Berbagai Tradisi Lebaran Idul Fitri yang Ada di Indonesia
Beberapa tradisi lebaran idul fitri yang selalu dilakukan setiap tahunnya.
Lebaran Idul Fitri menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu bagi umat Islam. Hal ini dikarenakan ada banyak sekali tradisi lebaran yang biasanya dilakukan dan selalu dinanti.
Tradisi tersebut umumnya dilakukan oleh masyarakat Indonesia di berbagai daerah. Beberapa tradisi bahkan telah menjadi hal wajib dilaksanakan saat lebaran. Apa saja? Simak ulasan selengkapnya:
-
Apa makna ketupat dalam tradisi Lebaran? Ketupat menjadi simbol perayaan hari raya Idul Fitri, di mana dengan ketupat sesama Muslim diharapkan mengakui kesalahan, saling memaafkan, dan melupakan kesalahan.
-
Apa tujuan utama dari tradisi Lebaran? Pada dasarnya, hakikat Lebaran adalah waktu terbaik untuk bersilaturahmi dan saling bermaaf-maafan.
-
Apa yang dimaksud dengan ucapan Idul Fitri 2024? Ucapan Idul Fitri 2024 bahasa Inggris bisa diberikan kepada keluarga, sahabat, dan orang-orang terdekat. Ucapan Idul Fitri 2024 bahasa Inggris tersebut merupakan bentuk penghargaan terhadap nilai-nilai persaudaraan dan kerukunan antar sesama.
-
Mengapa mengucapkan Idul Fitri 2024? Dengan mengucapkan selamat Idul Fitri, seseorang menunjukkan rasa hormat, kasih sayang, dan perhatian terhadap orang-orang terdekat. Ucapan Idul Fitri 2024 bahasa Inggris juga menjadi momentum untuk memperkuat ikatan emosional dan spiritual antar individu, mengingatkan pentingnya solidaritas dan toleransi dalam menjalin hubungan sosial.
-
Bagaimana cara merayakan Idul Fitri? Selamat Idulfitri 1445 H, Kawan! Semoga berkah Allah menyertaimu dalam setiap langkah kehidupan.
-
Kenapa ucapan selamat Idul Fitri penting? Dengan demikian, maka tali silaturahmi antar sesama umat Islam masih dapat terjaga dengan baik.
Tradisi Lebaran Idul Fitri
Melansir dari laman NU Online, setidaknya ada lima tradisi lebaran Idul Fitri yang biasanya selalu dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
Yang pertama ialah makanan khas Idul Fitri, ketupat. Di Indonesia sendiri, perayaan lebaran tak bisa lepas dari kehadiran ketupat.
Mungkin, hampir di setiap rumah pasti akan menyajikan kuliner khas ini di hari raya Idul Fitri lengkap dengan berbagai lauk pendamping seperti opor, dan lain sebagainya.
Bagi-Bagi THR
Di momen hari raya idul fitri, biasanya ada tradisi memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) berupa sejumlah uang dari orang dewasa kepada anak-anak.
Mengutip dari laman NU Online, Dosen Ilmu Sosiologi dan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang (Unnes) Didi Purnomo mengatakan, pemberian salam tempel untuk anak-anak tidak hanya sekadar tradisi.
Ada tiga makna penting dari tradisi yang sudah berjalan lama tersebut. Pertama, makna pemberian THR untuk anak-anak dimaksudkan agar mereka belajar mengelola uang dan menabung untuk masa depan.
Kedua, yakni sebagai bentuk penghargaan atau hadiah dari orang tua kepada anak-anak yang telah mencoba menjalankan ibadah saat Ramadhan. Ketiga, pemberian THR diharapkan dapat menjadi contoh bagi anak-anak terkait perbuatan berbagi kepada sesama atau zakat.
Baju Baru
Lebaran Idul Fitri biasanya identik dengan baju baru. Lalu apa sebetulnya hikmah di balik anjuran memakai baju baru pada saat hari raya? Setidaknya ada tiga hal:
- Sebagai wujud syukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan
- Untuk mengagungkan hari raya
- Untuk mengagungkan malaikat yang hadir (di sekeliling manusia) pada hari raya.
Bagi-Bagi Parsel Lebaran
©Shutterstock
Perayaan Idul Fitri di Indonesia juga identik dengan tradisi bagi-bagi parsel atau yang kini lebih dikenal dengan sebutan hampers lebaran.
Isi dari parsel lebaran umumnya berupa minuman dan makanan ringan khas Idul Fitri, namun tak jarang pula orang yang berkreasi dengan parcel Lebaran yang berisi hal-hal unik lainnya.
Takbiran
©2022 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Takbiran adalah tradisi lebaran di Indonesia selanjutnya yang berlangsung pada malam lebaran. Biasanya, orang-orang di beberapa daerah juga akan melaksanakan pawai takbiran dengan meriah.
Takbir pada malam hari raya sendiri disunahkan. Kesunahan ini ditujukan untuk semua orang Islam, baik laki-laki maupun perempuan, mukim ataupun musafir, sedang berada di rumah, masjid, ataupun di pasar.