Arti Naif Adalah Polos, Ketahui Cara Mengurangi Sifat Naif di Situasi Sosial Tertentu
Kata naif biasanya digunakan untuk merujuk pada hal-hal yang polos.
Di kehidupan sehari-hari, tentu kita sering mendengar seseorang mengatakan kata 'naif'. Kata naif biasanya digunakan untuk merujuk pada hal-hal yang polos. Beberapa media daring menjelaskan bahwa arti naif adalah merujuk pada kata sifat, sifat yang lugu atau polos.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), naif berarti tidak banyak tingkah, lugu, sangat bersahaja, celaka, tidak masuk akal, dan bodoh. Kata naif biasanya diucapkan untuk menggambarkan seseorang yang terlalu menaruh kepercayaan secara berlebihan.
-
Apa arti dari kata "naif" menurut KBBI? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata naif adalah tidak banyak tingkah, sangat bershaja, lugu, sederhana, celaka, bodoh, dan tidak masuk akal.
-
Apa yang unik dari lidah manusia? Sama seperti sidik jari, pola pada lidah setiap orang juga unik. Ini berarti, dalam teori, lidah bisa digunakan untuk identifikasi seperti halnya sidik jari. Meski jarang digunakan dalam praktik, ini menunjukkan betapa uniknya setiap individu.
-
Kenapa museum ini unik? Tak seperti museum sepeda kebanyakan, karena yang ditampilkan tidak sekedar alat transportasi kayuh tersebut.
-
Apa arti dari Taaruf? Taaruf adalah perkenalan atau saling mengenal yang dianjurkan dalam agama Islam. Taaruf berasal dari kata ta'arafa - yata'arafu yang artinya saling mengenal sebelum menuju jenjang pernikahan.
-
Bagaimana bentuk taksi yang unik ini? Dengan bentuk yang unik seperti ini, taksi-taksi ini pasti tidak ada yang serupa di seluruh dunia.
-
Apa yang menjadi ciri khas musik tradisional Nias yang unik? Salah satu musik yang unik yaitu 'Hendri Hendri', musik yang dinyanyikan saat pernikahan atau pesta tradisional sebagai tanya jawab atau sahut-sahutan antara tamu dan pengunjung.
Seseorang yang memiliki sifat naif kerap percaya dengan orang-orang yang ada di sekelilingnya. Tak jarang orang naif juga dimanfaatkan karena kepolosannya yang alami. Hal ini tentu dapat membuat dirinya mudah ditipu bahkan disakiti.
Sifat naif tak melulu tentang sesuatu yang buruk. Sifat naif juga dapat membuat seseorang menjadi lebih optimis. Meski demikian, jika tak ingin menjadi orang yang terlalu naif, maka Anda dapat melakukan beberapa hal berikut ini.
Untuk mengetahui lebih jelas tentang sifat naif, Merdeka.com telah merangkum arti naif, cara mengurangi sifat naif dan kerugian menjadi orang naif dari Liputan6.com dan berbagai sumber. Berikut ulasan lengkapnya.
Mengenal Sifat Naif
Naif adalah kata sifat yang diletakkan pada diri seseorang atau menggambarkan diri seseorang. Sebagian besar orang menggunakan kata naif untuk merujuk pada hal-hal yang polos. Tetapi, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata naif tergolong ke dalam kategori homonim. Naif memiliki dua makna berbeda tetapi pengucapannya sama.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti naif adalah tidak banyak tingkah, lugu, sangat bersahaja, celaka, tidak masuk akal, dan bodoh. Kata naif kerap digunakan untuk menggambarkan diri seseorang yang terlalu menaruh kepercayaan secara berlebihan atau belum mengecap asam garam kehidupan.
Seseorang yang naif kerap percaya dengan orang-orang yang ada di sekelilingnya. Tak jarang orang naif juga dimanfaatkan karena kepolosannya yang alami. Hal ini tentu dapat membuat dirinya mudah ditipu bahkan disakiti oleh orang lain.
Kerugian Menjadi Orang yang Naif
Terdapat beberapa kerugian menjadi orang yang naif, di antaranya sebagai berikut.
Disepelekan Orang-orang
© tehfemininewoman.com
Seseorang yang memiliki sifat naif biasanya tidak pernah menolak permintaan orang lain, kerap mengalah demi orang lain, tidak bisa marah, serta selalu mementingkan kebutuhan orang lain dibanding dirinya sendiri.
Karena sikap-sikap tersebut, tak jarang orang yang memiliki sifat naik dianggap lemah orang lain. Hal ini lah yang membuat beberapa orang mengambil kesempatan untuk menyepelekan bahkan memanfaatkan kebaikannya.
Akan Mudah Kecewa
©2015 Merdeka.com/Dramafever
Salah satu kerugian memiliki sifat naif yaitu akan mudah kecewa. Seseorang yang memiliki sifat naif kerap disebut sebagai korban perasaan. Memendam emosi karena sering dikecewakan dapat membuat mental orang tersebut menjadi tidak stabil.
Dianggap Pribadi yang Membosankan
Seseorang yang memiliki sifat naif identik dengan kebaikan hatinya. Karena sifat tersebut, ada saja orang yang ingin berteman baik dengannya.
©Shutterstock/zulufoto
Meski demikian, di beberapa waktu, orang naif yang terlalu polos kerap kali hanya menerima dan pasrah. Hal ini membuat orang lain memandangnya sebagai pribadi yang membosankan.
Tidak Bisa Menjadi Diri Sendiri
Saat Anda merasa kesulitan untuk mengekspresikan diri, maka ini sama saja Anda tidak menjadi diri sendiri. Memendam emosi secara terus menerus dapat meningkatkan risiko depresi.
Sifat naif juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya kepercayaan diri yang rendah. Kondisi inilah yang membuat seseorang dengan mudah melakukan apa saja untuk mendapat persetujuan. Padahal, hal tersebut bukan lah cara yang baik untuk mendapat pengakuan lingkungan sekitar.
Cara Mengurangi Sifat Naif di Situasi Sosial Tertentu
Coba Pengalaman yang Baru
Cara mengurangi sifat naif yang pertama yaitu mencoba pengalaman yang baru. Perlu diketahui, beberapa orang yang memiliki sifat naif karena dibesarkan di lingkungan yang sangat protektif.
Untuk mengurangi sifat naif di kondisi tertentu, cobalah meminta izin orang tua untuk pergi bersama teman sebaya atau atau pergi ke suatu acara untuk mendapatkan pengalaman yang baru.
Memiliki Pandangan yang Luas
©2015 Merdeka.com/ motherhood.modernmom.com
Cara mengurangi sifat naif yang kedua yaitu memiliki pandangan yang luas. Jika Anda tidak ingin diremehkan atau disepelekan orang lain, maka Anda perlu membuka mata untuk memandang lebih luas. Kadang kala seseorang dianggap naif karena pandangannya terlalu sempit terhadap dunia atau hanya memiliki pengalaman hidup yang terbatas.
Oleh sebab itu, cobalah untuk pergi ke luar dan mulailah bersosialisasi dengan orang lain sehingga dapat menjadi pengalaman yang membantu Anda memahami dunia dengan jangkauan yang lebih besar.
Keluar dari Zona Nyaman
Cara mengurangi sifat naif yang ketiga yaitu keluar dari zona nyaman. Apabila selama ini Anda mengerjakan sesuatu dengan cara yang sama, maka Anda akan lebih mendapat tantangan jika mencoba mengerjakan dengan cara yang berbeda. Dengan keluar dari zona nyaman itu, Anda akan mengetahui seberapa dalam bakat dan kemampuan yang Anda miliki selama ini.
Sering-seringlah Bepergian Sendiri
©2018 www.pexels.com
Cara mengurangi sifat naif yang keempat yaitu sering bepergian sendiri. Anda dapat mencoba untuk pergi mengunjungi tempat-tempat baru yang belum pernah Anda datangi untuk menambah pengalaman dan pengetahuan Anda.