Beda dari Biasanya, di Kampus ini Wisuda Tanpa Toga Baju Adat Jawa jadi Seragam di Hari Istimewa
ISI Surakarta ajak wisudawan pakai baju adat Jawa sebagai pengganti toga.
Hari wisuda menjadi momen paling dinantikan oleh seluruh mahasiswa di manapun berada.
Selama acara seremonial kelulusan, biasanya mahasiswa akan pertama kali memakai toga sebagai bentuk penghargaan atas capaian mereka.
- Penampilan Spesial Mahfud MD Pakai Baju Khas Madura, Pak Bas Asyik Kenakan Blankon Biru
- Tampil Cantik dengan Kebaya Lurik dan Sanggul, Soimah Terima Penghargaan Upakarya Budaya dari Sri Sultan Hamengku Buwono X
- Tak Hanya Ikut Berburu Takjil, Momen Bapak-bapak Beragama Katolik Borong Baju Koko Ini Curi Perhatian Warganet
- Setiap Sabtu, Relawan Prabowo-Gibran Bakal Pakai Baju Biru Langit saat Kampanye
Namun, berbeda dengan yang dilakukan oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta yang memiliki cara unik dalam menggelar wisuda bagi mahasiswanya.
Jika mahasiswa pada umumnya akan memakai toga di hari wisuda, para wisudawan ISI justru diwajibkan memakai baju adat Jawa.
Seperti dalam sebuah video yang viral di media sosial beberapa waktu lalu saat para wisudawan memakai pakaian adat Jawa lengkap. Alhasil momen tersebut jadi sorotan publik.
Seperti dalam unggahan @viralrepost.id belum lama ini. Video tersebut diambil saat acara wisuda periode kedua ISI Surakarta tahun 2024 yang dilaksanakan pada Rabu (16/10) lalu.
Sebanyak 477 wisudawan dari program Sarjana, Sarjana Terapan, Magister hingga Doktor mengikuti rangkaian acara wisuda periode kedua ISI Surakarta tahun 2024 di Pendhapa GPH Joyokusumo Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
Meski sudah satu bulan berlalu, daya tarik wisuda ini masih terasa hingga saat ini.
Para wisudawan pria atau wanita kompak memakai pakaian adat Jawa. Wisudawan wanita memakai kebaya beludru dengan bawahan kain jarik hingga sanggul kepala.
Sedangkan wisudawan pria memakai beskap serba hitam serta blangkon dan sandal selop.
Wisudawan magister dan doktor diperbolehkan memakai jas berwarna hitam yang lengkap dengan peci bagi laki-laki.
Tak mau kalah, para Dosen dan Senator juga mengenakan beskap berwarna krem selama sidang berlangsung.
Wisudawan juga dianjurkan untuk menggunakan kain jarik dengan motif gagrak Solo.