Berkaca-kaca, Cerita Mayor Pnb Irwanda 'Orang Kampung Jadi Pilot Ortu Bangga'
Kisah inspiratif Mayor Pnb Irwanda Syafriandi untuk menjadi seorang pilot pesawat kepresidenan, sangat menarik untuk ditiru generasi muda saat ini.
Kisah Mayor Pnb Irwanda Syafriandi menjadi seorang pilot pesawat kepresidenan sangat inspiratif. Irwanda adalah anggota TNI AU.
Dia sering bertugas membawa orang-orang penting di Indonesia. Mulai dari Kepala Staf, Menteri, Panglima TNI, Wakil Presiden, sampai Presiden.
-
Apa yang dibantah oleh TNI AD terkait video viral penganiayaan di Bandung? TNI Angkatan Darat (AD) membantah terkait narasi disampaikan pemuda inisial Y terduga pelaku penganiayaan yang mengaku sebagai keponakan dari Mayor Jenderal Rifky Nawawi.
-
Apa yang akan di miliki TNI AU dalam waktu dekat? Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohammad Tonny Harjono menyebutkan TNI AU segera memiliki pesawat nirawak baru yang akan melengkapi alat utama sistem senjata (alutsista) nasional.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa yang nyaris digunakan oleh TNI AU sebagai pesawat tempur? Jet tempur terbaru itu nyaris memperkuat TNI AU. Batal di saat-saat terakhir.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
Banyak cerita menarik dari Irwanda untuk menjadi seorang Prajurit TNI. Simak ulasan singkatnya dilansir dari Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa, Rabu (5/10).
Latar Belakang Keluarga
Irwanda menjelaskan berasal dari sebuah kota kecil bernama Baturaja, sekitar 400km dari Kota Palembang.
Sejak kecil Ia tidak pernah terpikir untuk menjadi seorang tentara atau pilot.
"Di Baturaja saya dari kecil tidak pernah terpikir jadi tentara, polisi atau lain-lain. Pikiran saya cuma pengin jadi dokter. Sebenarnya sampai SMA lulus pun, cita-cita saya jadi dokter. Tidak pernah kepikiran jadi tentara apalagi menjadi pilot," ujar Irwanda.
Alasan biaya dan kondisi orang tua yang tidak memungkinkan, membuat Irwanda ragu untuk melanjutkan kuliah dan mengejar cita-citanya menjadi dokter.
"Cuma perjalanan hidup, mungkin juga pertimbangan karena kondisi orang tua, takutnya nanti pas kuliah tidak sanggup membiayai, akhirnya saya mencoba masuk Akabri," jelasnya.
Tidak Diperbolehkan Jadi Tentara
Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
Irwanda menceritakan pengalaman orang tuanya yang tidak memperbolehkannya menjadi tentara. Alasan orang tuanya adalah pengalaman beberapa anggota tentara yang menggelar latihan di pusat latihan tempur (Puslabpur) AD dekat rumahnya mendapatkan hukuman keras.
"Kalau pelatih tidak melihat mereka bisa ambil, tapi kalau pelatih lihat mungkin konsekuensi disuruh push up. Makanya ibu saya pertama tidak memperbolehkan masuk tentara. Karena dipikirnya nanti Ir, wah nanti ditendang-tendang, dijungkir-jungkir,"kata Irwanda.
Karena sang ibu tidak mau anaknya mendapatkan hal serupa nantinya, maka ia melarang Irwanda menjadi tentara.
"Saya bilang, buk enggak. Akabari enggak seperti itu. Saya enggak tahu, ternyata kalau Akabri menurut saya lebih berat dari itu. Karena saya punya senior atau pelatih yang kalau kita ada kesalahan dihukum senior. Tapi itu tidak saya ceritakan sama ibu saya. Kalau saya pulang cuti, saya seperti kebanggaan di kampung," ucapnya.
Untuk mengatasi kekhawatiran orang tuanya, Irwanda sering bercerita pengalaman positif selama pendidikan di Akabri meski berbeda dengan kenyataanya.
"Di Baturaja sangat sedikit yang bisa masuk Akabri. Jadi kalau pulang ibu saya nanya. Tapi saya bilang saja enak kayak kuliah di sana. Padahal rasanya saya pengin nyerah. Tapi saya lihat foto keluarga jadi semangat lagi. Karena mereka bangga anaknya masuk Akabri jadi macam saudara semua di kampung," kata Irwanda.
Berhasil Masuk Pendidikan Angkatan Udara (AU)
Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
Pada tahun 2001 ia berhasil masuk menjadi taruna angkatan udara (AU).
"Alhamdulillah lulus dan menjadi akademi taruna angkatan udara tahun 2001 dan lulus tahun 2004," kata Irwanda.
Pilihannya untuk menjadi taruna AAU ternyata membawanya menjadi sukses seperti saat ini meski banyak rintangan yang Ia rasakan.
Pertama Kali Naik Pesawat, Langsung Hercules
Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
Sejak kecil ia belum pernah merasakan naik pesawat, bahkan saat pergi ke Jakarta sekalipun ia hanya naik bus. Namun ia tidak menyangka jika janji panitia di Lanud untuk menjemput menggunakan pesawat, ternyata bukanlah pesawat Boeing, namun Hercules.
"Waktu itu dari panitia di Lanud, dibilang kalau lulus nanti dijemput pesawat. Pikiran saya, pesawat itu kan seperti Boeing. Saat pesawat datang saya kaget, karena yang turun Pesawat Hercules. Pesawatnya loreng, baling-baling empat," kata Irwanda.
"Saya tanya sama anggota Lanud, ini pesawat apa pak? Dibilangnya ini pesawat Hercules andalan TNI AU. Tapi saya mikirnya di dalam, tempat duduknya masih kayak di TV, mirip Boeing tempat duduk hadap ke depan," sambungnya.
Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
Irwanda mengaku tidak pernah terpikir di dalam Pesawat Hercules duduknya berhadap-hadapan. Model kursi hanya berupa jaring dan masih terlihat kabel di langit kabin pesawat.
"Pas saya masuk, lah pesawatnya kayak bus dan diujung sudah ada teman-teman yang calon taruna dari Aceh, Medan, dari Sumatera yang dibawa pesawat itu," katanya.
"Itu ada pilot, teknisi dan pramugari yang ikut pelatihan di sana. Mungkin itu salah satu kebanggaan juga buat saya, karena di Amerika di dalam kamar saya sempat termenung, ini anak kampung dari Baturaja udah sampai Amerika nih," ucapnya.
Menjadi Pilot Pesawat Kepresidenan
Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
Seiring waktu perjalanan kariernya di TNI AU, ia akhirnya terpilih untuk mengikuti pelatihan pilot khusus pesawat kepresidenan di Amerika Serikat.
"Tahun 2013 negara rencana membeli pesawat kepresidenan dan dikirim 4 pilot yang untuk ikut pelatihan di Amerika dan nantinya akan mengawaki pesawat kepresidenan," kata Irwanda Syafriandi.
Saat itu pangkatnya masih Kapten dan terpilih bersama tiga seniornya yang lain dan mengikuti pelatihan kurang lebih tiga bulan di Amerika Serikat.
"Ada pilot, teknisi dan pramugari yang ikut pelatihan di sana. Mungkin itu salah satu kebanggaan juga buat saya, karena di Amerika di dalam kamar saya sempat termenung, ini anak kampung dari Baturaja udah sampai Amerika nih," ucapnya.
Berkaca-kaca Sekaligus Bangga Kepada Orang Tua
Pencapaiannya hingga menjadi pilot pesawat kepresidenan, ternyata tidak mengurungkan niatnya untuk mengajak orangtuanya naik pesawat hercules dan ia sebagai pilotnya.
"Alhamdulillah betapa bangganya saya bisa membawa orangtua naik Pesawat Hercules. Waktu itu saya masih co pilot. Saya bilang buk, 'ini naik Pesawat Hercules saya yang bawa'. Waktu itu dari Jakarta ke Palembang," ucap Irwanda dengan mata berkaca-kaca.
Kisahnya menjadi inspirasi bahwa sejatinya niat dan kerja keraslah yang membawanya hingga sampai ke titik ini.
Berikut video selengkapnya.