Banjir Air Mata, Para Orangtua Nangis di Polsek Sunggal Anaknya Terlibat Perampokan
Konvoi tersebut melibatkan 23 pelajar yang kemudian berujung pembegalan.
Baru-baru ini terjadi perampokan sepeda motor dilakukan oleh gerombolan pelajar yang melakukan konvoi kendaraan di jalan raya.
Konvoi tersebut melibatkan 23 pelajar yang kemudian berujung pembegalan. Kejadian itu terjadi di Jalan Gagak Hitam, Kecamatan Medan Sunggal, Medan, Sumatera Utara.
-
Apa yang menjadi penyebab utama munculnya geng motor? Alasan utamanya termasuk kurangnya lapangan kerja, dampak negatif terhadap lingkungan, dan kurangnya pembinaan.
-
Bagaimana awal mula terbentuknya geng motor di Indonesia? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama.
Pelajar yang melakukan konvoi tersebut kemudian berhasil diamankan oleh polisi. Mereka lalu dipertemukan dengan orang tuanya. Berikut ulasannya.
Konvoi Pelajar
©2022 Merdeka.com/instagram.com/memomedsos
Dalam unggahan akun @memomedsos memperlihatkan gerombolan pelajar yang mengendarai sepeda motor melakukan konvoi di jalan raya.
Mereka berjumlah 23 orang dan berboncengan motor satu sama lain. Tidak diketahui motif 23 pelajar itu melakukan konvoi.
Mereka melakukan konvoi dengan menebar ketakutan pada pengguna jalan di siang hari.
Perampokan Sepeda Motor
©2022 Merdeka.com/instagram.com/memomedsos
Dalam konvoi tersebut terlihat beberapa pelajar yang melakukan perampasan sepeda motor milik pengguna jalan yang sedang melintas.
Dalam video yang terekam cctv, terlihat beberapa pelajar melakukan pemukulan kepada pengguna jalan yang kemudian diakhiri dengan perampasan sepeda motor.
Pengendara jalan yang dipukul pun berlarian untuk menghindar dan diikuti oleh beberapa pengguna jalan lainnya.
"Mereka melakukan konvoi bersama. Melihat ada sesama pelajar yang mereka tidak kenal, kemudian melakukan perampasan," kata Kapolsek Sunggal Kompol Candra Yudha Pranata.
Diamankan oleh Polisi
©2022 Merdeka.com/instagram.com/memomedsos
Disebutkan bahwa 23 pelajar tersebut sudah berhasil diamankan oleh polisi. Selama berkonvoi mereka juga membawa senjata tajam dan stik bisbol untuk menakut-nakuti korban.
"Mereka melakukan aksi merampas dua sepeda motor. Tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materil dan tidak ada melukai korban," kata Candra.
Tangis Orang Tua
©2022 Merdeka.com/instagram.com/memomedsos
Ketika berhasil diamankan oleh polisi, 23 pelajar tersebut kemudian dipertemukan dengan orangtua masing-masing.
Pada momen itu, orang tua yang hadir tampak tidak bisa menahan tangis. Mereka menangis tersedu-sedu dengan memeluk anaknya.
Tampak juga beberapa pelajar yang melakukan perampasan motor tak bisa membendung air mata yang keluar. Mereka ikut menangis bersama dengan orangtua mereka.