Apa Itu Orkidopeksi? Pembedahan untuk Testis Anak yang Belum Turun, Berikut Penjelasannya
Berikut merdeka.com merangkum informasi tentang apa itu orkidopeksi serta prosedurnya.
Orkidopeksi adalah prosedur penting dalam urologi yang berperan besar dalam menjaga kesehatan reproduksi dan mencegah komplikasi serius pada bayi pria. Pertumbuhan testis biasanya terjadi saat bayi berada di dalam kandungan.
Testis yang berada di dalam rongga perut kemudian turun ke dalam skrotum beberapa minggu setelah bayi lahir. Namun, ada kondisi ketika testis tidak mampu masuk ke dalam skrotum. Kondisi ini dikenal sebagai kriptodikisme.
-
Apa itu vasektomi? Vasektomi adalah prosedur medis yang dilakukan pada pria untuk mencegah kehamilan secara permanen. Prosedur ini melibatkan pemotongan atau pengikatan saluran sperma (vas deferens) yang membawa sperma dari testis ke uretra. Dengan cara ini, sperma tidak dapat bercampur dengan cairan semen, sehingga ketika seorang pria ejakulasi, cairan yang keluar dari pria tidak mengandung sperma dan tidak dapat membuahi sel telur wanita.
-
Siapa yang melakukan operasi? PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk melalui produk unggulannya Suplemen Kesehatan Kuku Bima bekerja sama dengan Rotary Club of Semarang Bojong menyalurkan bantuan sosial operasi bibir sumbing dan langit-langit gratis untuk bayi dan anak-anak yang dilaksanakan pada 24-27 Januari 2024 di RS Katholik Marianum Halilulik, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
-
Bagaimana cara kerja vasektomi? Vasektomi adalah prosedur medis yang dilakukan pada pria untuk mencegah kehamilan secara permanen. Prosedur ini melibatkan pemotongan atau pengikatan saluran sperma (vas deferens) yang membawa sperma dari testis ke uretra. Dengan cara ini, sperma tidak dapat bercampur dengan cairan semen, sehingga ketika seorang pria ejakulasi, cairan yang keluar dari pria tidak mengandung sperma dan tidak dapat membuahi sel telur wanita.
-
Bagaimana vasektomi dilakukan? Dalam prosedur vasektomi konvensional, seorang dokter bedah akan membuat sayatan pada kedua sisi skrotum, yaitu di bagian atas skrotum dan bagian bawah penis. Setelah itu, saluran yang disebut vas deferens, yang terdapat di dalam skrotum, akan diikat.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
Untuk memperbaikinya, bayi laki-laki harus menjalani orkidopeksi atau rekonstruksi testis. Lantas, apa itu orkidopeksi? Berikut ini merdeka.com merangkum informasinya untuk Anda.
Pengertian Orkidopeksi
Orkidopeksi adalah prosedur bedah yang dilakukan untuk menempatkan kembali testis ke posisi normal di dalam skrotum. Operasi ini biasanya dilakukan pada bayi yang mengalami kondisi kriptorkismus, yaitu keadaan di mana satu atau kedua testis tidak turun ke dalam skrotum setelah lahir.
Prosedur bedah ini dilakukan ketika bayi masih berusia 5 hingga 15 bulan agar dapat terhindari dari komplikasi serius. Jika kondisi tersebut dibiarkan, maka pasien kemungkinan rentan terhadap kemandulan atau torsio testis saat ia memasuki masa remaja atau dewasa.
Tujuan dan Indikasi Orkidopeksi
Tujuan utama dari orkidopeksi adalah memastikan testis berada di lokasi yang tepat untuk mendukung fungsi reproduksi dan mencegah komplikasi jangka panjang.
Pada kasus kriptorkismus, operasi ini penting untuk mencegah risiko infertilitas dan menurunkan kemungkinan berkembangnya kanker testis di masa depan.
Pada torsio testis, orkidopeksi dilakukan untuk mencegah kekambuhan dan menyelamatkan testis dari kerusakan permanen akibat kehilangan aliran darah.
Prosedur Orkidopeksi
Orkidopeksi biasanya dilakukan dengan menggunakan anestesi umum. Prosedur ini dimulai dengan membuat sayatan kecil di pangkal paha atau skrotum untuk mengakses testis.
Jika testis dapat diraba (palpable), dokter akan menurunkannya ke dalam skrotum dan menempelkannya dengan jahitan untuk memastikan posisinya tetap.
Jika testis tidak dapat diraba, laparoskopi mungkin diperlukan untuk menemukan dan memindahkan testis ke lokasi yang tepat. Dalam beberapa kasus, jika testis tidak ditemukan atau telah mengalami kerusakan parah, prosedur lain seperti orchiektomi (pengangkatan testis) mungkin diperlukan.
Komplikasi yang Mungkin Terjadi
Meski orkidopeksi adalah prosedur yang relatif aman, beberapa komplikasi bisa terjadi. Risiko infeksi pada area operasi, pendarahan, dan reaksi terhadap anestesi adalah beberapa risiko umum yang dapat terjadi.
Selain itu, ada kemungkinan testis bisa kembali naik (retraktil) setelah operasi, sehingga memerlukan intervensi lebih lanjut. Namun, dengan teknologi medis yang terus berkembang, komplikasi ini semakin jarang terjadi.
Pemulihan Setelah Orkidopeksi
Setelah orkidopeksi, pasien biasanya membutuhkan waktu beberapa hari untuk pemulihan awal, dengan waktu istirahat total yang disarankan sekitar satu minggu. Aktivitas berat atau olahraga yang melibatkan tekanan pada area pangkal paha harus dihindari selama beberapa minggu.
Selama masa pemulihan, pasien akan diminta untuk mengikuti kontrol pasca operasi untuk memastikan testis tetap berada di posisi yang benar dan tidak ada tanda-tanda infeksi atau komplikasi lain.
Pentingnya Diagnosis Dini dan Penanganan Tepat
Diagnosis dini dan penanganan tepat sangat penting untuk kondisi seperti kriptorkismus dan torsio testis. Kedua kondisi ini memiliki risiko komplikasi serius jika tidak ditangani dengan cepat.
Pada anak-anak dengan kriptorkismus, diagnosis dini memungkinkan orkidopeksi dilakukan sebelum usia dua tahun, yang secara signifikan dapat mengurangi risiko komplikasi jangka panjang seperti infertilitas atau kanker testis.
Sedangkan pada torsio testis, waktu adalah faktor kunci; pembedahan harus dilakukan dalam waktu 6 jam setelah gejala muncul untuk menyelamatkan testis yang terdampak.