melakukan kontrasepsi?" Namun, dari segi kesehatan atau kondisi fisik, tidak ada alasan khusus yang membuat vasektomi perlu dihindari. "Tidak ada, secara fisik vasektomi itu aman.
Hanya saja, ada batasan waktu, selama istri masih subur, suami sebaiknya menggunakan kontrasepsi. Tapi jika istri sudah menopause, untuk apa juga vasektomi?" tambah Teguh. Ia juga menekankan bahwa vasektomi merupakan tindakan permanen dan sangat efektif dalam mencegah kehamilan.