Berharap Keajaiban Jokowi Terulang Lewat Gibran
Tercatat sudah banyak para pejabat dan politisi yang 'sowan' ke Solo setelah Gibran menjadi Wali Kota Solo.
Gibran kini menjadi sosok yang mulai diperhitungkan meski karier politiknya baru 'seumur jagung'. Hal ini terlihat dengan kehadiran tokoh-tokoh nasional yang datang menemui putra sulung Presiden Jokowi itu.
Tercatat sudah banyak para pejabat dan politisi yang 'sowan' ke Solo setelah Gibran menjadi Wali Kota Solo.
-
Mengapa Gibran Rakabuming Raka mempersilakan pihak yang menggugat Presiden Jokowi? Gibran mempersilakan saja pihak-pihak yang ingin menggugat ayah kandungnya tersebut."Iya, iya silakan," ujar Gibran saat ditemui di Warakas, Jakarta Utara, Selasa (16/1).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang menjadi keunggulan utama Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto menurut relawan? Relawan menyebut ragam keunggulan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto. Meski masih berusia muda, Gibran diklaim paham persoalan ekonomi, transisi perekonomian berbasis digital dan beberapa perubahan tren masa kini.
Tak cuma para menteri, belum 30 hari menjabat, petinggi parpol juga bertamu ke rumah dinas Loji Gandrung. Mereka mendukung penuh kepemimpinan Gibran di Solo.
Sejumlah menteri yang menemui Gibran antara lain; Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah dan Menteri Pemuda Olahraga Zainudin Amali. Kemudian ada juga Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wisnutama Kusubandrio.
Sementara, petinggi partai politik yang menemui Gibran yakni; Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah. Terbaru, Gibran ditemui Komisaris Utama PT Pertamina atau eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Banyaknya pejabat dan elite partai yang 'sowan' ke Gibran tentu menarik perhatian dan mengundang komentar dari berbagai kalangan. Wasekjen PKS Ahmad Fathul Bahri turut menyoroti adanya kepentingan politik dalam agenda tersebut.
Dia menduga, para petinggi parpol yang menemui Gibran berharap kisah Jokowi sebelum jadi Presiden terulang. Yaitu berangkat dari Wali Kota Solo melenggang ke Pilgub DKI Jakarta, hingga Pilpres.
"Kalau yang datang itu para pengurus partai politik, mungkin saja mereka berharap ada keajaiban yang terulang dari kisah Pak Jokowi, sehingga saat ini mereka sudah penjajakan, atau bahkan mungkin menjadikan Gibran sebagai penyambung komunikasi politik," katanya lewat pesan singkat, Kamis (8/4/21).
Selain itu, Fathul berharap para menteri dan pejabat pemerintah lainnya tidak hanya intens menemui Gibran saja. Tapi, mereka juga berkunjung ke seluruh pemerintah provinsi, kabupaten atau kota se-Indonesia.
"Bukan hanya ke Kota yang Walikotanya merupakan anak Presiden, sehingga kinerja daerah bisa didukung dan masyarakat mendapatkan manfaat luas, bukan hanya sekadar pejabatnya yang mendapat manfaat," ucapnya.
Menurut dia, ditemuinya Gibran oleh pejabat negara dan elite parpol menjadi gambaran bahwa politik dinasti menemukan konteksnya. Dia berharap Gibran fokus bekerja untuk masyarakat.
"Yang jelas itu semua menjadi gambaran bahwa kritik mengenai politik dinasti menemukan konteksnya. Tetapi semoga Gibran lebih fokus untuk bekerja melayani masyarakat, bukan hanya sibuk melayani pejabat dan pimpinan partai politik," pungkasnya.
Sementara itu, pengamat politik, Ujang Komarudin menilai, sejumlah tokoh sowan ke Wali Kota Solo Gibran Rakabuming demi kepentingan Pemilu 2024. Gibran menjadi magnet lantaran sebagai anak presiden karena para tokoh berkepentingan mendapat dukungan Presiden Joko Widodo.
Dia mengatakan, meski Jokowi tidak bakal maju lagi di 2024, tetapi mantan gubernur DKI Jakarta ini masih menjadi tokoh penentu. Jokowi masih jadi presiden.
Sehingga, para tokoh ini mendekati Gibran demi mendapatkan dukungan Jokowi di Pilpres 2024. Sementara ada jual beli kepentingan para tokoh membantu Gibran.
"Jadi pasti banyak yang akan mendekati Gibran dan itu politik biasa saja. Untuk merebut hati Jokowi, namun jalurnya via Gibran. Itu sah-sah saja secara politik," jelas Ujang.
Menurutnya, Jokowi dianggap masih menjadi faktor penentu siapa yang bakal menang di Pilpres 2024. Elite politik banyak cari muka melalui Gibran.
Reporter Magang: Syifa Caecar Madyaratri