Berasal dari Keluarga Nonis, Anak Bungsu Kasad Maruli Pernah TK di Lingkungan Islami, Hafal Doa-Doa
Sebuah wawancara yang dilakukan oleh istri Kasad, Uli Simanjuntak mengatakan jika anak bungsunya pernah sekolah di TK Islami sehingga hafal doa-doa Islam.
Sebuah wawancara yang dilakukan oleh istri Kasad, Uli Simanjuntak mengatakan jika anak bungsunya pernah sekolah di TK Islami sehingga hafal doa-doa Islam.
Berasal dari Keluarga Nonis, Anak Bungsu Kasad Maruli Pernah TK di Lingkungan Islami, Hafal Doa-Doa
Kehidupan keberagaman di Indonesia sangatlah kental.
Salah satu yang merasakannya adalah Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak yang pernah menyekolahkan anaknya di lingkungan sekolah Islam.
Hal itu disampaikan oleh istri Kasad, Uli Simanjuntak dalam obrolan di Podcast TNI AD.
Ia bahkan mengaku bahwa sang anak bungsu yang lahir di keluarga nonis dan kini bersekolah di Amerika, hafal doa-doa Islam yang pernah ia pelajari di sekolah.
Lantas, bagaimana kisah anak bungsu Kasad Maruli saat mengenyam pendidikan di TK? Simak ulasannya sebagai berikut.
Cerita Anak Bungsu Kasad
Dalam sebuah obrolan di channel Youtube TNI AD, istri Kasad, Uli Simanjuntak menceritakan kisah sang anak, Noah Simanjuntak yang kini menempuh pendidikan di Amerika, pernah bersekolah di lingkungan Islam.
Momen itu terjadi dulu, saat Noah masih sekolah di TK Kartika yang mana lingkungannya saat itu sangatlah Islami. Sedangkan Noah adalah anak yang lahir dari keluarga nonIslam.
“Waktu Noah sekolah di TK Kartika, supaya gen Z sama milenial tidak underestimate sama sekolah Kartika. Secara ibu Kasad juga sekolahin anaknya di sekolah Kartika,”
tanya host kepada istri Kasad.
“Iya, sih. TK-nya di Kartika, karena Serang Banten jadi sangatlah Islami,” Jawab Uli Simanjuntak.
Hafal Doa-doa Harian Islam
Karena sekolah di lingkungan yang Islami membuat Noah, anak bungsu Kasad hafal doa-doa harian yang biasa diajarkan di sekolah. Mulai dari doa masuk rumah, doa keluar rumah, hingga masuk ke toilet.
“Sehingga dia tuh hafal doa masuk rumah, doa keluar pintu, doa mau ke toilet. Jadi menurut saya itulah keberagaman yang ada di kompleks, ya,” kata Uli.
Ia juga menambahkan jika ketika dihadapkan pada situasi hidup di kompleks perumahan, ia harus bisa menerima keberagaman yang terjalin antar satu agama dengan agama yang lain.
“Kalau kita tinggal di kompleks itu kita harus menikmati bagaimana indahnya hidup di kompleks bersama teman-teman kita semua,” lanjut Uli.