Biadabnya Israel, Bomnya di Gaza Membuat Balita ini Dijahit 200 Jahitan di Wajah & Kehilangan Lidah Hingga Tangan
Potret balita korban kekejaman israel sampai harus kehilangan tangan dan sebagian lidahnya.
Potret balita korban kekejaman israel sampai harus kehilangan tangan dan sebagian lidahnya.
Biadabnya Israel, Bomnya di Gaza Membuat Balita ini Dijahit 200 Jahitan di Wajah & Kehilangan Lidah Hingga Tangan
Seorang balita bernama Sanad Al-arabi menjadi salah satu korban kekejaman tentara Israel.
Dia mengalami luka parah disekujur tubuhnya akibat bom yang dijatuhkan Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Akibatnya, Sanad harus mendapat 200 jahitan di wajah dan kehilangan salah satu tangannya. Simak ulasannya:
- Dikata Sakit Jiwa, Tentara Israel Berjoget Ria Usai Bantai Puluhan Anak-anak di Gaza Setiap Hari
- Warga Gaza Banyak Dibunuh Israel, Bocah ini Sengaja Mengubur Diri Ingin Tahu Dikubur jadi Orang Meninggal
- Kondisi Menyedihkan Balita di Gaza Palestina Kelaparan Akibat Kekejaman Israel, Usia 4 Tahun Berat Hanya 4 Kg
- Tentara Israel Culik Bayi Palestina dari Jalur Gaza Setelah Orang Tuanya Tewas Akibat Serangan Bom
Balita Korban Kekejaman Israel
Dilansir dari Instagram @eye.on.palestine, membagikan video merekam seorang balita bernama Sanad Al-Arabi itu tengah merintih kesakitan.
"Anak kecil Sanad Alarabi terluka parah akibat pemboman Israel di Gaza," tulis keterangan unggahan.
Kedua tangannya tampak dililit menggunakan perban berwarna putih.
Disebutkan, jika dia sampai harus kehilangan tangan kirinya.
Tak hanya itu, kekejaman Israel bahkan membuat Sanad harus mendapat 200 jahitan di wajah dan sebagian lidahnya hilang.
Dalam keterangan unggahan, serangan bom Israel juga turut menewaskan 9 anggota keluarga Sanad.
Saat ini, pihak keluarga menuntut agar Sanad bisa diizinkan keluarga dari wilayah Gaza untuk mendapat pengobatan di luar negeri.
Serangan Kejam Israel ke Gaza Tewaskan Ribuan Anak-Anak
Sejak melancarkan serangan pertamanya pada 7 Oktober 2023 lalu, Israel telah menewaskan lebih dari 14.000 anak-anak di Gaza.
Nyaris tak berjeda, Israel terus melakukan pembantaian kejam baik di wilayah Gaza maupun Tepi Barat selama berbulan-bulan.
Sekitar 34.000 orang dilaporkan meninggal dunia.
Sebagian besar korbannya adalah wanita dan anak-anak, serta melukai hampir 77.000 lainnya.
Tak sampai disitu, kejahatan Israel juga berlanjut dengan dilakukannya blokade yang melumpuhkan wilayah kantong pantai tersebut.
Hal ini membuat bantuan yang disalurkan dari berbagai negara kesulitan masuk dan membuat warga Gaza berada di ambang kelaparan.
Israel Targetkan Jurnalis
Melansir dari laman antaranews, disebutkan jika sejumlah jurnalis Palestina menjadi target serangan tentara Israel.
Sumber medis mengatakan, pesawat tempur Israel menargetkan sejumlah jurnalis di kamp Nuseirat.
Para jurnalis di Gaza sengaja diincar untuk mencegah awak media menyampaikan kebenaran kepada dunia atas kekejaman Israel.
Kejahatan genosida yang dilakukan Israel pun menjadi sorotan dunia.
Negara tersebut telah dituntut di Mahkamah Internasional (ICJ).
Namun, hingga kini genjatan senjata permanen tak kunjung dilakukan.