Begini Tradisi Masuk Satuan Brimob Polri, Mental Tempe Enggak Bakal Kuat
Jika hanya bermental tempe dan masih manja disarankan pulang.
Momen penjemputan Bintara remaja baru menuju kesatuan tugasnya ternyata penuh tantangan. Meski sudah resmi menjadi anggota Korps Brigade Mobil (Brimob), bukan berarti bisa berlenggang masuk begitu saja.
Ternyata mereka tetap harus kembali menjalani banyak rintangan. Bintara muda itu dijemput dari Srondol menuju Kompi 3 Batalyon A Brimob Pasadena Polda Jawa Tengah.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Kenapa Kapolri dan Panglima TNI meninjau SUGBK? “Kami ingin memastikan serangkaian kesiapan pengamanan khususnya terkait dengan kegiatan puncak yang dilaksanakan besok sore ini betul-betul bisa terselenggara dengan baik,” tutur Sigit.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan wisuda anggota Polri di Turki? Acara tersebut diselenggarakan pada 26 Juli 2023 waktu setempat.
Digojlok bak latihan tempur. Hingga ditegaskan oleh Komandan, jika hanya bermental tempe dan masih manja disarankan pulang.
Simak ulasannya berikut ini, seperti dihimpun dari kanal YouTube Jack Solenk, Jumat (19/11).
Berguling di Lapangan
Dibuka dengan penggojlokan di lapangan. Seluruh Bintara remaja yang sudah mengenakan seragam kesatuan Polri itu diminta merangkak selama sepertiga luas lapangan di Satuan Brimob itu.
kanal YouTube Jack Solenk ©2021 Merdeka.com
Lalu dilanjutkan dengan berguling selama sekian meter. Barulah mereka berjalan jongkok. Sebelum menuju Mako Brimob Pasadena, mereka diharuskan menjalankan tradisi kesatuan tersebut.
"Hei ayo gerakan yang cepat," teriak para senior.
"Lihat depan, ayo, jangan lihat ke bawah," tegas yang lain.
"Ada yang mau mati? Kalian siap tidak jadi Brimob? Bangga kalian jadi Brimob? Ada yang pulang enggak tahan?," tegas Komandan.
Dilarang Manja
kanal YouTube Jack Solenk ©2021 Merdeka.com
Mereka ditempa supaya menjadi pasukan Brimob yang tangguh. Para Bintara remaja angkatan 43 itu selain dikuatkan fisiknya, tapi juga mentalnya.
Sekian kali mereka diminta untuk tidak jadi anak yang manja. Jika masih bermental lembek, sang Komandan bahkan mengancam akan menyeretnya keluar.
"Kalau kamu mau jadi anak mami yang manja, sudah mulai sekarang tak seret. Ada yang mau kabur?," tanyanya.
"Siap tidak," teriaknya kompak.
Diancam Pakai Celana Dalam di Kepala
kanal YouTube Jack Solenk ©2021 Merdeka.com
Rintangan sepanjang jalan masih berlanjut. Kini mereka dipaksa untuk merangkak di aspal menuju gerbang Kompi 3A Pasadena. Sembari terus disiram air, ditendang dan dipukul kepalanya menggunakan sepatu.
Setelah tepat di depan gerbang, mereka diminta bersimpuh dan mencium aspal. Tunjukkan kebaktian dan kecintaan kepada kesatuan tugasnya.
Sang Komandan lantas tegas menyuruh Bintara remaja itu untuk memakai celana dalamnya di kepala. Lalu diserahkan kepada anjing. Jika masih bermental manja.
"Jangan buat malu seniormu, jangan buat malu satuanmu, dan terpenting jangan buat malu diri kalian sendiri. Kalian harus siap untuk bangsa dan negara. Buat kalian yang masih anak mami manja dan mental tempe, sekarang balik kanan. Pakai celana dalammu di kepala. Kasih kepala kau ke anjing," tegas Komandan.
Bangga Jadi Brimob
Simbol tunduk dan cinta Brimob untuk bangsa dan negara, kanal YouTube Jack Solenk ©2021 Merdeka.com
Para senior memberikan motivasi dan semangat agar makin bangga menjadi pasukan Korps Brimob. Para Bintara remaja disuruh berteriak akan kebanggaannya tersebut.
"Kalian sudah masuk di gerbang Kompi 3A Pasadena. Ikuti saya ya dengan jelas dan keras, aku bangga menjadi Brimob. Aku bangga menjadi bagian dari Kompi 3 Pasadena," teriak Komandan.
Tradisi menggiring Bintara remaja menuju kesatuan tugas, dengan cara tersebut dinilai sebagai tradisi. Hal itu untuk menempa jiwa dan raga yang lebih kuat.
"Tadi saya habis menjemput adik-adik Bintara remaja dari Srondol sampai ke Pasadena. Dalam rangka penjemputan Bintara baru. Ini adalah kebanggaan tradisi," terang seorang pelatih.
Buang Kata Menyerah
kanal YouTube Jack Solenk ©2021 Merdeka.com
Rintangan yang tak mudah pun berhasil mereka lalui. Bintara remaja itu akhirnya bisa sedikit bernapas lega dengan terlentang di halaman Kompi 3A Pasadena.
Sembari beristirahat, mereka terus dijejali dengan nasihat dari Komandan. Baru kemudian mereka dipaksa untuk menguatkan fisik lagi dengan push up.
"Kalian adalah ujung tombak. Jangan bikin malu satuanmu. Kalian wajib loyal kepada seniormu, dan pada siapa pun itu. Kalian ini kebanggaan kita semua. Tanamkan dalam hati, kalian itu kebanggaan kesatuan. Brimob memang seperti ini tradisinya. Buang semua putus asa dan menyerah. Brimob itu fisik dan mental harus bagus," pungkasnya.